Peranan Program Pengajaran Kejar Paket B Dalam Rangka Pemerataan Pendidikan Dasar Di Kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas

Suhaimi, Ahmad (1998) Peranan Program Pengajaran Kejar Paket B Dalam Rangka Pemerataan Pendidikan Dasar Di Kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas. Undergraduate thesis, IAIN Palangkaraya.

[img] Text
251_AHMAD SUHAIMI_9215014313_1998.pdf

Download (6MB)

Abstract

Dalam rangka menyukseskan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, khususnya bagi mereka yang berada didaerah pedesaan dan kondisi sosial ekonominya lemah, maka salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan diselenggarakannya program kejar paket B. Namun harapan tersebut baru akan terwujud telah mendapat tanggapan dari warga yang 1a bersangkutan. Oleh sebab itu kepada anak lulusan Sekolah Dasar atau sederajat yang tidak dapat melanjutkan ke SLTP dan anak putus SLTP berusia 13-15 tahun diharapkan untuk mengikuti program, kejar paket B. Disamping itu juga Penilik Pendidikan Masyarakat dan pelaksana program dituntut untuk mau memerankan dirinya dan dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan hal di atas, maka permasalahan pokok penelitian ini adalah Apakah program pengajaran kejar paket B berperan dalam rangka pemerataan pendidikan dasar di kecamatan Basarang kabupaten Kapuas, dengan sub masalah meliputi: Bagaimana peranan Penilik Dikmas dalam rangka pemerataan pendidikan dasar, bagaimana peranan pelaksana yakni penyelenggara, pengelola dan tutor bagaimana pemerataan pendidikan dasar di kecamatan Basarang, Adakah hubungan antara peranan pelaksana dengan pemerataan pendidikan dasar dari segi hasil belajar, apakah semakin tinggi peranan pelaksana semakin terwujud pemerataan pendidikan dasar dari segi hasil belajar di kecamatan Basarang.

Untuk keperluan di atas, maka dikumpulkan data melalui sumber tertulis dan tidak tertulis dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, quisioner, dan dokumenter. Data tersebut digali dari penilik Dikmas dan 32 orang pelaksana serta 200 orang warga belajar, sehingga dijadikan sebagai populasi. Sampel penelitian ditetapkan 1 orang penilik Dikmas dan semua pelaksana dengan menggunakan teknik sampel total, serta 32 orang teknik random sampling. ga belajar dengan warga Data yang terkumpul dianalisa secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif menggunakan analisa domain, taksonomi, kompenensial dan
analisa tema. Kemudian secara kuantitatif dianalisa dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan rumus regresi linier sederhana.

Dari hasil analisa menunjukkan bahwa peranan Penilik Dikmas dalam rangka pemerataan pendidikan dasar dari segi jumlah/kuantitas cukup berperan. Hal tersebut diketahui dari 332 orang anak lulusan SD atau sederajat yang tidak dapat melanjutkan ke SLTP serta anak putus SLTP berusia 13 15 tahun, sebanyak 60,24 & dapat mengikuti program kejar paket B. Kemudian peranan pelaksana diperoleh nilai rata-rata skoring 2,07 yang berada pada kualifikasi sedang. Selanjutnya berdasarkan presentasi terdapat 15,628 (5 orang pelaksana) yang peranannya berada pada kualifikasi tinggi, dan 68,768 (22 orang pelaksana) yang berada pada kualifikasi sedang, serta 15,628 (5 orang pelaksana) berada pada kualifikasi rendah. Namun dilihat lebih lanjut secara spesifikasi menurut kelompok masing-masing pelaksana program dapat diketahui sebagai berikut: a) peranan penyelenggara diperoleh rata-rata skoring 2,24 berada pada kualifikasi sedang. b) peranan pengelola diperoleh rata-rata skoring 1,9 berada pada kualifikasi sedang. c) peranan tutor diperoleh rata-rata skoring 2,05 juga berada pada kualifikasi sedang.

Pemerataan pendidikan dasar dari segi hasil belajar diperoleh rata-rata skoring 2,36 berada pada kualifikasi sedang. Berdasarkan presentasi terdapat 6,25% (2 orang warga belajar) berada pada kualifikasi tinggi, dan 62,5 8 (20 orang warga belajar) berada pada kualifikasi sedang. serta 31,25 8 (10 orang warga belajar) berada pada kualifikasi rendah.
Kemudian jika dihubungkan antara peranan pelaksana dengan pemerataan pendidikan dasar ditinjau dari segi hasil belajar terdapat korelasi pada kualifikasi sedang, dimana rxy 0,51 berada diantara 0,40 0,70, sedangkan untuk mencari signifikan tidaknya hubungan tersebut dilanjutkan dengan rumus t hit. Dari perhitungan diperoleh t hit 3,24 lebih besar dari t tabel, baik pada taraf signifikan 5 maupun 18 yang masing-masing 2,04 dan 2,75. Adapun sejauh mana peranan pelaksana terhadap pemerataan pendidikan dasar dari segi hasil belajar, berdasarkan perhitungan a 1,33 dan b= 0,49 atau y (1,33 + 0,49), yang artinya setiap kenaikan 1 satuan x akan mengakibatkan kenaikan 0,49 satuan y. Dengan demikian makin tinggi peranan pelaksana maka semakin terwujud pemerataan pendidikan dasar dari segi hasil belajar.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Wajib belajar, Paket B
Subjects: 13 EDUCATION > 1301 Education Systems > 130106 Secondary Education
13 EDUCATION > 1302 Curriculum and Pedagogy > 130202 Curriculum and Pedagogy Theory and Development
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Jurusan Tarbiyah > Program Studi Pendidikan Agama Islam
Depositing User: fuah fuah marfuah
Date Deposited: 02 Jan 2025 02:46
Last Modified: 02 Jan 2025 02:46
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/5660

Actions (login required)

View Item View Item