Kecenderungan penggunaan jasa advokad dalam berperkara di pengadilan agama Kota Palangka Raya

Ansari, Saiful (2019) Kecenderungan penggunaan jasa advokad dalam berperkara di pengadilan agama Kota Palangka Raya. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
Saiful Ansari-1502110459.pdf

Download (1MB)

Abstract

Profesi advokat merupakan salah satu profesi yang diminati oleh para sarjana hukum. Berpredikat sebagai officium nobile menjadikannya sebagai profesi dengan harkat dan martabat yang tinggi. Namun, profesi advokat juga sering menuai pro dan kontra di masyarakat. Asumsi miring selalu diarahkan kepada advokat, seperti “maju tak gentar membela yang bayar”. Hal tersebut akan berdampak pada penggunaan jasa advokat serta menjadi pertimbangan masyarakat dalam menggunakan jasanya dalam berperkara di persidangan. Berangkat dari hal tersebut, diperlukan upaya penggalian data terkait penggunaan jasa advokat dalam berperkara di Pengadilan, khususnya Pengadilan Agama kota Palangka Raya. Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah terkait dengan penggunaan jasa advokat dalam berperkara di Pengadilan Agama kota Palangka Raya serta implikasi dari penggunaan jasa advokat dalam berperkara di Pengadilan Agama kota Palangka Raya.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan telaah dokumen.

Hasil penelitian: (1) Penggunaan jasa advokat dalam berperkara di Pengadilan Agama kota Palangka Raya dari tahun 2016-2018 selalu mengalami kenaikan. Meskipun demikian, jumlah perkara yang tidak menggunakan jasa advokat juga lebih besar dibandingkan jumlah perkara yang menggunakan jasa advokat. Faktor yang mempengaruhi penggunan jasa advokat dalam berperkara di Pengadilan Agama kota Palangka Raya antara lain: (a) kurangnya pemahaman masyarakat terhadap hukum (b) asumsi masyarakat terhadap besarnya honorarium advokat (c) padatnya aktivitas para pihak. (2) Implikasi dari penggunaan jasa advokat dalam berperkara di Pengadilan Agama kota Palangka Raya antara lain: (a) lebih praktis bagi klien dari segi waktu. (b) terhindar dari kesalahan dalam membuat berbagai macam dokumen atau surat yang berkaitan dengan prosedur beracara di Pengadilan Agama kota Palangka Raya seperti: pembuatan surat gugatan, jawaban, replik, duplik, maupun hal lain yang diinginkan oleh klien dalam petitumnya. (c) klien dapat memahami hak-haknya dikarenakan advokat akan menjelaskan hak-hak klien sehingga klien menjadi teredukasi dan lebih mengerti hak-haknya. (d) mempermudah hakim dalam sesi tanya jawab sehingga dapat melancarkan proses persidangan. (e) dapat mempermudah panitera dalam hal mengurus administrasi serta prosedur berperkara di Pengadilan Agama kota Palangka Raya. (f) mewakili para pihak yang tidak dapat hadir dalam proses persidangan lanjutan, sehingga memperlancar proses persidangan.

ABSTRACT

An advocates profession is one of the professions that are in demand by law graduates. Predicate as officium nobile makes it a profession with high dignity. However, the advocate profession also often reaps the pros and cons in society. Angled assumptions are always directed to advocates, such as “advancing fearlessly defending the payer.” This will have an impact on the use of advocates services and is a consideration for the community in using their services in litigation at the trial. Departing from this, data collection efforts are needed related to the use of advocate services in litigation in the court, especially the Religious Court of Palangka Raya city. The formulation of problem this study is related to use of advocate service in the religious court of palangka raya city and the implications of using advocate service in religious court of palangka raya city.

This research is a descriptive field research. The approach used is a qualitative approach with data collection techniques in the form of interviews, observation, and document review.

The result of the study: (1) the use of advocate services in Religious Court of Palangka Raya city from 2016-2018 always increases. However, the number of cases that do not use advocate services is also greater than the number of cases using advocate services. Factor that influence the use of advocate services at the Religious Court of Palangka Raya city include: (a) lack of community understanding of law (b) community assumptions on the amount of advocate honorarium (c) solid activity of parties. (2) the implications of using advocate services at the Religious Court of Palangka Raya city include: (a) more practical for clients in terms of time. (b) avoid mistakes in making various kinds of documents or letters relating to the procedure of proceedings in the religious court of palangka raya city such as: making claims, answers, replicating, duplicating, or other things desired by the client in his petitum. (c) clients can understand their rights because advocates will explain the rights of clients so that clients become educated and better understand their rights. (d) facilitate the judge in the question and answer session so that he can launch the trial process. (e) can make it easier for the clerks in managing administration and litigation procedures in the Religious Court of Palangka Raya city. (f) representing parties who cannot attend the follow-up proceedings, thereby facilitating the trial process.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Penggunaan Advokad; Pengadilan Agama
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180121 Legal Practice, Lawyering and the Legal Profession
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Syariah > Program Studi Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Unnamed user with email daniaty_marina@yahoo.com
Date Deposited: 06 Apr 2020 12:41
Last Modified: 06 Apr 2020 12:41
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/2143

Actions (login required)

View Item View Item