Hukum adopsi kucing menggunakan mahar pada petshop di Palangka Raya

Saputra, Belly (2020) Hukum adopsi kucing menggunakan mahar pada petshop di Palangka Raya. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
Belly Saputra - 1502130051.pdf

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi maraknya praktik adopsi kucing menggunakan mahar pada petshop di Kota Palangka Raya yang mana praktiknya seperti praktik jual beli binatang peliharaan. Sedangkan , fenomena tersebut bertentangan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim No. 1569, Abu Daud No. 3333, An-Nasa’i No. 466, Ibnu Majah No. 2161 dan Tirmidzi No. 1279 yang menjelaskan tentang larangan memperjualbelikan anjing dan kucing. Praktik ini terkesan menyembunyikan jual beli kucing dibalik kata adopsi kucing menggunakan mahar. Fokus penelitian ini adalah pelaksanaan praktik adopsi kucing menggunakan mahar pada petshop dan status hukumnya. Penelitian normatf empiris ini menggunakan pendekatan kualitat deskriptif dengan tahapan analisis: penyaringan data, penyajian data secara induktif, kesimpulan data dan analisis hukum Islam.

Hasil penelitan ini: (1) Adopsi kucing menggunakan mahar yang terjadi pada Petshop-Petshop di Kota Palangka Raya merupakan praktik tukar menukar kucing ras seperti ras anggora, himalaya, persia, dan lain-lain dengan mahar tertentu yang awalnya ditentukan oleh pelaku usaha petshop yang biasanya berupa uang. latar belakang adopsi kucing menggunakan mahar pada petshop di Kota Palangka Raya adalah praktik adopsi kucing yang berjalan pada petshop-petshop di Kota Palangka Raya. Yang mana para pelaku usaha petshop menggunakan kata adopsi kucing untuk memperhalus jual beli kucing dan mahar yang dimaksud dalam praktik tersebut adalah upah merawat dan menjaga selama kucing itu di petshop. (2) Status hukum adopsi kucing menggunakan mahar pada petshop adalah boleh selama kucing yang diadopsi tidak untuk dikonsumsi. Ditinjau secara ḥillah al-hukmi, Praktik adopsi kucing menggunakan mahar termasuk dalam ḥillah bil al-istiḥsan. Secara istiḥsan, hadits yang melarang jual beli anjing dan kucing yang diriwayatkan oleh Muslim no. 1569 hanya berlaku pada kucing liar yang
ada dijalanan.

Kata السِّنَّوْرِ menurut jumhur ulama adalah kucing liar yang mana apabila diperjual belikan termasuk perbuatan yang sia-sia (mubazir) karena sifatnya sulit dijinakkan dan takut akan menyakiti majikannya. Maka ada pengecualian kepada kucing peliharaan contohnya kucing ras yang mudah dijinakkan dan tidak bersifat liar. Secara psikologi, memelihara kucing juga dapat membuat majikannya tidak merasa kesepian dan mempunyai teman bermain pada saat sendiri. Hal tersebut dapat menimbulkan rasa senang pada seseorang. Ditinjau secara qiyas, praktik adopsi kucing menggunakan mahar pada petshop diqiyaskan dengan jual beli benda najis. Menurut mazhab syafi’i, objek yang diperjual belikan adalah suci dan bermanfaat. Kucing di kategorikan hewan najis untuk dikonsumsi oleh karena itu adopsi kucing dengan tujuan untuk di makan adalah dilarang. Namun, kucing termasuk hewan yang suci badan dan air liurnya sehingga jumhur ulama sepakat bahwa memperjualbelikan kucing boleh. Dan ditinjau secara maṣlaḥah, praktik adopsi kucing menggunakan mahar pada petshop ini memenuhi beberapa syarat maṣlaḥah sehingga praktik adopsi ini dari sisi maslahah adalah sah.

Abstract

This research bases on the rampant of using dowry in pet shop at Palangka Raya city, this practice same as pets trade activities. Otherwise this phenomenon contradicts with some hadiths by muslim No. 1569, Abu Dawud No. 3333, An-Nasa’i No. 466, Ibn Majah No. 2161 and Tirmidhi No. 1279 these hadiths tell about the prohibition in trading dog and cat. The practice seems hide the buying and selling activities behind the name of cat adoption using dowry. The focus of this research are on cat adoption practice implementation using dowry on pet shop and its’ legal status. This Normative research used descriptive approach with stages of analysis such as: data filtering, inductive data presentation, data conclusions and analysis of Islamic law.

The finding of this research showed some points: (1) Using dowry practice when adopting cats that happen in Palangkaraya city’s Pet shop is kind of cat breeds exchange such Anggora, Himalayan, Persian and others using certain dowry was originally determined by the pet shop owner, usually in form of some money. This practice happens in every Palangkaraya pet shop. The pet shop owner uses word “adoption” to ease the process of buying and selling cats and the dowry here as a wage for caring the cats all this time. (2) The legal status of this case is allowed as long as the cats are not for consumed. Base on ḥillah al-hukmi reviewed cat adoption practices are included in ḥillah bil al-istiḥsan. On istiḥsan, prohibit buying and selling dog and cat narrated by Muslim No.1569 only apply on wild cat.

The word السِّنَّوْرِ according to the scholars, wild cat which is being traded only bring useless because the nature of it is hard to tame and can hurt the owner. But there is an exception on pet cat such as pure bread cats that easy to tame. Psychologically has a cat as a pet can make the owner do not fell lonely and has playmate in free time. Those things can make someone happy. Base on qiyas reviewed, cat adoption practice using dowry is done by pet shop same as unclean trade. According to syafi’i sect the object is pure and helpful so cats are categorized as unclean animal if used for consumption and it is prohibited. However, the scholars agreed that cats are pure animal as result the buying and selling cats practice is allowed. Base on maṣlaḥah reviewed, cat adoption practice using dowry in this case meets several maṣlaḥah requirements therefore this adoption practice is legal.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: jual beli; Mahar; Adopsi
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180119 Law and Society
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Syariah > Program Studi Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Unnamed user with email daniaty_marina@yahoo.com
Date Deposited: 09 Jun 2021 06:55
Last Modified: 24 Sep 2021 06:38
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/3038

Actions (login required)

View Item View Item