Subli, Subli (2009) Sistem Kaderisasi Hizbut Tahrir Indonesia(HTI) DPD Kalimantan Tengah di Palangka Raya. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.
Text
Subli - 0101110379.pdf Download (11MB) |
Abstract
Kaderisasi adalah sebuah siklus pembinaan dengan tujuan untuk mempertahankan eksistensi organisasi. Adanya perputaran siklus tersebut menciptakan regenerasi kader. Dewasa ini, banyaknya organisasi yang memiliki garis juang dan tujuan beragam begitu pula poda Hizbut Tahrir (HT), memiliki tujuan untuk menegakan syariat Islam dengan pola pengkaderannya pembentukan pola pikir yang Islami sesuai dengan syariat Islam.
Delam penelitian ini, permasalahan yang diangkat adalah penerapan pola kaderisasi Hizbut Tahrir Indonesia DPD Kalimantan Tengah di Palangka Raya termasuk didalamnya input pengkaderan, proses kaderisasi dan output dari pengkaderan tersebut.
Adapun tujuan yang ingin dilihat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui input, proses dan output dari sistem kaderisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTT) DPD Kalimantan Tengah di Palangka Raya pada anggotanya.
Sebagai upaya menjawab permasalahan serta memenuhi tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka dikumpulkan data baik dari referensi tertulis maupun tidak tertulis yang berkaitan dengan permasalahan tersebut dengan menggunakan tehnik wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini empat orang pembina dan satu orang ketua pengurus dan limu orang anggota biasa sebagai informan yang ditentukan melalui teknik purposive sampling, pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengabsahan data menggunakan teknik triangulasi dengan sumber. Analisis data yang digunakan adalah Collection Data (mengumpulkan data), Reduction Duta (pengurangan data), Display Data (penyajian data), Conchetion Drawing/Verifying (penarikan kesimpulan).
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa dalam sistem pengkaderan yang dilakukan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD Kalimantan Tengah di Palangka Raya dari segi input: setiap orang berhak untuk menjadi anggota asal memenuhi persyaratan sebagai muslim dan akil bolig (remaja). Anggota baru yang lebih diprioritaskan adalah pemuda terpelajar dengan pertimbangan sudah memiliki wawasan dasar tentang kondisi sosial dan umumnya sudah memiliki pergolakan dalam pemikirannya. Tempat pelaksanaan kegiatan lebih diprioritaskan masjid. Selain itu, materi yang akan disuguhkan lebih difokuskan pada perubahan fikriyah (perubahan pola pikir) yang termuat di dalamnya tentang tata cara hidup Islami yang bersandar pada. Alquran dan Alhadits. Setiap kegiatan yang diselengarakan, dibiayai oleh seluruh sumbangan sukarela anggota dan tidak menerima sumbangan dari pihak Ketiga. Hal ini dilakukan agar netralitas Hizbut Tahrir Indonesia terjaga sehingga tidak ada behan moral kepada siapa pun jua.
Pada proses pembinaan yang dilakukan ada dua cara terjadinya pembinaan yaitu halaqoh (kelompok kecil) dan pengajian umum. Pada halaqah, metode yang diterapkan merupakan metode permanen, yakni ceramah, Tanya jawab dan diskusi. Khusus untuk pengajian umum dengan peserta minimal sepuluh orang,metode yang kerap digunakan adalah metode ceramah. Hal ini dilakukan karena dipandang dari sisi efektivitasnya.
Setelah melalui dua tahapan tersebut, output dari pengkaderan memiliki pengetahuan tentang syariat Islam sebagai bekal untuk menyampaikan kembali kepada masyarakat. Seorang kader yang dicetak menjadi juru dakwah harus memiliki pola pikir dan pola sikap yang Islami yakni sebagai teladan serta memiliki keterampilan dan mampu beradaptasi pada masyarakat sasaran dakwahnya.
Indikator keberhasilan kaderisasi adalah seluruh ide atau pemikiran Hizbut Tahrir teradopsi kemudian berpengaruh terhadap pola perilaku dan pola pikir kader tersebut.
Abstract
Regeneration is a construction circle to defense organization existence. The circle rotation creates regeneration of generation. Nowadays, there are many organization have objectives kind, likewise at Hizbut Tahrir (HT) has purpose to build Islamic laws (syariat Islam) by its create of Islamic thinking based on islamic laws.
In this study, the problems that wants to research is application of regeneration Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD Central Kalimantan in Palangka Raya its included input of regeneration process of regeneration and output of regeneration itself.
The objectives of this study are to know the input, process and output of regeneration the System of Hizbut Tahrir Indonesia (HTT) DPD Central Kalimantan in Palangka Raya.
in this study, the writer collect the data from written references although in written references is correlate to problems of the study by interview technique deeply observation and documentation. The subject in this study is four instructor one chairman and five members as informant. To choose the subject the writer use purposive sampling technique. The approach in this study, the writer use descriptive qualitative approach the validity of the data is used triangulation technique by of the object. In Analyzing of the data is used data collection, data reduction, data display and conclusion drawing/verifying.
The results of this study are showed in System of Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD of Central Kalimantan in Palangka Raya from input side everyone may become to member if they fulfill the requirements as a Moslem and adolescent (akil baliq).
The priorities of the new members are educated man who has principle knowledge of social and general condition in their mind. Besides the material is focused on idea.
transformation that included about Islamic life manner to be based on Koran and Hadits Every activities are organized by all of member contribution without receipt it from the other. It is doing for kept the idealism of HTI and too protected from the moral task to the other people.
In process side, there are two manner on construction such as halagoh (little group) and general doctrine. The method in applied is permanent like talkative, question and answer and discussion. Particularly, in general discussion by the minimal of ten members, the method is used talkative method. This matter is done because their activity side.
In output side, from regeneration is hoped has Islamic laws knowledge as provision to convey to society. Regeneration is created to be conveyor who has Islamic knowledge and attitude as example and skill that can be adaptation to society as covey's target The indicator of regeneration success is all of idea or thinking of Hizbut Tahrir is adopted and it is influenced to attitude and idea transformation of its generation.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pengkaderan HTI;Sistem Pengkaderan |
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220405 Religion and Society |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Jurusan Tarbiyah > Program Studi Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Unnamed user with email daniaty_marina@yahoo.com |
Date Deposited: | 25 May 2024 04:53 |
Last Modified: | 25 May 2024 04:53 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/5490 |
Actions (login required)
View Item |