Kritik pertimbangan hakim mengabulkan isbat nikah di bagi pasangan di bawah umur di Pengadilan Agama Marabahan

Maskuni, Maskuni (2018) Kritik pertimbangan hakim mengabulkan isbat nikah di bagi pasangan di bawah umur di Pengadilan Agama Marabahan. Masters thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
Tesis Maskuni-16014034.pdf

Download (1MB)

Abstract

Argumentasi hukum yang disampaikan para hakim Pengadilan Agama Marabahan mengenai alasan dikabulkan permohonan isbat nikah di bawah umur yaitu Hakim tidak boleh menolak mengadili perkara yang diajukan kepadanya dengan dalih bahwa hukum tidak atau kurang jelas, melainkan ia wajib memeriksa dan mengadilinya hakim dianggap sebagai orang yang bijaksana, tempat orang bertanya, maka dianggap tahu akan hukumnya (ius curia novit).
Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif empiris, dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangann (statute approach), pendekatan konseptual (conceptual approach), Pendekatan kasus (case approach) dan pendekatan hukum Islam.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertimbangan hakim mengabulkan isbat nikah bagi pasangan di bawah umur adalah beradasarkan pertimbangan kemaslahatan, kepastian hukum (status anak dan harta dalam perkawinan), keadilan, fakta hukum dan kemudharatan bagi pasangan suami-istri. Terhadap pertimbangan hakim, ada yang patut di kritik baik dari segi metode, kitab fikih, Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Undang Perkawinan, serta pertimbangan hakim mengabulkan isbat nikah di bawah umur. Penulis mengkritik sikap hakim yang mengabulkan isbat nikah di bawah umur karena seorang hakim diharapkan untuk mempertimbangkan dan memutuskan permohonan yang diajukan kepadanya, daya cipta seorang hakim sangat besar pengaruhnya oleh karena menemukan hukum dengan melalui cara penafsiran memerlukan kreativitas yang tinggi. Penemuan hukum oleh hakim ke dalam dua jenis, yaitu metode interpretasi dan metode konstruksi, dan sesuai dengan analisa politik hukum arah kehendak tersebut, bahwa antara keadilan yang dikehendaki oleh suatu regulasi, apakah lebih menekankan keadilan substansi atau justru lebih mengabdi kepada keadilan prosedural. Seharusnya dalam tatanan konsep filosofis hukum, keadilan prosedural mengabdi kepada keadilan substansi, dikarenakan keadilan prosedural merupakan konseptual dari keadilan substansial. Selain itu keadilan prosedural sebagai ranah pragmatis hukum secara operasional dalam menegakkan hukum ditengah pencari keadilan, agar lebih matang, flexibel untuk mewujudkan konsep hukum substansi dalam memberikan keadilan oleh sebab itu untuk memenuhi rasa keadilan tersebut hakim dalam pertimbangan keputusannya harus memenuhi rasa keadilan dan kemamfaatan.qaidah fiqhiyah maqashid syari’ah untuk kemaslahatan kedua belah pihak mengingat pentingnya buku nikah untuk mengurus administrasi negara yaitu akta kelahiran.

ABSTRACT

The legal argument conveyed by the judges of the Marabahan Religious Court regarding the reason for being granted an underage marriage isbat application, namely the Judge may not refuse the case filed to him under the pretext that the law is not or less clear, but he is obliged to examine and prosecute the judge as a wise person, where people ask, it is considered to know the law (ius curia novit).
This type of research is empirical normative legal research, and the approach used in this study is the statute approach, the conceptual approach (conceptual approach), case approach (case approach) and the approach of Islamic law.
The results of this study indicate that the consideration of judges granting marriage certificate to underage couples is based on consideration of benefit, legal certainty (status of children and property in marriage), justice, legal facts and warnings for married couples.Regarding judges' consideration, there is something worthy of criticism both in terms of methods, books of fiqh, Complications of Islamic Law and Marriage Law, and consideration of judges granting underage marriage isbat. The author criticizes the attitude of judges who grant underage marriage isbat because a judge is expected to consider and decide on a request submitted to him, the creativity of a judge is very large influence because finding the law through means of interpretation requires high creativity.The legal discovery by the judge into two types, namely the method of interpretation and the method of construction, and in accordance with the analysis of the legal politics of the will, that between the justice desired by a regulation, whether more emphasis on substance justice or even more serve procedural justice. In the order of the legal philosophical concept, procedural justice is dedicated to substance justice, because procedural justice is conceptual of substantial justice. Besides procedural justice as an operational pragmatic legal domain in enforcing the law in the midst of justice seekers, to be more mature, flexible to realize the substantive legal concept in providing justice, in order to fulfill this sense of justice, judges in their decisions must fulfill a sense of justice and benefit. fiqhiyah maqashid syari'ah for the benefit of both parties considering the importance of marriage books to take care of the state administration, namely birth certificates.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Isbat Nikah;Pernikahan dini
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012821 Nikah Dini
Divisions: Pascasarjana > Program Studi Magister Hukum Keluarga
Depositing User: puttry puttry ekaputri
Date Deposited: 07 May 2019 01:41
Last Modified: 07 May 2019 01:41
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/1471

Actions (login required)

View Item View Item