Aprianti, Rini (2016) Pencegahan kekerasan dalam rumah tangga melalui perjanjian perkawinan (tinjauan hukum Islam). Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.
|
Text
Abstrak Rini.pdf Download (630kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I Pendahuluan (RA).pdf Download (388kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II Kajian Pustaka RA.pdf Download (409kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III Pemaparan data (RA).pdf Download (505kB) | Preview |
|
Text
BAB IV Penutup.docx Download (18kB) |
||
|
Text
BAB IV Pembahasan Dan Analisis.pdf Download (703kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V Penutup (RA).pdf Download (136kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Kekerasan adalah suatu bentuk pelanggaran terhadap seseorang dengan melakukan tindak kekerasan baik secara fisik, psikis, seksual bahkan penelantaran terhadap anggota keluarga. Maka berdasarkan hal tersebut untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga perlu dibuat perjanjian tertulis dalam suatu perkawinan sebagai hukum kongkret yang sesuai dengan hukum positif dan hukum Islam agar melindungi hak dan kewajiban suami dan istri dalam bentuk yuridis formal secara konkret melalui perjanjian perkawinan. Tujuan utama penelitian ini untuk mengkaji masalah mendasar yaitu: (1) Apakah perjanjian perkawinan dapat dijadikan sebagai instrumen hukum pencegah kekerasan dalam rumah tangga? (2) Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pencegahan kekerasan dalam rumah tangga melalui perjanjian perkawinan?
Penelitian ini disebut sebagai penelitian kepustakaan (library research). Lebih spesifik, jenis penelitian ini juga disebut penelitian hukum normatif dalam kerangka preskriptif hukum Islam dengan menggunakan pendekatan pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual (conceptual approach), dan pendekatan analisis (analitycal approach), dengan menggunakan metode pengumpulan data deskriptif dan deduktif. Adapun pengolahan data menggunakan model analisa interaktif yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode yuridis normatif dan content analysis.
Hasil penelitian menyimpulkan: (1) Perjanjian perkawinan dapat dijadikan sebagai instrumen hukum pencegah kekerasan dalam rumah tangga. Muatan isi dalam perjanjian perkawinan berupa perlindungan terhadap tindak kekerasan yang dilakukan baik dari suami kepada istri ataupun istri kepada suami. Perjanjian perkawinan yang bersifat preventif memiliki kekuatan sah, sebab dibuat secara notaril oleh pejabat yang berwenang (notaris) dan memiliki kepastian hukum bagi pasangan suami istri agar tidak melakukan kekerasan dalam rumah tangga serta bagi suami dan istri dapat menjalankan hak dan kewajibannya dalam rumah tangga dengan baik. Perjanjian perkawinan sebagai bentuk konkretisasi dari taklik talak sebab, perjanjian perkawinan dapat dijadikan sebagai salah satu syarat maupun rukun dalam perkawinan yang wajib ada memandang untuk kemashalatan bagi pasangan suami istri. (2) Tinjauan hukum Islam terhadap pencegahan kekerasan dalam rumah tangga melalui perjanjian perkawinan sebagai bentuk pengukuhan dari taklik talak dalam mencegah agar suami dan istri tidak melakukan kekerasan satu sama lain. Perjanjian perkawinan dipandang sesuai dengan adz-dzarî’ah tanpa melanggar dari ketentuan syariat Islam. Perjanjian perkawinan dapat dijadikan pula sebagai salah satu syarat sah yang wajib ada dalam perkawinan untuk memberikan perlindungan hukum secara konkret dengan bentuk perlindungan dan kepastian dalam menjamin hak dan kewajiban suami dan istri dalam rangka mewujudkan tujuan rumah tangga yaitu sakinah, mawaddah, dan rahmah sebagai tujuan syariat hukum Islam (maq}as}id sya@ri’ah).
ABSTRACT
The toughness is a form of violation against a person to commit acts of violence whether physical, psychological, sexual and even abandonment of family members. Based on the understanding, in order to prevent the occurrence of household violence need to be made a written agreement in a legal marriageas the concrete in accordance with positive law and Islamic law in order to protect the rights and obligations of husband and wife in the form of a formal judicial concretely through the marriage covenants. The main objectives of the study are to examine the fundamental issue, namely: (1) is the marriage covenant can be used as a legal instrument of prevention of household violence? (2) How does a review of Islamic law on the prevention of household violence through the marriage covenant?
The study belong to library research. More specifically, the type of research was also called normative legal research within the framework of prescriptive Islamic law by using approaches law (statue approach), the conceptual approach (conceptual approach), and analytical approach (analytical approach), using the method of data collection descriptive and deductive. The processing of data was using a model of interactive analysis of data reduction, data presentation, and conclusion or verification. The data were analyzed by the method of normative and content analysis.
The results of the study concluded that: (1) the aggrement of marriage can be used as a legal instrument prevention of household violence. Payload contents in a marital agreement in the form of protection against violence carried out both from the husband to the wife to the husband or wife. Covenant marriage of a preventive nature has legitimate power, because it made notaril by the competent authority (notary) and legal certainty for married couples to refrain from domestic violence and to husbands and wives can exercise their rights and obligations in household well. Covenant marriage as a form of concretization of taklik divorce causes, marital agreements can be used as one of the conditions and in harmony in marriage is compulsory but there looked to kemashalatan for married couples. (2) A review of Islamic law on the prevention of household violence through the marriage covenant as a form of endorsement from taklik divorce in preventing the husband and wife does not do violence to each other. It is deemed in accordance with adz-dzarî’ah. The marriage covenant can be used also as a condition of lawful that must exist in marriage to provide legal protection in concrete terms with a form of protection and certainty in guaranteeing the rights and duties of husband and wife in order to realize the objectives of households that sakinah, mawaddah, dan rahmah as an objective law Islamic law (maq}as}id sya@ri’ah).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pencegahan; kekerasan dalam rumah tangga (KDRT); hukum Islam; Islamic law |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012811 Nusyuz, Syiqaq & Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Marriage Violence) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Syariah > Program Studi al-Akhwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | muchti muchti nurhidaya |
Date Deposited: | 25 Jan 2017 03:31 |
Last Modified: | 25 Jan 2017 03:31 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/396 |
Actions (login required)
View Item |