Huda, Hidayati Taruna and Helim, Abdul and Norhadi, Muhammad (2024) Iddah Belief Demands That Are Not Under the Husband's Capability in the City of Palangaka Raya. Mir'ah: Family Law and Legal Culture, 1 (1). pp. 1-13.
![]() |
Text
Iddah Belief Demands That are Not Under the Husband's Capability in the City of Palangka Raya - Abdul Helim.pdf Download (293kB) |
Abstract
This research was motivated by a case that the researcher found in the wife’s application for idah maintenance, she did not ask for the amount of idah maintenance voluntarily but rather requested idah maintenance which burdened the husband. Therefore, this study focuses on why wives demand an income not by their husband’s abilities in Palangka Raya and how the husband’s attitude responds to the wife’s demands for an income that does not follow his abilities in Palangka Raya. The qualitative method used in this research uses empirical legal research with a sociological juridical type, with a socio- legal approach. The research results show: 1. The exwife demands a living that is not following the ex-husband’s capabilities in Palangka Raya,according to the theory of responsibility. The ex-husband has fulfilled his obligations. Benefits occur from providing idah maintenance according to the exhusband’s capabilities as stipulated in the decision. 2. Ex-husbands in Palangka Raya respond to their wives’ demands regarding income with honesty and openness. The ex-husband showed a social attitude by promising to pay part of idah’s maintenance, although not in full. This attitude is important to maintain good relations and avoid bab prejudice in the future between husband and wife who have divorced.
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya kasus yang ditemukan peneliti dalam permohonan nafkah idah istri tidak meminta besaran nafkah idah secara suka rela melainkan permintaan nafkah idah yang memberatkan suami. Oleh karena itu kajian ini difokuskan pada mengapa istri menuntut nafkah idah yang tidak sesuai dengan kemampuan suami di kota Palangka Raya dan bagaimana sikap suami dalam menanggapi tuntutan istri dalam nafkah idah yang tidak sesuai dengankemampuannya di kota Palangka Raya. Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum empiris dengan tipe yuridis sosiologis, dengan pendekatan Socio-legal. Hasil penelitian menunjukan:1. Mantan istri menuntut nafkah idah yang tidak sesuai dengan kemampuan mantan suami di Palangka Raya, sesuai teori tanggung jawab. Mantan suami telah memenuhi kewajibannya.Kemaslahatan terjadi dari pemberian nafkah idah sesuai kemampuan mantan suami seperti yang ditetapkan dalam putusan. 2. Mantan suami di Palangka Raya menanggapi tuntutan istri terkait nafkah idah dengan jujur dan keterbukaan. Mantan suami menunjukkan sikap sosial dengan berjanji membayar sebagian nafkah idah meskipun tidak sepenuhnya. Sikap ini penting untuk menjaga hubungan baik serta menghindari prasangka buruk di masa depan antara suami dan istri yang telah
bercerai.
Item Type: | Journal Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tuntutan ; Nafkah Idah ; Perkawianan |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012810 'Iddah (Waiting Period) TAJUK SUBJEK ISLAM > Fiqih > Hukum Perkawinan (Munakahat) |
Divisions: | Perpustakaan Pusat |
Depositing User: | marina marina daniaty |
Date Deposited: | 26 May 2025 06:08 |
Last Modified: | 26 May 2025 06:08 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/5960 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |