AI mikri, Zonnun (1997) Studi Tentang Pola Asuh Dalam Keluarga Pada Masyarakat Hundu Kaharingan Di Desa Pematang Kecamatan Mentaya Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur. Undergraduate thesis, Institut Agama Islam Negeri Palangkaraya Kalimantan Tengah.
![]() |
Text
247_ZONNUN AI MIKRI_NIM_9115011790_1997.pdf Download (14MB) |
Abstract
Cita - cita bangsa Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa telah menjadi tekad sejak awal kemerdekaan Republik Indonesia yang proses pelaksanaannya melalui berbagai jalur, jenis dan jenjang Pendidikan ataupun melalui berbagai sektor Pembangunan yang di kembangkan secara terpadu dan serasai oleh setiap warga negara Indonesia.
Upaya mengaktualisasikan keinginan dan cita- cita tersebut salah satunya adalah melalui jalur Pendidikan luar sekolah, berupa pelaksanaan pola usuh dalam keluarga yang bertujuan membetuk pribadian anak yang merupakan awal dari proses Pendidikan. Proses seperti utu mesti dilahirkan oleh berbagai suku bangsa, termasuk suku Dayak Ngaju yang bertempat tinggal di desa Pemetang Kecamatan Mentaya hulu Kabupaten Kotawaringin Timur. Sedangkan permasalahan pokok yang penulisteliti bagaimana bentuk-bentuk pola asuh dalam keluarga pada Masyarakat hindu Kaharingan Desa Pematang dan pelaksanaan pola asuh keluarga Masyarakat Hindu kaharingan serta norma-norma apa saja yang ditemukan dalam keluarga Masyarakat Hindu kaharingan. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bentuk bentuk pola asuh dalam keluarga Masyarakat Hindu Kaharingan desa Pematang dan ingin mengetahui pelaksanaan pola asuh dalam keluarga Masyarakat Hindu kaharingan serta norma-norma apasaja yang di tanamkan orang tua dalam keluarga Hindu Kaharingan desa pematang kecamatan mentaya Hulu Kabupaten Kota Waringin Timur.
Untuk mengetahui masalah di atas , maka dikumpulkan data yang berasal dari sumber tertulis dan sumber tidak tertulis,Adapun populasi penelitian seluruh kepala keluarga Masyarakat Hindu kaharingan desa Pematang dengan jumlah 145 Kepala keluarga, namun yang di jadikan sebagai sampel 30 Kepala Keluarga. Dalam pengalian data digunakan Teknik dokumentasi, observasi, kuisoner, dan wawancara. Setelah data dikumpulkan maka dilakukan editing dan diklasifikasi serta dianalisa secara kuantitatif.
Adapun hal-hal yang yang di Analisa adalah bentuk-bentuk pola asuh dalam keluarga di hubungkan dengan tingkahlaku sehari-hari serta norma-norma yang ditanamkan dalam keluarga dihubungkan dengan tingkah laku sehari-hari.
Hasil penelitian menujukan pada pola asuh dalam Masyarakat Hindu Kaharingan desa Pematang terbagi tiga bagian : pertama bentuk-bentuk pola asuh dalam Masyarakat Hindu kaharingan yang meliputi : bentuk kekerasan (otoriter), bentuk kebebasan (permisif) dan bentuk musyawarah (demokratif). Kedua pelaksanaan pola asuh dalam keluarga Masyarakat Hindu kaharingan dikelompokan pada masa usia anak yang meliputi : Pola asuh pada masa ke kanak kanakan (balita) yang paling dominan pengasuh adalah ibu, pola asuh pada masa anak-anak yang paling dominal mengasuh anak adalah bapak hal ini meliputi : Pola asuh antara suami dengan istri, suami dengan anak laki-laki, ibu dengan anak Perempuan, ibu dengan anak laki-laki, ibu dengan anak Perempuan, anak laki-laki dengan anak laki-laki, anak Perempuan dengan anak Perempuan, anak laiki-laki dengan anak Perempuan. Ketiga norma-norma yang di tanamkan orang tua yang dilakukan oleh keluarga Masyarakat Hindukaharingan tersebut meliputi penanaman tatakrama ini dikatkan dengan sikap hormat kepada orang yang lebih tua, sikap jujur dapat dilihat dari tingkahlaku anak sehari hari bagaimana ia berfikir dan berbuat, tangung jawab ini di lakukan dengan bentuk penugasan kepada anak, keberadaan ini dilakukan dengan bagaimana kemampuan anak maupun berdiri sendiri, disiplin ini terjadi melalui kebiasaan-kebiasaan orang tua dalam melakukan kegiatannya sehari-hari dan pandangan hidup ini di berikan kepada anak dengan menanamkan suatu kepercayaan dan keyakinan anak dalam masalah agama. Dalam hal ini jika anak melanggar norma-norma diatas jika berlaku dalam keluarga maka orang tua berusaha untuk memberikan teguran dan nasehat kepada anak. Sedangakan pola asuh yang di Berkan kepada anak oleh anggota rumah tangga secara penuh tampa ada pengaruh dari luar dilihat dari cara-caranya berfikir, bertindak dan berbuat. Kemudian dipedulikan dari usia 2-4 tahun, karena usia selebihnya sudah mulai dipengaruhi oleh factor-faktor lain selain keluar.
Sedangkan yang berperan lebih banyak dalam memberikan pola asuh dalam keluarga Masyarakat Hindu Kaharingan tersebut adalah kepala keluarga dalam arti bapak sedangkan ibu merupakan penganti bapak pada saat tidak ada.
Maka dengan demikian di harapkan kepada warga Masyarakat Hindu Kaharingan dan Instansi terkait agar lebih meningkatkan pola asuh dalam keluarga yang ada di Kalimantan Tengah khususnya dan Indonesia pada Umumnya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pola asuh,hindu kaharingan,Desa Pematang |
Subjects: | 13 EDUCATION > 1399 Other Education > 139999 Education not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Jurusan Tarbiyah > Program Studi Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | sudarmanto sudarmanto sudarmanto |
Date Deposited: | 17 Jun 2025 02:30 |
Last Modified: | 17 Jun 2025 02:30 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/5856 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |