Ibrahim, Ahmad Baedowi (2022) Praktik pemberian upah pengawasan operasional pasar (studi kasus Pasar Rabo’ di Desa Beraim Kec. Praya Tengah Kab. Lombok Tengah). Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.
Text
SKRIPSI AHMAD BAEDOWIIBRAHIM & 1704120667.pdf Download (2MB) |
Abstract
Pasar merupakan tempat interaksi antara penjual pembeli. Sangatlah penting bagi setiap pasar yang beroperasi memiliki pengawasan tidak terkecuali pada pasar Rabo’ di desa Beraim Kecamatan Praya Tengah kabupaten Lombok Tengah. Pengawasan pasar ini selayaknya dilakukan pada transaksi jual beli, keamanan, dan kenyamanan pasar. Pengawas pasar Rabo’ yaitu Akmaludin tidak diberikan upah oleh Kepala Desa selaku pemberi pekerja (majikan) melainkan upah yang diberikan dari hasil pungutan yang dilakukan kepada para pedagang di pasar Rabo’, sehingga upah ini sangat tidak jelas besaran jumlahnya. Hal ini mengacu pada salah satu syarat dan rukun Ijarah yaitu Ujrah terhadap praktik pengupahan yaitu upah yang diberikan harus jelas nominalnya. Berikut ini peneliti memfokuskan masalah yakni; Pertama, Bagaimana praktik pemberian upah pengawasan operasional pasar Rabo’ di desa Beraim?. Kedua, Bagaiamana pandangan ekonomi syariah terhadap praktik pemberian upah pengawasan operasional pasar Rabo’ di desa Beraim?.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang berjenis kualitatif. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian metode analisis yang digunakan yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). a). Praktik pengawasan operasional pasar Rabo’ di desa Beraim dilakukan menjadi dua cara yaitu pertama, pengawasan rutin harian yang dilakukan pengawas setiap hari di saat menjelang shalat dzuhur, asar, dan sebelum menjelang shalat magrib dengan cara mengontrol kondisi pasar; kedua, pengawasan rutin berkala yang dilakukan di saat pasar beroperasi yaitu pada hari Rabu saja. Pengawasan ini merupakan pengawasan keamanan pasar. b). Praktik pemberian upah pengawasan pasar Rabo’ di desa Beraim juga dilakukan dalam dua bentuk, yaitu, pertama, pemberian upah dalam bentuk uang tunai yang dilakukan oleh pedagang yang memiliki kios dan lapak-lapak yang menjual jenis barang alat-alat masak maupun elektronik. Kedua, pemberian upah dalam bentuk barang yang dilakukan oleh lapak-lapak kecil khususnya pedagang sayur-sauyuran maupun rempah-rempah. 2). Pandangan ekonomi syariah dalam konteks ijarah al-amal, akad perjanjian yang dilakukan pengawas pasar pada satu sisi telah memenuhi syarat maupun rukun perjanjian ijarah. Rukun pertama dan kedua serta syarat-syarat ijarah telah terpenuhi maupun adanya sighot juga telah terpenuhi. Namun untuk rukun ketiga dalam perjanjian tersebut yakni ujrah, belum terpenuhi syarat-syaratnya dimana upah yang diberikan belum jelas nilai nominalnya.
ABSTRACT
The market is a place of interaction between buyers and sellers. It is very important for every market that operates to have supervision, including the Rabo' market in Beraim village, Praya Tengah district, Central Lombok district. This market supervision should be carried out on buying and selling transactions, security, and market convenience. The supervisor of the Rabo' market, namely Akmaludin, is not given wages by the Village Head as the employer (employer) but wages are given from the levies made to traders in the Rabo' market, so the amount of this wage is very unclear. This refers to one of the conditions and pillars of Ijarah, namely Ujrah against the practice of wages, namely the wages given must be clearly nominal. Here, the researcher focuses on the problem, namely; First, how is the practice of paying wages for the operational supervision of the Rabo' market in Beraim village?. Second, what is the view of Islamic economics on the practice of providing wages for the supervision of Rabo' market operations in Beraim village?.
This research is a qualitative field research. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. Then the analytical method used is data reduction, data presentation, and drawing conclusions.
The results showed that 1). a). The practice of supervising the operation of the Rabo' market in Beraim village is carried out in two ways, namely first, routine daily supervision carried out by supervisors every day before the midday prayer, asr prayer, and before sunset prayer by controlling market conditions; second, periodic routine supervision that is carried out when the market is operating, namely on Wednesdays only. This supervision is a market security oversight. b). The practice of providing wages for supervision of the Rabo' market in Beraim village is also carried out in two forms, namely, first, the provision of wages in the form of cash carried out by traders who have kiosks and stalls selling various types of cooking utensils and electronics. Second, the provision of wages in the form of goods carried out by small stalls, especially traders of vegetables and spices. 2). The view of sharia economics in the context of ijarah al-amal, the contract agreement made by the market supervisor on the one hand has fulfilled the requirements and pillars of the ijarah agreement. The first and second pillars and the conditions for ijarah have been fulfilled and the presence of sighot has also been fulfilled. However, for the third pillar in the agreement, namely ujrah, the conditions have not been fulfilled where the nominal value of the wages given is not clear.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ekonomi Syariah; Ijarah |
Subjects: | TAJUK SUBJEK ISLAM > Sosial dan Budaya Islam > Ekonomi Islam |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Jurusan Ekonomi Islam > Program Studi Ekonomi Syariah |
Depositing User: | puttry puttry ekaputri |
Date Deposited: | 02 Dec 2023 03:07 |
Last Modified: | 02 Dec 2023 03:07 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/5012 |
Actions (login required)
View Item |