kepribadian pendidik dalam al-Qur’an menurut para mufassir

Ipransyah, Ipransyah (2017) kepribadian pendidik dalam al-Qur’an menurut para mufassir. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img]
Preview
Text
Skripsi Ipransyah.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Pendidik, peserta didik, dan tujuan pendidikan merupakan komponen utama pendidikan. Artinya, jika menginginkan pendidikan yang berkualitas maka salah satu diantaranya, adanya pendidik yang memiliki kepribadian yang baik sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an yang telah diteladankan oleh Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya, penelitian ini bermaksud untuk mengetahui lebih dalam tentang kepribadian pendidik dalam Al-Qur’an menurut para mufassir. Adapun permasalahan yang diangkat adalah: Bagaimana tafsir Al-Qur’an tentang kepribadian pendidik menurut tiga mufassir (Abul Fida’ Imaduddin Ismail, Hamka, dan M. Quraish Shihab): (1) Kepribadian Ikhlas Q.S.Al-An’am/6:162-163? (2) Kepribadian Berakhlak Mulia Q.S.Al-Qalam/68:4? (3) Kepribadian Adil Q.S.Al-Maidah/5:8? (4)Kepribadian Jujur Q.S.Ash-Shaff/61:2-3? (5) Kepribadian Istiqamah Q.S.Fushshilat/41:30? (6) Kepribadian Disiplin Q.S.Al-Insyirah/94:7?

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis yang memaparkan ayat Al-Qur’an tentang kepribadian pendidik dan tiga mufassir kemudian penafsiran ketiganya yang dikaji dalam penelitian ini. Data-data tersebut kemudian menjadi bahan analitis untuk mengetahui kesamaan serta perbedaan penafsiran ketiganya, kemudian relevansi penafsiran ketiganya terhadap kepribadian pendidik.

Hasil penelitian ini adalah: (1) Surah Al-An’am ayat 162-163: a) Perintah Allah SWT untuk berlaku ikhlas dalam berakidah, beribadah, dan beramal dengan niat ingin mendapat ridha Allah SWT. b) Menghambakan diri dan mengabdi hanya kepada Allah SWT. c) Menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT. d) Allah SWT, memerintahkan untuk berserah diri hanya kepada-Nya. (2) Surah Al-Qalam ayat 4: a) Bukti keagungan akhlak Nabi Muhammad SAW yang menjadi contoh bagi pendidik. b) Keteguhan sikap Nabi Muhammad SAW ketika berdakwah, pelajaran berharga bagi pendidik untuk mengatasi masalah dalam mendidik. c) Akhlak-akhlak yang agung pada diri Nabi Muhammad SAW sudah sepatutnya menjadi akhlak seorang pendidik. (3) Surah Al-Maidah ayat 8: a) Jangan sampai karena kebencian/ condong kepada salah satu mengakibatkan tidak berlaku adil. b) Pendidik yang adil akan takut bermaksiat kepada Allah SWT. (4) Surah Ash-Shaff ayat 2-3: a) Ketidaksesuaian antara perkataan dan perbuatan. b) Sangat keras kebencian Allah terhadap orang yang tidak sesuai antara perkataan dan perbuatan. (5) Surah Fushshilat ayat 30: a) Tujuan yang ikhlas dalam mengajar dan mendidik menjadikan seorang pendidik istiqamah sampai akhir hayatnya. b) Pendidik istiqamah memberikan pengajaran dan pendidikan mendapat pertolongan dari Allah SWT melalui para malaikat-Nya. c) Balasan pendidik yang istiqamah adalah surga. (6) Surah Al-Insyirah ayat 7: a) Pendidik harus disiplin dalam waktu. b) Dengan disiplin seorang pendidik banyak dapat mengerjakan tugas-tugasnya dengan cepat dan tepat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Kepribadian; pendidik; Al-Qur’an; Mufassir
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Jurusan Tarbiyah > Program Studi Pendidikan Agama Islam
Depositing User: muchti muchti nurhidaya
Date Deposited: 14 Nov 2017 02:37
Last Modified: 14 Nov 2017 02:37
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/878

Actions (login required)

View Item View Item