Muda, Try Yusuf (2016) Persepsi ulama Kota Palangka Raya tentang penggunaan jenis parfum dalam ibadah sholat. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.
|
Text
Abstrak (Yusuf).pdf Download (532kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I (Yusuf).pdf Download (278kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III (Yusuf).pdf Download (101kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II Terbaru.pdf Download (754kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV (Yusuf).pdf Download (743kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V Terbaru.pdf Download (168kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Parfum merupakan salah satu jenis kosmetik yang banyak digandrungi oleh sebagian besar masyarakat. Namun dalam perkembangan zaman modern, parfum yang beralkohol dan non alkohol sama-sama diperlukan demi menunjang penampilan dalam bergaul agar tampak lebih percaya diri. Kebiasaan masyarakat untuk memakai parfum juga salah satu perbuatan yang dianjurkan Nabi SAW khususnya saat beribadah. Dewasa ini sebagian besar parfum dipasaran mengandung zat alkohol yang digunakan sebagai pelarut dari parfum itu sendiri, diman dalam hukum Islam alkohol merupakan salah satu zat yang diharamkan.
Rumusan penelitian ini adalah: 1) “Bagaimana pandangan Ulama MUI Palangka Raya tentang hukum penggunaan parfum dalam praktek ibadah sholat?. 2) Apa yang melatarbelakangi pandangan Ulama MUI Palangka Raya tentang keabsahan hukum penggunaan parfum dalam praktek ibadah sholat.
Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah 9 orang Ulama MUI di Kota Palangka Raya. Adapun sebagai informannya adalah 2 orang pemilik toko parfum, serta 1 orang Dosen ahli dibidang Ilmu Kimia. Objeknya adalah parfum yang dipakai oleh masyarakat Kota Palangka Raya. Pengumpulan data peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi sumber dan teknik analisis data dengan empat cara yaitu: data collection, data reduction, data display dan data conclusion.
Hasil penelitian ini Ulama MUI Kota Palangka Raya memiliki pandangan yang berbeda, sembilan Ulama yang penulis teliti tujuh di antaranya mengatakan kehati-hatian dalam menggunakan parfum yang terdapat campurannya dengan alasan demi meninggalkan keragu-raguan serta menjaga keabsahan dalam melaksanakan ibadah sholat sebagaimana yang diutarakan oleh BH, MH, BA, AF, HS, ZA, MM sedangkan dua di antaranya yaitu ASL dan HI mengatakan sah-sah saja kita menggunakan parfum yang terdapat campurannya maupun tidak, dengan alasan bahwa campuran yang terdapat dalam parfum tersebut adalah alkohol yang berbeda dan tidak memabukan layaknya alkohol yang terdapat dalam khamer. Sesuai dengan penjelaskan dari pemilik dari toko parfum ternama yaitu ZI dan RH mengatakan bahwa campuran yang terdapat dalam parfum tersebut rata-rata terbuat dari tumbuh-tumbuhan. Begitu halnya yang dijelaskan oleh salah satu Dosen ahli dalam Ilmu Kimia yaitu MR mengatakan bahwa alkohol yang digunakan sebagai campuran dari parfum itu adalah alkohol murni yang jelas berbeda dengan alkohol yang ada di dalam minuman (khamer), karena tidak akan mungkin seorangpun sanggup untuk meminum alkohol tersebut.
ABSTRACT
Perfume is one of favorite cosmetic that used by many peoples. In this development modern, the alcohol perfume and non alcohol perfume were needed to support their appearance in their interacted so that they could more confidence. Their habits in used perfume were also was taught by Prophet Muhammad SAW especially in prayer. In this period some of the perfume in the market consist of alcohol, they used as the formula, actually in Islamic law the alcohol was one of essence that forbidden.
The problems of the study of this research were: 1). How is the opinion of a scholar of Islam (MUI Palangka Raya) about used perfume in prayer? 2). What is the background of a scholar of Islam (MUI Palangka Raya) about validity law used perfume in prayer?
This research was used the descriptive qualitative method with used purposive sampling. The subjects of this research were 9 persons of the scholar of Islam (MUI Palangka Raya) in Palangka Raya, as sample informant were 2 persons they the owner of a perfume store and 1 expert of a chemist. The object of this research was a perfume that used by peoples in Palangka Raya city. Collected the data researcher used interview, observation, and documentation. Validity the data researcher used triangulation source. Analysis the data researcher used 4 techniques: collection, reduction, display and conclusion.
The result of the study the scholar of Islam (MUI Palangka Raya) had different opinions, 7 of 9 scholars of Islam (MUI Palangka Raya) said that carefully of used perfume in prayer had purposed to leave uncertain and also to keep validity in prayer. Such as said by BH, MH, BA, AF, HS, ZA, MM, meanwhile two of them said that “never mind if we used perfume with consist alcohol or not, with the reason the alcohol that consists in perfume was different alcohol and did not make drink such as in drinking alcohol”.
Such as the statement from the owner of perfume store their names ZI and RH, they said that the combination consist in perfume made from plant, same statement from expert of chemist said the alcohol that consists in perfume was different alcohol and absolutely different between alcohol that consists of a drink, because it was impossible for someone to drank the alcohol.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pandangan ulama; parfum; alkohol; sholat; Hukum Islam |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180199 Law not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Syariah > Program Studi al-Akhwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | muchti muchti nurhidaya |
Date Deposited: | 26 Jan 2017 09:01 |
Last Modified: | 26 Jan 2017 09:01 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/403 |
Actions (login required)
View Item |