Fitriani, Fitriani (2008) Analisis konsep pendidikan akhlak menurut ibn miskawaih (Kajian Terhadap Kitab Tahdzibul Akhlak). Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.
Text
Fitriani - 982140057.pdf Download (8MB) |
Abstract
Ibn Miskawaih adalah seorang filosof akhlaki yang diberi gelar Bapak Etika Islam, dilahirkan di Rey Teiseran (Iran sekarang) pada tahun 320 H/932 M. Wafat pada tanggal 9 Shafar 421 H/16 Februari 1030 M. Ibn Miskawaih, telah memberikan sumbangan pemikiran yang sangat berharga di bidang pendidikan akhlak, dalam bukunya yang berjudul "Tahdzibul Akhlak", yang mana isinya di antaranya membicarakan tentang bagaimana konsep jiwa yang ada pada manusia. Bagaimana gambaran konsep tersebut yang dimaksud menarik untuk dianalisis lebih dalam.
Pokok permasalahan penelitian: Apa saja konsep Ibn Miskawaih tentang pendidikan akhlak dalam rangka pembinaan generasi muda Islam? Apakah konsep pendidikan akhlak tersebut relevan sampai sekarang? Tujuan penelitian untuk melakukan analisis terhadap konsep pendidikan akhlak Ibn Miskawaih dan untuk mengetahui relevan atau tidaknya konsep tersebut jika digunakan pada zaman sekarang. Penelitian ini termasuk library research dan menggunakan teknik analisis dokumen atau content analysis.
Hasil penelitian ini: Konsep pendidikan akhlak Ibn Miskawaih dimulai dengan pembahasan masalah jiwa, manusia mempunyai tiga kekuatan pertama An- Nafs al-Bahimiyah, kedua An-Nafs al-ghadabiyah, ketiga An-Nafs an-natiqah. Dari ketiga jiwa tersebut melahirkan juga jiwa kekuatan perimbangannya yaitu iffah, as-saja'ah dan kebijaksanaan atau hikmah dan perpaduan dari ketiga sifat tersebut melahirkan keadilan atau keseimbangan. Keempat keutamaan akhlak tersebut merupakan pokok atau induk akhlak yang mulia.. Ibn Miskawaih membedakan antara al-khair dan al-sa'adah kebaikan umum bagi semua orang sementara kebahagiaan adalah kebaikan bagi seseorang. Kebahagiaan tertinggi itu tidak lain adalah kebijaksanaan yang menghimpun dua aspek yaitu teoritis dan praktis. Orang yang mencapai kebahagiaan tertinggi jiwanya akan tenang karena disinari oleh nur Illahi dan merasakan nikmat atas kelezatan yang tinggi pula.
Ibn Miskawaih juga menaruh perhatian besar terhadap pendidikan akhalak anak-anak. Nilai-nilai keutamaan pada anak mencakup aspek jasmani dan rohani. Keutamaan jasmani harus diperhatikan makanannya, kegiatan-kegiatannya dan istirahatnya. Keutamaan rohani perlu mendapat perhatian ekstra, mula-mula harus ditumbuhkan rasa cinta pada kehormatan, percaya pada diri sendiri dan mempercerdas diri, juga perlu untuk mengajarkan anak untuk diam, tidak banyak bicara agar dia senantiasa dijauhkan dari kebiasaan berkata kotor dan tidak pantas. Ditanamkan sifat jujur, sederhana, pemurah, mengutamakan kepentingan orang lain yang lebih mendesak dan yang terakhir hendaknya ditanamkan rasa hormat kepada orang lain terutama pada orang tujuan dan para gurunya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pendidikan Akhlak |
Subjects: | TAJUK SUBJEK ISLAM > Filsafat dan Perkembangan > Pendidikan Islam |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Jurusan Tarbiyah > Program Studi Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | puttry puttry ekaputri |
Date Deposited: | 24 Apr 2024 04:02 |
Last Modified: | 24 Apr 2024 04:02 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/5465 |
Actions (login required)
View Item |