Pelaksanaan mandi tujuh bulanan bagi wanita hamil anak pertama dalam perspektif urf di Kota Palangka Raya

Marwiyah, Marwiyah (2009) Pelaksanaan mandi tujuh bulanan bagi wanita hamil anak pertama dalam perspektif urf di Kota Palangka Raya. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
Marwiyah - 040 2110237.pdf

Download (12MB)

Abstract

Salah satu adat istiadat yang dianut masyarakat Indonesia pada umumnya, dan masyarakat muslim kota Palangka Raya khususnya adalah adat istiadat mandi tujuh bulanan bagi wanita hamil anak pertama. Pelaksanaan upacara mandi tujuh bulanan bagi wanita hamil anak pertama yang dilakukan masyarakat muslim kota Palangka Raya memang, pada awalnya hanyalah berasal dari kebiasaan yang turun temurun dilaksanakan oleh masyarakat dan seiring perjalanan waktu maka kebiasaan tersebut dianggap sebagai aturan yang walau tak tertulis, menyebabkan siapapun yang berada di lingkungan dan keluarga yang sudah terbiasa melaksanakan adat-istiadat ini menjadikannya sebagai sebuah keharusan untuk dilaksanakan, dan apabila ditinggalkan menyebabkan yang bersangkutan menjadi bahan pembicaraan serta dianggap menyalahi kebiasaan. Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pandangan wanita hami! anak pertama di kota Palangka Raya, terhadap adanya keharusan mandi tujuh bulanan dan untuk mengetahui argumentasi hukum yang melatarbelakangi wanita hamil anak pertama di kota Palangka Raya sehingga melaksanakan adat istiadat ini. Metode yang penulis gunakan adalah kualitatif deskriptif yaitu mengumpulkan data yang berasal dari kata-kata yang diperoleh melalui hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang selanjutnya dianalisis dengan analisis data display (penampilan data), dan conclusion drawing (menarik kesimpulan dari data yang diperoleh). Adapun pandangan wanita hamil anak pertama di kota Palangka Raya terhadap keharusan mandi tujuh bulanan adalah sebagai wujud pelaksanaan adat istiadat yang sudah membudaya baik di lingkungan keluarga, maupun tempat tinggal yang bersangkutan, yang menjadikanya seolah-olah sebagai suatu aturan yang harus dilaksanakan. Selain itu mereka juga berargumentasi bahwa pelaksanaan mandi tujuh bulanan adalah salah satu wujud ikhtiar dan permohonan doa agar selama kehamilan dan proses kelahiran kelak berjalan dengan lancar. Sedangkan apabila dilihat dari pandangan urf itu sendiri baik dari segi pengertian maupun syarat-syarat yang dapat dijadikan landasan hukum, maka pelaksanaan upacara mandi tujuh bulanan yang dilakukan wanita hamil anak pertama di kota Palangka Raya sepengetahuan penulis tergolong urf yang shahih atau tidak melanggar ketentuan maupun bertentangan dengan yang ditetapkan nas Alqur'an maupun hadis sehingga dapat terus dilakukan dan diperbolehkan dalam perspektif urf itu sendiri.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Adat istiadat ; 7 bulanan
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012829 Islamic Family Issues & Local Tradition
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Syariah > Program Studi al-Akhwal al-Syakhshiyyah
Depositing User: puttry puttry ekaputri
Date Deposited: 25 Mar 2024 12:42
Last Modified: 25 Mar 2024 12:42
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/5398

Actions (login required)

View Item View Item