Pengelolaan objek wakaf oleh nazhir di Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya

Sururin, Siti Niswatun (2022) Pengelolaan objek wakaf oleh nazhir di Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

Text SKRIPSI Siti Niswatun.S & 1804130048.pdf Download (2MB)

Abstract

Pengelolaan objek wakaf perlu adanya kinerja professionalisme dari seorang nazhir. Faktanya di Kecamatan Bukit Batu, masih belum dikatakan professional karena kurang diterapkannya tugas dan kewajiban nazhir seperti dalam Undang-Undang Wakaf No.41 Tahun 2004. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana pengelolaan objek wakaf oleh nazhir di Kecamatan Bukit Batu (2) Apa saja kendala dalam pengelolaan objek wakaf yang ada di Kecamatan Bukit Batu.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan metode kualitatif serta pendekatannya menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Adapun subjek penelitian ini yaitu Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bukit Batu, staff Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bukit Batu, Sekretaris Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Palangka Raya dan 3 (tiga) nazhir yang sesuai dengan kriteria subjek penelitian yang berada di Kecamatan Bukit Batu.

Hasil dari penelitian ini bahwasanya di Kecamatan Bukit Batu dalam pengelolaan wakafnya masih belum maksimal dikarenakan kurangnya profesional dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai seorang nazhir sebagaimana amanah UU Wakaf No 41 Tahun 2004, beberapa diantaranya yaitu seperti adanya administrasi wakaf yang belum jelas, wakaf belum dikelola dan dikembangkan secara produktif, serta tidak adanya laporan rutin kegiatan dan pelaksanaan tugas nazhir ke Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Palangka Raya, yang menjadi kendala yakni dikarenakan belum adanya kegiatan rutin seperti pelatihan, pembinaan, dan pembekalan untuk nazhir. Padahal hal tersebut merupakan tujuan penting untuk meningkatkan kinerja seorang nazhir dalam mengelola wakaf agar professional.

ABSTRACT

The management of waqf objects requires the performance of professionalism from a nazhir. The fact is that in Bukit Batu District, it is still not considered professional because of the lack of implementation of nazhir's duties and obligations as in the Waqf Law No. 41 of 2004. The formulation of the problem in this study is (1) How is the management of waqf objects by Nazhir in Bukit Batu District (2 ) What are the obstacles in managing waqf objects in Bukit Batu District.

This study employs qualitative methodologies in its field research and adopts a qualitative descriptive methodology. The subjects of this study were the Head of the Office of Religious Affairs (KUA) of Bukit Batu District, the staff of the Office of Religious Affairs (KUA) of Bukit Batu District, the secretary of the Indonesian Waqf Board (BWI) of Palangka Raya City and 3 (three) nazhirs who matched the criteria of the research subject. located in Bukit Batu District.

The results of this study are that in Bukit Batu District the management of waqf is still not optimal due to the lack of professionals in carrying out their duties and obligations as a nazhir as mandated by the Waqf Law No. 41 of 2004, some of which are maladministration of waqf, waqf has not been managed and developed productively. , as well as the absence of routine reports on the activities and implementation of nazhir's duties to the Indonesian Waqf Board (BWI), which became an obstacle because there were no routine activities such as training, coaching, and debriefing for nazhir. Even though this is an important goal to improve the performance of a nazhir in managing waqf so that it is professional.

Actions (login required)

View Item