Peranan Evaluasi Dalam Meningkatkan Efektivitas Proses Belajar Mengajar di Bidang Studi Agama di SMA-2 Palangka Raya

Suhaimi, Moh.Amin (1990) Peranan Evaluasi Dalam Meningkatkan Efektivitas Proses Belajar Mengajar di Bidang Studi Agama di SMA-2 Palangka Raya. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

Text 019_MOH. AMIN SUHAIMI_8715023905_1990.pdf Download (8MB)

Abstract

Penelitian mengemukakan permasalahan sejauhmana peranan evaluasi dalam efektivitas PBM bidang studi agama pada SMA-2 Palangka Raya.Bertolak dari latar belakang penelitian ini, maka permasalahan penelitian ini berkisar antara hubungan peranan evaluasi sebagai unsur proses kegiatan belajar mengajar. Peranan yang dimaksudkan adalah upa ya yang dilakukan guru dalam memberikan pendidikan agama Islam, pada SMA-2 Palengka Raya kemudian dirumuskan hipotesa sebagai berikut:

1. Tidak ada perbedaan antara hasil belajar pendidikan agama yang disajikan lewat PBM yang ditunjang evaluasi dengan hasil belajar siswa yang disajikan lewat PBM tanpa ditunjang dengan evaluasi pendidikan.

2. Ada perbedaan antara hasil belajar pendidikan agama yang di sajikan lewat PBM yang ditunjang evaluasi dengan hasil belajar yang tidak ditunjang dengan evaluasi.

Populasi penelitian sebanyak 150 siswa dan 1 guru agama dengan jum- lah sampelnya 71 orang. Untuk mendapatkan data dilakukan metode ex- prinentil, sehingga obyek penelitian dilakukan dengan dua perlakuan pertama pada kelas I,1, 1,4 disebut kelas kendali, kelas ini disajikan bahan pengajaran lewat PBM tanpa mengadakan evaluasi kecuali Pada akhir penelitian, baru dilakukan evaluasi untuk mengambil data. Perlakuan kedua pada kelas 1,2 1,3 diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu PBM yang dilengkapi dengan evaluasi. Untuk melihat pengaruhnya terhadap variabel-variabel pada kelas uji dan kendali diberikan penilaian secara kuantitatif. Untuk menguji hipotesa apakah diterima atau ditolak, maka nilai yang telah terkumpul dianalise de ngan rumus statistik yaitu rumus Z. Setelah data dianalisa maka hasil kelompok uji 7,1 dan nilai kelompok kendali 6,0 ada selisih 1,1 lebih besar nilai kelompok uji. Kemudian hasil uji 2 ternyata Zh ( (1,83) lebih besar dari 2t (1,65) yang berarti Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya penggunaan evaluasi dalan PBM cukup efektif.

Actions (login required)

View Item