Dakwah kultural dalam tradisi mangatelu masyarakat muslim suku dayak pembuang di Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan

Damayanti, Novita (2022) Dakwah kultural dalam tradisi mangatelu masyarakat muslim suku dayak pembuang di Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
SKRIPSI NOVITA DAMAYANTI & 1803110476.pdf

Download (1MB)

Abstract

Tradisi mangatelu ini merupakan tradisi yang sudah turun temurun, diberikan oleh leluhur dari Suku Dayak Pembuang yang ada di Kecamatan Hanau. Masyarakat muslim dari suku Dayak Pembuang percaya bahwa tradisi mangatelu tersebut merupakan upaya membuang sial setelah pesta pernikahan serta ada harapan dan doa dari sesepuh dan leluhur untuk pasangan pengantin baru agar menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Tradisi mangatelu diisi dengan kegiatan yaitu ceramah agama, mahallul qiyam, mandi-mandi, tampung tawar dan menginjak telur ayam kampung. Sasaran umum ceramah agama adalah untuk masyarakat di daerah tersebut dan sasaran utamanya yaitu orang yang menjadi pengantin baru tersebut. Rentetan prosesi pada tradisi mangatelu dalam konteks kajian dakwah dapat diklasifikasikan sebagai bagian dari dakwah kultural. Hal ini bisa dilihat melalui definisi dari dakwah kultural secara umum. Dakwah kultural merupakan kegiatan dakwah yang dilakukan melalui pendekatan kebudayaan.

Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Subjek dari penelitian ini adalah masyarakat muslim dari Suku Dayak Pembuang Di Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan. Objek penelitian ini adalah dakwah kultural dalam tradisi mangatelu. teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Proses komunikasi dakwah dalam tradisi mangatelu pada masyarakat muslim dari Suku Dayak Pembuang di Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan, terbagi menjadi verbal dan nonverbal. Proses komunikasi dakwah verbal dalam bentuk ceramah. Sedangkan, proses komunikasi dakwah nonverbal dalam bentuk mahallul qiyam, mandi-mandi, tampung tawar, dan menginjak telur ayam kampung. 2) Pesan dakwah dalam tradisi mangatelu pada masyarakat muslim dari Suku Dayak Pembuang di Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan terkait nasehat pernikahan yang masuk dalam kategori pesan dakwah utama yaitu akidah, syariah, dan akhlak. 3) Implikasi sosiokultural tradisi mangatelu terhadap dialektika kehidupan sosial masyarakat muslim dari Suku Dayak Pembuang di Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan ini adalah pertama menjadi buah bibir masyarakat, dianggap tidak menghormati leluhur, dikhawatirkan sial, dan tidak menginginkan keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.

ABSTRACT

The Mangatelu tradition is a tradition that has been passed down from generation to generation, given by the ancestors of Dayak Pembuang Tribe in Hanau Sub-district. Muslim community of Dayak Pembuang tribe believe this tradition is an attempt to banish the bad luck after the wedding and there are hopes and prayers from elders and ancestors for the new bride to become sakinah, mawaddah, and warahmah family. This tradition is filled with many activities like religious lectures, mahallul qiyam, bathing, tampung tawar and stepping on the chicken eggs. The general target of religious lectures is for the people in that area and the main target is they are who wants marry. The series of processions in the mangatelu tradition in the context of da'wah study can be classified as a part of cultural da'wah. It can be seen from the definition of cultural da'wah in general. Cultural da'wah is a da'wah activity that do through a cultural approach.

This research was qualitative research and used phenomenological approach. The research subject was Muslim community of the Dayak Pembuang Tribe in Hanau Sub-district, Seruyan Regency. The research object was cultural da'wah in Mangatelu tradition. Data collection techniques were observation, interview, and documentation.

The result in this research showed that: 1) The process of da'wah communication in mangatelu tradition on Muslim community of the Dayak Pembuang Tribe in Hanau Sub-district, Seruyan Regency was divided into verbal and nonverbal. Verbal da'wah communication process was in the form of lectures. Meanwhile, the nonverbal da'wah communication process was in the form of mahallul qiyam, bathing, tampung tawar, and stepping on the chicken eggs. 2) The da'wah message in mangatelu tradition on Muslim community of Dayak Pembuang Tribe in Hanau Sub-district, Seruyan regency related with marriage advice which included in the main da'wah message categories, such as aqidah, syariah, and morals. 3) The sociocultural implication of mangatelu tradition for dialectic of social life of Dayak Pembuang Tribe Muslim community in Hanau Sub-district, Seruyan regency originally became a topic for community, considered disrespectful to their ancestors, feared to be unlucky, and did not want a sakinah, mawaddah, and warahmah family.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Dakwah Kultural; Tradisi Mangatelu
Subjects: TAJUK SUBJEK ISLAM > Filsafat dan Perkembangan > Dakwah > Komunikasi Dakwah
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah > Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam > Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: puttry puttry ekaputri
Date Deposited: 05 Feb 2024 03:19
Last Modified: 05 Feb 2024 03:19
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/5320

Actions (login required)

View Item View Item