Azizah, Sri Dewi Nur (2016) Penyelesaian sengketa hutang piutang di kalangan masyarakat Talohen Hulu Kelurahan Ampah Kota Kabupaten Barito Timur. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.
|
Text
Skripsi Sri.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Lampiran.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Hutang Piutang merupakan salah satu kegiatan muamalah yang di perbolehkan dalam Islam. Kebanyakan masyarakat salah memilih tempat peminjaman dan ketika terjadi wanprestasi menyebabkan sengketa kerap kali terjadi tindakan kriminalitas dan tidak bermoral terhadap pihak yang meminjam. Berbeda halnya dengan sengketa hutang piutang yang terjadi pada masyarakat Talohen Hulu. Adapun yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana latar belakang terjadinya hutang piutang di kalangan masyarakat Talohen Hulu Kelurahan Ampah Kota Kabupaten Barito Timur? 2. Bagaimana bentuk akad hutang piutang itu terjadi di kalangan masyarakat Talohen Hulu Kelurahan Ampah Kota Kabupaten Barito Timur ? 3. Bagaimana penyelesaian sengketa hutang piutang ketika terjadi wanprestasi di kalangan masyarakat Talohen Hulu Kelurahan Ampah Kota Kabupaten Barito Timur ? Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui latar belakang terjadinya utang piutang, bentuk akad utang piutang dan penyelesaian sengketa ketika terjadi wanprestasi di kalangan masyarakat Talohen Hulu Kelurahan Ampah Kota Kabupaten Barito Timur.
Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan, metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan cara pengumpulan data yakni melakukan observasi langsung, wawancara, dan mengumpulkan dokumen-dokumen penting. Selain hal tersebut juga mengkaji buku-buku Islam yang berkaitan dengan utang piutang yang dipertajam dengan dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadis. Adapun subjek terdiri dari 7 orang (4 orang dari pihak debitur dan 3 orang dari pihak kreditur).
Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa, latar belakang terjadinya utang piutang adalah karena Profesi kebanyakan petani karet yang penghasilan tidak menetap dalam keadaan kurang menguntungkan tidak cukup memenuhi keperluan lain menyebabkan berutang dengan motif untuk kebutuhan yang mendadak (keperluan transportasi anak sekolah dan modal usaha). Hal demikian merupakan hal yang wajar dan diperbolehkan. Kemudian Transaksi terjadi dirumah kreditur dengan mematuhi syarat dan aturan yang berlaku dari kreditur, bentuk akad adalah Qardhul hasan. Sengketa yang berjumlah 2 orang akhirnya dapat terselesaikan dengan cara musyawarah berprinsip kekeluargaan dikenal dengan istilah unik yaitu Adat badamai masyarakat banjar walaupun sebelumnya terjadi konflik yang berkepanjangan antara pihak yang berjanji (akad).
ABSTRACT
Debt is one of the activities muamalah are allowed in Islam. Most people choose the wrong place when the event of default of borrowing and cause disputes often occur crime and immoral actions against the borrower. Unlike the case with accounts payable disputes that occur in society Talohen Hulu. A number of problem in this research are: 1. How the background of the debts in among community of Talohen Hulu village of Ampah City district of East Barito ? 2. How the form of contract debts in among community of Talohen Hulu village of Ampah City district of East Barito? 3. How the settlement of disputes when the event of default (wanprestasi) in among community of Talohen Hulu village of Ampah City district of East Barito? The purpose of this study was to determine the background of the debts, the form of contract debts and settlement of disputes when the event of default (wanprestasi) in among community of Talohen Hulu village of Ampah City district of East Barito.
This study uses field research, the method used is descriptive qualitative approach. This research was conducted by collecting data that is direct observation, interviews, and gathering important documents. In addition it also examines Islamic books relating to debts that have been exacerbated by the arguments of the Qur'an and Hadits. The subjects consisted of 7 people (4 people of the debtor and the third person of the creditor).
The results of this study show that, the background of the debts is because Profession mostly rubber farmers whose income does not settle in less favorable circumstances did not quite meet other needs caused owes the motive for the sudden need (Purposes of transportation schoolchildren and venture capital). It thus is reasonable and permissible. Then the transaction occurred at home lenders to comply with the terms and the applicable rules of the creditors, the form of contract is Qardhul hasan. Disputes which amounted to 2 people can finally be resolved by way of principled deliberation kinship known as its unique Indigenous community badamai banjar previously occurred despite the ongoing conflict between the parties promise (contract).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hutang Piutang; Wanprestasi; Sengketa; Musyawarah; Debt; Default |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) > 18012714 al-Qardh (Hutang-piutang) |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Jurusan Ekonomi Islam > Program Studi Ekonomi Syariah |
Depositing User: | muchti muchti nurhidaya |
Date Deposited: | 18 Apr 2017 08:03 |
Last Modified: | 18 Apr 2017 08:03 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/489 |
Actions (login required)
View Item |