Khadijah, Khadijah (2021) Etika pergaulan dalam al-qur’an Surah al-hujurat ayat 10-13 (studi komparatif tafsir ibnu katsir, tafsir al-maraghi dan tafsir al-misbah). Masters thesis, IAIN Palangka Raya.
Text
Tesis Khadijah - 19016136.pdf Download (2MB) |
Abstract
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang solutif, menjadi acuan dalam setiap permasalahan umat, terlebih pada era disrupsi digital seperti saat ini. Kemorosotan akhlak semakin terpuruk sehingga umat Islam perlu kembali menelaah al-Qur’an untuk menemukan konsep pendidikan akhlak guna memecahkan permasalahan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan dan menganalisis etika pergaulan dalam Q.S. Al-Hujurat 10-13 menurut pandangan Ibnu Katsir, 2) Mendeskripsikan dan menganalisis etika pergaulan dalam Q.S. Al-Hujurat 10-13 menurut pandangan Ahmad Musthafa Al-Maragi, 3) Mendeskripsikan dan menganalisis etika pergaulan dalam Q.S. Al-Hujurat 10-13 menurut pandangan M. Quraish Shihab, dan 4) Mendeskripsikan dan menganalisis komparasi etika pergaulan dalam Q.S. Al-Hujurat 10-13 menurut pandangan Ibnu Katsir, Ahmad Musthafa Al-Maragi, dan M. Quraish Shihab.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), sekaligus penelitian komparatif, menggunakan content analisis untuk membantu memahami pemaknaan etika pergaulan menurut pandangan Ibnu Katsir, Ahmad Musthafa al-Maraghi dan M. Quraish Shihab. Analisis sesuai tahapanya, yaitu: pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan kesimpulan.
Hasil penelitian mengenai etika pergaulan dalam Q.S.al-Hujurat [49]:10-13 menurut pandangan Ibnu Katsir yaitu menjaga persaudaraan antar umat Islam (ukhwah islamiyah) dengan melakukan ta’aruf, ishlah, serta meninggalkan sikap su’udzan (buruk sangka), talmizu (mencari-cari kesalahan orang lain), tanabuz (memanggil dengan gelar yang buruk), tajassus (mengolok-olok) dan ghibah (menggunjing). Menurut Ahmad Musthofa al-Maraghi etika pergaulan dalam Q.S.al-Hujurat [49]:10-13 ialah melakukan ta’aruf untuk menghindari pertikaian dan sikap-sikap yang dilarang pada Q.S.al-Hujurat [49]:11-12, hal tersebut dilakukan untuk menjaga persaudaraan (ukwah), baik saudara seiman maupun senasab. Sedangkan menurut M. Quraish Shihab etika pergaulan dalam Q.S.al-Hujurat [49]:10-13 dilarangnya perbuatan su’udzan, talmizu, tanabuz, tajassus dan ghibah dalam pergaulan karena akan menciptakan pertikaian dan kehancuran dalam pergaulan, sedangkan Allah memerintahkan untuk menjaga persaudaraan meskipun bukan saudara kandung, bukan senasab maupun seagama tetap harus dijaga. Ketiga mufassir memiliki persamaan pandangan yaitu ketiganya sepakat dalam hal perintah melakukan ishlah ketika terjadi pertikaian dalam pergaulan, selain itu ketiganya juga sepakat terkait larangan tajassus, tanabazu, dan talmizu. Sedangkan perbedaan pandangan ketiga mufassir terletak pada perintah menjaga persaudaraan dan saling mengenal atau ta’aruf, ketiganya juga berbeda pandangan dalam hal larangan su’udzon dan ghibah.
ABSTRACT
Al-Qur'an is a holy book that solutive, a reference that problem of the ummah, especially the era of digital disruption such as the current decline in morals so that Muslim needs to re-examine the Qur’an to find out the concept of moral education to solve these problems.
The aims of the study are: 1 ) Describe and analyzed the social ethics in Q.S. Al-Hujurat 10-13 according to of Ibnu Katsir, 2) Describe and analyzed the social ethics in Q.S. Al-Hujurat 10-13 according to of Ahmad Mustafa Al-Maragi, 3) Describe and analyzed the social ethics in Q.S. Al-Hujurat 10-13 according to of M. Quraish Shihab, 4) Describe and analyzed the similarities and differences in social ethics in Q.S. Al-Hujurat 10-13 according to of Ibnu Katsir, Ahmad Musthafa Al-Maragi, and M. Quraish Shihab.
This type of research was library research, as well as comparative research, used content analyzed to help understand the meaning of social ethics according to the views of Ibnu Katsir, Ahmad Mustafa al-Maraghi, and M. Quraish Shihab. In analyzing the data, some procedures were used such as: data collecting, data reduction, data presentation, and conclusion.
The results of this research on social ethics in Q.S. Al-Hujurat [49]: 10-13 according to Ibn Kathir's view, namely maintaining brotherhood between Muslims (ukhwah Islamiyah) by doing ta'aruf, ishlah, and leaving the attitude of su'udzan (prejudice), talmizu (finding fault with others), tanabuz (calling with a bad title ), tajassus (mocking) and ghibah (gossiping). According to Ahmad Musthofa al-Maraghi, social ethics in Q.S.al-Hujurat [49]: 10-13 is do ta'aruf to avoid fighting and attitudes that are prohibited in QSal-Hujurat [49]: 11-12, this is to maintain the brotherhood (ukwah), both brothers in the faith and the same. Meanwhile, according to M. Quraish Shihab, social ethics in Q.S.al-Hujurat [49]: 10-13 prohibits the actions of su'udzan, talmizu, tanabuz, tajassus and ghibah in association because it will create conflict and destruction in the relationship, while Allah commands to maintain brotherhood even though they are not siblings, not in the same faith or in religion, they must be maintained. The mufassirs have the same opinion, they are agree in terms of orders do ishlah when there are dispute in their relationship, besides that them also agree on the prohibition of tajassus, tanabazu, and talmizu. Whereas, the difference in the views of the mufassirs in the command to maintain brotherhood and get to know each other or ta'aruf, the mufassirs also have different views regarding the prohibition of su'udzon and ghibah.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Etika pergaulan; tafsir |
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies |
Divisions: | Pascasarjana > Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | puttry puttry ekaputri |
Date Deposited: | 22 Jun 2022 03:34 |
Last Modified: | 22 Jun 2022 03:34 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/3981 |
Actions (login required)
View Item |