Murjani, Murjani (2017) Model kepemimpinan Kepala Sekolah dalam pengembangan budaya religius di SMA Negeri 1 Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur. Masters thesis, IAIN Palangka Raya.
|
Text
Abstrak.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I-V.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Model kepemimpinan kepala sekolah merupakan faktor utama dalam pengembangan budaya religius di sekolah, SMA Negeri 1 Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan satu-satunya SMA Negeri 1 yang ada dikalimatan tengah Model School Of Iman dan Taqwa sehingga menarik untuk diteliti tentang model kepemimpinan kepala sekolah dalam pengembangan budaya religius di sekolah.
Rumusan masalah yang diajukan adalah (1) bagaimana model kepemimpinan kepala sekolah dalam pengembangan budaya religius di SMA Negeri 1 Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur; dan (2) bagaimana strategi pengembangan budaya religius di SMA Negeri 1 Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur.
Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi partisipasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk mengecek keabsahan data peneliti menggunakan Triangulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian menunjukan bahwa; (1) kepala sekolah dalam pengembangan budaya religius di sekolah dengan menggunakan dua model kepemimpinan yaitu; (a) model kepemimpinan Situasional adalah ketika seorang pemimpin atau kepala sekolah dalam memberikan tugas sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Dengan arti Pemimpin juga harus pandai membaca situasi dan kondisi, saat memberikan tugas kepada bawaanya sehinga tugas yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab; (b) model kepemimpinan Transformasional yaitu gaya kepemimpinan yang mengutamakan pemberian kesempatan dan mendorong semua unsur yang ada dalam sekolah untuk bekerja atas dasar sistem nilai yang luhur, sehingga semua unsur yang ada di sekolah bersedia, tanpa paksaan berpartisipasi secara optimal dalam mencapai tujuan ideal sekolah; (2) Strategi yang digunakan dalam pengembangan budaya religius disekolah adalah : (a) melaksanakan kegiatan pembiasaan keagamaan di sekolah; (b) memberikan keteladanan dengan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan sikap dan tingkah laku keseharian di sekolah; (c) meintegrasikan mata pelajaran umum dengan mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam; (d) pengembangan kegiatan Ekstrakurikuler bidang agama yang dilaksanakan melalui program OSIS.
Dengan hasil tersebut peneliti menemukan bahwa kelompok mayoritas menghargai kelompok minoritas, kelompok minoritas menghormati kelompok mayoritas, sehingga terciptalah suasana sekolah yang agamis dan harmonis.
ABSTRACT
The Principal leadership model is a core factor in the development of the religious culture at a school. SMA Negeri 1 Mentaya hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur. The school is one of the Model School of Iman and taqwa schools. Thus, it interested to be researched about the Principal leadership model in developing the religious culture in the school.
The objects of the study are, (1) to describe leadership model is a core factor in the development of the religious culture in SMAN 1 Mentaya hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur, (2) to describe the developing strategy in developing the religious culture in the school.
The qualitative reseach method was used in this study by documentation, interview and observation technique. in order to have the validity of the data, the Triangulation and method sources were used in this study as well.
There were found that; (1) the principal developed the religious culture through two leaderships models namely; (a) Situational leadership model is when a principal assigning works according to each expertise. This means that the headmaster must be good at reading the situation and condition to each educator and the staff. And thus, each one does the better and responsible works, (b) transformational leadership model is a model providing priority to the opportunity and encouraging all workers of the school in order to wok in the sublime values. And thus, all the staffs do not get insisted in optimally participating to achieve the ideal goals in the school. (2) the used strategies are namely; (a) appling the religious practise to be inured as a habit, (b) providing exemplary by doing to relate alttitude and behaviour in a day, (c) integrating the common subjects to the islamic subjects, (d) developing the islamic extracurricular activity that is through the Osis Programmings.
There were discovered that the majority ones appreciate the minority ones. Meanwhile, the minority ones respect the majority ones. And thus, it is able to build the harmonious and religious atmospheres in the school.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Model kepemimpinan kepala sekolah; Budaya Agama. |
Subjects: | 13 EDUCATION > 1303 Specialist Studies In Education > 130304 Educational Administration, Management and Leadership |
Divisions: | Pascasarjana > Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam |
Depositing User: | puttry puttry ekaputri |
Date Deposited: | 05 Jul 2018 03:21 |
Last Modified: | 05 Jul 2018 03:21 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/1042 |
Actions (login required)
View Item |