Apriani, Riswatul (2020) Penerapan program pemuda mandiri dalam pengembangan usaha mikro nasabah BMT Daarussalam di Kuala Pembuang. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.
Text
Skripsi Riswatul Apriani - 1604110054.pdf Download (1MB) |
Abstract
Program Pemuda Mandiri merupakan program yang dilaksanakan oleh sub divisi “Pemuda Mandiri” BMT Daarussalam Kuala Pembuang. Program ini dibentuk dan diterapkan untuk membantu nasabah dalam memulai suatu usaha atau mengembangkan usahanya. Rumusan masalah: (1) Penerapan program Pemuda Mandiri dalam pengembangan usaha mikro nasabah BMT Daarussalam di KualaPembuang. (2) Hambatan yang dihadapi program pemuda mandiri dalam pengembangan usaha mikro nasabah BMT Daarussalam di Kuala Pembuang. Tujuan penelitian: (1) Untuk mengetahui penerapan program Pemuda Mandiri dalam pengembangan usaha mikro nasabah BMT Daarussalam di Kuala Pembuang. (2) Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi program pemuda mandiri dalam pengembangan usaha mikro nasabah BMT Daarussalam di Kuala Pembuang.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau field research yang menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun subjek dalam penelitian ini yaitu 1 (satu) pegawai BMT Daarussalam dan 3 (tiga) nasabah sebagai informan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik pengabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah (1) Data collection, (2) Data reduction, (3) Data display, (4) Data conclusion.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penerapan program Pemuda Mandiri dalam pengembangan usaha mikro nasabah diterapkan mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) program Pemuda Mandiri. Namun, pada tahap analisis dan klasifikasi, serta realisasi bantuan untuk nasabah yang memiliki usaha sembako belum diterapkan sesuai dengan SOP yang berlaku. Pada tahap analisis dan klasifikasi (tipe enterpreneur dan tipe pekerja), untuk nasabah usaha sembako hanya diklasifikasikan ke dalam tipe enterpreneur. Sedangkan dalam realisasi bantuan hanya diberikan atau direalisasikan dalam bentuk modal kerja (uang). Hambatan yang dihadapi program ini pada usaha sembako meliputi dua hal, yaitu (1) adanya keterbatasan dana/ modal dari pihak BMT Daarussalam, (2) rendahnya kualitas sumber daya manusia(3) serta kemampuan pemasaran yang terbatas dan belum terjalin kemitraan yang baik.
ABSTRACT
The Independent Youth Program is a program implemented by the sub-division " Independent Youth " BMT Daarussalam Kuala Pembuang. This program is established and implemented to assist customers in starting a business or developing their business. Research of the problem were: (1) The implementation of the Pemuda Mandiri program in the development of micro business customers of BMT Daarussalam in KualaPembuang? (2) The obstacles faced by the independent youth program in the development of micro business clients of BMT Daarussalam in Kuala Pembuang. Research objectives: (1) To determine the implementation of the Pemuda Mandiri program in the development of micro business customers of BMT Darussalam in Kuala Pembuang. (2) To find out the obstacles faced by the independent youth program in the development of micro business customers of BMT Daarussalam in Kuala Pembuang.
This research is a field research or field research the uses a descriptive qualitative approach. The subjects in this study were 1 BMT Darussalam employee and 3 customers as an informant. Data collection techniques in this study used observation, interview, and documentation techniques. Meanwhile, the data validation technique used the triangulation technique of sources and theories. The data analysis techniques used are (1) data collection, (2) data reduction, (3) display data, (4) data conclusion.
The results of this study indicate that the application of the Independent Youth Program in the development of the customer's micro business refers to the Standard Operating Procedure (SOP) of the Independent Youth Program. However, at the analysis and classification stages, as well as the realization of assistance for customers who have basic food businesses, they have not been implemented in accordance with the applicable SOP. In the analysis and classification stage (type of entrepreneur and type of worker), basic food business customers are only classified into entrepreneur types. While in the realization of assistance is only given or realized in the form of working capital (money). The obstacles faced by this program in the self-sufficiency business include two things, namely (1) the limited funds / capital from BMT Daarussalam, (2) the low quality of human resources(3) as well as limited marketing capabilities and not yet established good partnerships.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pengembangan Usaha; Baitul Mal Wattamwil |
Subjects: | 14 ECONOMICS > 1401 Economic Theory > 140104 Microeconomic Theory 14 ECONOMICS > 1499 Other Economics > 149999 Economics not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Jurusan Ekonomi Islam > Program Studi Perbankan Syariah |
Depositing User: | puttry puttry ekaputri |
Date Deposited: | 07 Jul 2021 03:20 |
Last Modified: | 07 Jul 2021 03:20 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/3162 |
Actions (login required)
View Item |