Fajar, Ramadhan (2014) Culture Shocks Faced By Indonesian And Canadian Youths In Youth Exchange Program At Truro (Nova Scotia, Canada) And Sei Gohong (Central Kalimantan, Indonesia) 2012/2013. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.
|
Text
Abstract (FR).pdf Download (633kB) | Preview |
|
|
Text
Chapter I (FR).pdf Download (186kB) | Preview |
|
|
Text
Chapter II (FR).pdf Download (474kB) | Preview |
|
|
Text
Chapter III (FR).pdf Download (234kB) | Preview |
|
|
Text
Chapter IV (FR).pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Chapter V (FR).pdf Download (159kB) | Preview |
Abstract
This study was aimed to analyzee the symptoms and solutions of culture shocks faced by Indonesian and Canadian youths in youth exchange program at Truro (Nova Scotia, Canada) and Sei Gohong (Central Kalimantan, Indonesia) 2012/2013.
The type of study was phenomenological method and the writer used qualitative approach in finding out the answer of the problems of the study. The data collecting technique used questionnaire, interview and documentations. The subjects of this study were participants of Indonesia-Canada Youth Exchange Program 2012/2013 Truro-Sei Gohong’s group and the objects of the study were the symptoms and solutions of culture shocks faced by Indonesian and Canadian youths in youth exchange program at Truro (Nova Scotia, Canada) and Sei Gohong (Central Kalimantan, Indonesia). This study used purposive sampling.
The result of the study shown that: all of the participants of Indonesia-Canada Youth Exchange Program 2012/2013 Truro-Sei Gohong’s group felt the culture shock (physical, cognitive or behavior) when they were entering in a new culture or environment where was different with their home town (home country). The various symptoms of culture shock had been felt by the participants and the most common symptoms were homesickness, anxious, awkward, strain, confused, and increased contact to fellow nationals. Mostly all of this culture shock was caused by cultural differences in both countries, Indonesia and Canada such as foods, weather, norms, customs, and habitual. In reducing the culture shocks itself, the participants offered some solutions during their experienced in exchange program. The most common solutions such as knowing and understanding the symptoms of culture shock, communication competence, being open mind with the differences, interaction and keep involve with the local community (society), and being well prepared.
indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gejala-gejala dan solusi dari keterkejutan budaya yang dihadapi oleh pemuda Indonesia dan Kanada dalam program pertukaran pemuda di Truro (Nova Scotia, Kanada) dan Sei Gohong (Kalimantan Tengah, Indonesia) 2012/2013.
Penelitian ini menggunakan metode phenomenalogis dan penulis menggunakan pendekatan kualitatif dalam menemukan jawaban atas rumusan masalah, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah peserta pertukaran pemuda Indonesia-Kanada tahun 2012/2013 kelompok Truro-Sei Gohong dan objek penelitiannya adalah gejala-gejala dan solusi dari keterkejutan budaya yang dihadapi oleh pemuda Indonesia dan Kanada dalam program pertukaran pemuda di Truro (Nova Scotia, Kanada) dan Sei Gohong (Kalimantan Tengah, Indonesia). Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling (sampel bertujuan).
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa semua peserta pertukaran pemuda Indonesia-Kanada tahun 2012/2013 kelompok Truro-Sei Gohong merasakan keterkejutan budaya (fisik, mental dan tingkah laku) ketika mereka memasuki sebuah budaya atau lingkungan baru dimana hal tersebut berbeda dengan tempat asal mereka. Beragam gejala dari keterkejutan budaya telah dirasakan oleh peserta dan gejala yang paling sering dirasakan dan dialami peserta adalah kerinduan terhadap kampung halaman, kegelisahan, kecanggungan, ketegangan, kebingungan dan meningkatnya berhubungan dengan rekan satu Negara. Secara keseluruhannya keterkejutan budaya ini disebabkan oleh perbedaan budaya antara kedua Negara, Indonesia dan Kanada seperti masalah makanan, cuaca (iklim), aturan, adat istiadat, dan kebiasaan. Untuk mengurangi keterkejutan budaya tersebut, peserta menawarkan beberapa solusi yang meraka dapatkan selama pengalaman mereka dalam program pertukaran. Diantaranya yang paling sering adalah mengetahui dan memahami gejalan dari keterguncangan budaya tersebut, kemampuan berkomunikasi, lebih terbuka dengan perbedaanm interaksi dan terus terlibat dengan masyarakan lokal dan memiliki persiapan yang matang.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 13 EDUCATION > 1302 Curriculum and Pedagogy > 130204 English and Literacy Curriculum and Pedagogy (excl. LOTE, ESL and TESOL) 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2003 Language Studies > 200302 English Language |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Jurusan Pendidikan Bahasa > Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris |
Depositing User: | usman usman usman |
Date Deposited: | 20 Dec 2016 07:17 |
Last Modified: | 20 Dec 2016 07:17 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/318 |
Actions (login required)
View Item |