Nofrizal, Nofrizal (2014) Persepsi Jamaah Majelis Taklim Di Kecamatan Jekan Raya Terhadap Partisipasi Politik Ulama Dalam Pilkada Tahun 2013 Kota Palangka Raya. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.
|
Text
abstrak.pdf Download (615kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I Pendahuluan (NF).pdf Download (295kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II Kajian (NF).pdf Download (686kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III Metode (NF).pdf Download (324kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV Hasi (NF).pdf Download (352kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V penutup (NF).pdf Download (157kB) | Preview |
Abstract
Di zaman sekarang ini, kita sudah mengenal Pilkada, yakni (Pemilihan Kepala Daerah), di dalam Pilkada ada upaya politik yang ingin dicapai, untuk memperoleh kebijakan, memperoleh mandat masyarakat menjadi pemimpin di daerah, salah satunya Kota Palangka Raya, dalam mencapai kebijakan para politisi, elit partai, menggaet beberapa tokoh penting, untuk mencapai tujuan, yakni terpilihnya calon kandidat yang diusung oleh partai,menjadi kepala daerah, tokoh yang dibahas disini ialah ulama, tokoh ulama tentunya sangat sentral dimasyarakat, terutama pada ranahnya (agama), akan tetapi bagaimana bila ulama tersebut masuk dalam ranah politik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi jamaah majelis taklim di kecamatan Jekan Raya berkaitan dengan ulama, yakni ulama yang berpolitik, yang berpartisipasi aktif dan berpartisipasi pasif dalam Pilkada Walikota Palangka Raya tahun 2013. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan psikologi komunikasi untuk dapat memahami tanggapan dan Persepsi.
Untuk menganalisis data, penulis menggunakan metode survei kuantitatif (statistik persentase yang kemudian dikualifikasi). Analisis ini digunakan untuk melihat frekuensi tertentu suatu nilai dalam himpunan data yang diperoleh dari penelitian terhadap persepsi jamaah majelis taklim di kecamatan Jekan Raya. Jumlah frekuensi tersebut dinyatakan dalam persentase sama dengan 100%. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 1710 dari jamaah majelis taklim yang ada di Jekan Raya. Kemudian dari populasi tersebut diambil sampel dengan kriteria berdasarkan kelompok wilayah (cluster Sampling) dan sebanyak 95 orang dari 5 Majelis taklim.
Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan penting, pertama, tokoh yang paling didengar pendapatnya dalam masalah (sosial, agama dan politik) yang dihadapi masyarakat, ialah tokoh agama (ulama), Kedua, untuk ulama sebagai panutan politik, jamaah majelis taklim cenderung seimbang, jamaah majelis taklim setuju ulama terlibat Pilkada walikota tahun 2013 kota Palangka Raya, Ketiga, untuk permasalahan ulama menjadi tim sukses, responden setuju, ulama menjadi tim sukses, dengan alasan, demi kepentingan umat ,membentengi Islam, bila calon yang dipilih nanti berhasil menjadi Walikota, akan tetapi, responden bertanggapan negatif terhadap ulama yang menjadi jubir salah satu kandidat, ini dibuktikan dengan hasil survei tidak setuju 73.68 % dan sangat tidak setuju 8.42 % terhadap ulama yang menjadi jubir kandidat walikota tahun 2013 lalu. Keempat, Mengenai fatwa ulama untuk memilih dan mencoblos kandidat walikota, jamaah bertanggapan negatif, yakni tidak setuju. Berhubungan dengan memilih pemimpin yang muslim yang dianjurkan oleh ulama, jamaah majelis taklim setuju, memilih pemimpin yang muslim, seakidah, tetapi dilihat lagi untuk visi misinya dalam memimpin kota Palangka Raya, bila baik untuk kepentingan Islam, maka tentu kita pilih. Akan tetapi jamaah majelis taklim sepakat untuk tidak memilih pemimpin non muslim.
English
In today's age, we already know the elections, namely (local elections), in the election there are political efforts to be achieved, to obtain policy, to get obtain a public mandate became a leader in the local community, one of which is Palangkaraya, in achieving the policy of the politicians, the elite party, they pick some important figures up to achieve the goals, that is election candidates who carried by the parties to be head of regional. The figures who that discussed here is the Scholars, they are certainly very central in the community, especially in their fields (religion), but how are if the scholars included in the political field?
This study aims to determine the perception of Majelis Taklim congregations at Jekan Raya Sub district relating with the scholars, that are the scholars involved in politics, they participate actively and participate passively in Mayor of Palangkaraya elections in 2013. In this study, the writer used a communication psychological approach to be able to understand the reactions and perception.
To analysis the data, the writer used survey quantitative methods (statistical percentages are then qualified). This analysis was used for looking at the frequency of a value in the set of data that was obtained from studies of the responses Majelis Taklim congregations at Jekan Raya sub district. The number of frequencies has expressed in a percentage was 100%. The population in this study was 1710 of Majelis Taklim congregations at Jekan Raya Sub district. Then, from the population was taken samples with the sampling area (Cluster Sampling) was as 95 people from 5 Majelis Taklim.
This research has resulted in several important findings. First, the figures most heard of their opinions in matters (social, religion and politic) that faced by community was religious figures (scholars). Second, for politic affairs, their politic have tended to balance. Majelis Taklim congregations agreed if the scholars have involved in Mayor Elections of Palangkaraya in 2013. Third, the respondents have agreed that if the scholars into a successful team, on the grounds, in the interest of the people, fortify Islam when the selected candidate will be a mayor. But, respondents thought negatively to the scholars who became spokesman of one of the candidates, it was evidenced by the survey result 73.68 % disagree and 8.42 % strongly disagree to the scholars who became a spokesman for mayoral candidate in 2013 years ago, Fourth, on the advice of the scholars to choose and voting mayor candidates, congregations have responded negatively, disagree. Associated with selecting Muslim leaders who that recommended by the scholars, the Majelis Taklim congregations were agreed to choose Muslim leaders and in the faith. But let’s see again for leading the vision and mission in the city of Palangkaraya,” if he is good for Islamic interests then of course we choose him”. However, they agreed not to choose a non-Muslim leader
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1606 Political Science > 160609 Political Theory and Political Philosophy |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah > Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam > Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam |
Depositing User: | usman usman usman |
Date Deposited: | 08 Mar 2017 04:03 |
Last Modified: | 08 Mar 2017 04:03 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/414 |
Actions (login required)
View Item |