Fauzi, Ahmad (2021) Pengabulan isbat nikah di Pengadilan Agama Kuala Kurun. Masters thesis, IAIN Palangka Raya.
Text
Ahmad Fauzi- 18014069.pdf Download (1MB) |
Abstract
Isbat nikah merupakan Solusi yang dapat ditempuh suami istri yang telah menikah secara sirri untuk mendapatkan pengakuan dari negara atas pernikahan yang telah dilangsungkan oleh keduanya beserta anak-anak yang lahir selama pernikahan untuk mendapatkan kepastian hukum yang tetap.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian tesis ini adalah penelitian Hukum Empiris sedangkan pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dinamakan juga metode postpositivistik karena berdasarkan pada filsafat sebagai paradigma interpretif dan konstruktif, mengandung realitas sosial sebagai suatu yang holistik atau utuh, komplek, dinamis dan penuh makna.
Kewenangan hakim dalam menegakkan hukum dan keadilan merupakan salah satu dasar yang pokok dan utama. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 5 ayat (1) menyebutkan bahwa hakim dan hakim konstitusi wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat. Hakim tidak boleh menolak untuk memeriksadan mengadili suatu perkara yang diajukan kepadamya dengan dalih bahwa hukumnya tidak ada atau kurang jelas, melainkan wajib memeriksa, mengadili dan memberi keputusan. Hakim diberikan kewenangan yang dilindungi oleh undang-undang dalam mempertimbangkan putusannya pada suatu perkara, tetapi pada akhirnya hakim harus mempertimbangkan dampak keputusannya tersebut terhadap agama, akal, jiwa, keturunan dan harta bagi orang yang berperkara, termasuk perkara isbat nikah dalam peristiwa nikah sirri dengan berwali hakim mantan pembantu penghulu.
Abstract
Marriage isbatis a solution that can be taken by spouse who have been unregistered marriage to get recognition from country for marriage which hold by both of them and also the children who born during marriage to get permanent legal certainty.
The kind of research that used in this thesis was Empirical Law while the approach that used in this thesis was qualitative and also named postpositive method because based on philosophy as interpretive and constructive paradigm, contained social reality as something holistic or intact, complex, dynamic and meaningful.
Judge’s authority in enforce law and justice was a main basic. This thing appropriate with Law No. 48 2009 about Judge’s authority Act 5 Verse (1) Stated that judge and constitutional judge obligatory to dig, follow and understand law values and justice sense which live in society. Judge not allowed deny to check and hear a problem that proposed to them with excuse that the law was nothing or unclear, beside obligatory to check, hear and make a decision. Judge given authority that protected by laws in considering their decision in a lawsuit , but in the end judge must consider the impact of their decision toward religion, mind, soul, inherit and wealth for they were in case, including marriage isbatproblem like unregistered marriage way with magistrate guardians was assistant of muslim leader.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Isbat Nikah ; Wali Hakim ; Pertimbangan Hakim |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012801 Pernikahan (Secara Umum) 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012827 Islamic Court & Civil Procedure |
Divisions: | Pascasarjana > Program Studi Magister Hukum Keluarga |
Depositing User: | Unnamed user with email daniaty_marina@yahoo.com |
Date Deposited: | 31 Aug 2021 13:34 |
Last Modified: | 31 Aug 2021 13:34 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/3478 |
Actions (login required)
View Item |