Pembacaan hadrah basaudan (studi living qur’an pada Pondok Pesantren Hidayatus Salikin Desa Pembuang Hulu Kec. Hanau Kab. Seruyan Kalteng)

Maulidah, Afuwah Nur (2022) Pembacaan hadrah basaudan (studi living qur’an pada Pondok Pesantren Hidayatus Salikin Desa Pembuang Hulu Kec. Hanau Kab. Seruyan Kalteng). Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

Text SKRIPSI AFUWAH NUR MAULIDAH & 1803130068.pdf Download (2MB)

Abstract

Hadrah Basaudan merupakan kegiatan yang mentradisi di pondok pesantren Hida>yatus Sa>liki>n sebagai fenomena interaksi antara santri putri terhadap al-Qur’an disertai dengan pembacaan zikir, shalawat dan syair-syair Islam yang di yakini memiliki keutamaan dalam keamaanan dan keselamatan. Penelitian ini merupakan studi kasus living Qur’an yang bertujuan menggali prosesi pelaksanaan dan pemaknaan tradisi Hadrah Basaudan serta melihat persepsi santri putri terhadap pembacaan Hadrah Basaudan.

Penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research) dengan metode deskriptif kualitatif. Sedangkan pendekatan penelitian ini adalah fenomenologi dengan menggunakan teori paradigma masyarakat kultural oleh Emile Durkheim dan resepsi fungsional oleh Ahmad Rafiq. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun lokasi penelitian ini adalah pondok pesantren putri Hida>yatus Sa>liki>n dengan jumlah informan yaitu sepuluh orang yang masuk dalam syarat dan kriteria penelitian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Praktik tradisi pembacaan Hadrah Basaudan dilakukan dengan rutin dan berisi bacaan yang berintikan sebagai pujian kepada Nabi Muhammad disertai dengan interaksi terhadap ayat al-Qur’an yaitu surat al-Fatihah, surat Yasin dan surat al-Anbiya ayat 101-112 yang memiliki makna sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah, Nabi Muhammad, dan tokoh-tokoh mulia dalam Hadrah Basaudan. 2) Persepsi para santri putri terhadap Hadrah Basaudan adalah sebagai proses pensucian diri kepada Ilahi, memperlancar bacaan al-Qur’an, perlindungan diri, tolak bala, penjagaan hati, pengabulan hajat, mempermudah urusan dan sebagai pengingat untuk diri.

ABSTRACT

Hadrah Basaudan is an activity that become tradition on Hidayatus Salikin Boarding School and also become interaction phenomena between girl students and Al-Qur’an along with Dzikir recitation, sholawat and Islamic poems that believed has superiority in safety. This research was Case Study on Living Qur’an and have purpose to dig the implementation and meaning of Hadrah Basaudan tradition and see girl students’ perception toward recitation of Hadrah Basaudan.

This research was field research and used a qualitative descriptive method. While the approach of this research is phenomenology and also used cultural society paradigm theory by Emile Durkheim with functional reception by Ahmad Rafiq. Data collection techniques were interview, observation and documentation. While, the location was in Hidayatul Salikin Girl Boarding School with total ten informants which entered according to requirements and criteria.

The result showed that: 1) Practice of Hadrah Basaudan recitation done with routint and contained recitation that meant as praise to Prophet Muhammad along with interaction on Al-Qur’an verses which were Al-Fatihah, Yaasin, and Al-Anbiya Verse 101-112 that had meaning as medium to bring nearer with Allah, prophet Muhammad, and noble characters in Hadrah Basaudan. 2) Students’ perception toward Hadrah Basaudan was a purify process to Allah, facilitate the reading of the Al-Qur’an, self protection, antidote to disaster, heart care, wish fulfillment, ease of affairs and as self reminders.

Actions (login required)

View Item