Pernikahan endogami dalam al-qur’an (perspektif saintifik)

Hanifah, Yulianti (2021) Pernikahan endogami dalam al-qur’an (perspektif saintifik). Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

Text SKRIPSI YULIANTI HANIFAH & 1703130038.pdf Download (2MB)

Abstract

Pernikahan endogami dalam Islam merupakan suatu hal yang wajar dan diperbolehkan dalam agama, dan telah dilangsungkan oleh orang-orang terdahulu hingga saat ini. Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan dalam bidang medis, ternyata pernikahan endogami termasuk kegiatan yang berpotensi menghasilkan keturunan yang memiliki kelainan, kecatatan, ataupun mewarisi penyakit genetik. Polemik ini mendorong penulis untuk mengangkat tema pernikahan endogami menurut al-Qur’an berdasarkan Q.S an-Nisa>’ [4]: 23 dan Q.S al-Ah}zab [33]: 50 dengan perspektif Saintifik.

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif berbasis kajian pustaka dengan menggunakan perspektif Saintifik. Penelitian ini menggunakan metode tematik (maud}u>’i) dengan sumber primer al-Qur’an,. Sedangkan sumber sekundernya adalah kumpulan kitab tafsir seperti Ibnu Katsir, al-Qurthubi, Jalalain, al-Misbah, dan lain-lain, hadis, buku-buku sejarah, kamus, buku-buku tentang sains dan sumber lainnya yang relevan.

Hasil penelitian ini adalah, pernikahan endogami menurut perspektif al-Qur’an adalah sah dilaksanakan, benar, dan aman. Kemudian dalam perspektif Sains pernikahan endogami tidak selalu beresiko melahirkan keturunan yang mengalami kecacatan, kelainan, ataupun penyakit genetik, karena hal tersebut dapat terjadi hanya kedua orang tuanya atau satu diantaranya membawa gen resesif. Sehingga apapun jenis pernikahannya yang terpenting adalah kondisi calon mempelainya harus sehat. Solusinya adalah melaksanakan pernikahan endogami diwajibkan melaksanakan pemeriksaan kesehatan pra-nikah dan menjadi salah satu syarat melakukan akad nikah. Hal ini bertujuan agar dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dalam membangun rumah tangga yang harmonis serta memperoleh keturunanan yang sehat dan baik.

ABSTRACT

Endogamy marriage in Islam is a natural thing and is allowed in religion, and has been carried out by people from the past until now. Along with the development of the times and science in the medical field, it turns out that endogamous marriage is an activity that has the potential to produce offspring who have abnormalities, disabilities, or inherit genetic diseases. This polemic encourages the author to raise the theme of endogamous marriage according to the Qur'an based on Q.S an-Nisa>' [4]: 23 and Q.S al-Ah}zab [33]: 50 with a scientific perspective.

This study uses a qualitative research based on literature review using a scientific perspective. This study uses the thematic method (maud}u>'i) with the primary source of the Qur'an. While the secondary sources are a collection of commentaries such as Ibn Kathir, al-Qurtubi, Jalalain, al-Misbah, and others, hadith, history books, dictionaries, books on science and other relevant sources.

The results of this study are, endogamous marriage according to the perspective of the Qur'an is legal, correct, and safe. Then in the perspective of science, endogamous marriage is not always at risk of giving birth to offspring with defects, disorders, or genetic diseases, because it can only happen to both parents or one of them carries a recessive gene. So whatever the type of marriage, the most important thing is that the condition of the bride and groom must be healthy. The solution is that carrying out an endogamous marriage is required to carry out a pre-marital health examination and is one of the conditions for carrying out a marriage contract. This is aimed at making wiser decisions in building a harmonious household and obtaining healthy and good offspring.

Actions (login required)

View Item