Penafsiran alif lam mim dalam kitab al-futuhat al-makkiyyah karya ibnu ‘arabi (Pendekatan Historis Filosofis)

Rasyad, Abdur (2022) Penafsiran alif lam mim dalam kitab al-futuhat al-makkiyyah karya ibnu ‘arabi (Pendekatan Historis Filosofis). Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

Text SKRIPSI Abdur Rasyad & 1903130024.pdf Download (1MB)

Abstract

Menurut Ibnu ‘Arabi, kalimat-kalimat dan huruf-huruf dalam al-Qur’an ialah gerbang untuk masuk ke dalam arti tersirat lebih dalam yang dikehendaki Sang Penulis-Nya. Ia mengatakan bahwa hal tersebut dapat diperoleh apabila seorang hamba betul dalam takwa dan ibadahnya, sehingga Tuhan yang akan langsung menurunkan cahaya pemahaman atas kehendak-Nya, bukan hasil daripada akal pikiran, apalagi hawa nafsu. Begitupula saat menghadapi huruf-huruf misterius yang menjadi pembuka surat dalam al-Qur’an seperti Alif La>m Mi>m, mayoritas ulama memilih mengatakan “Allah yang lebih tahu maksudnya”. Sedangkan ia memberikan penjelasan yang rinci pada Alif Lam Mim dalam sebuah kitab yang dapat dikatakan sebagai “Master Piece”-nya, yakni Kitab al-Fut{u>h{a>t al-Makkiyyah. Menurutnya lagi, “tidak ada yang mengetahui ilmu huruf ini kecuali para ahli kasyaf dari jalan kami” (Anbiya’ dan Auliya’). Pernyataannya tersebut sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut. Maka, yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini ialah bagaimana penafsiran Ibnu ‘Arabi terhadap Alif La>m Mi>m dalam kitab Al-Fut{u>h{a>t Al-Makkiyah.

Jenis penelitian ini adalah library researh yang bersifat kualitatif. Metode yang digunakan ialah analisis deskriptif dengan pendekatan historis-filosofis. Penulis berupaya memberikan gambaran secara sistematis, faktual serta akurat mengenai data-data yang disajikan dari beberapa sumber serta menganalisisnya.

Hasil penelitian ini adalah bahwa dalam kitabnya al-Fut{u>h{a>t al-Makkiyyah mengenai Alif La>m Mi>m, Ibnu ‘Arabi menafsirkan Alif sebagai isyarat tauhid, jalan yang lurus (penyucian dan tauhid) dan simbol daripada Dzat Allah. Sedangkan La>m, ia artikan sebagai penghubung antara Alif dan Mi>m, perlambang akan Al-Qudrah (kuasa) Allah dan sebagai simbol daripada Sifat Allah. Adapun huruf Mi>m, ia artikan sebagai mulk (kekuasaan/kerajaan) Allah swt., simbol makhluk yang menempati “serendah-rendahnya tempat” dan sebagai simbol daripada Af’al (Perbuatan) Allah swt. maupun bekas daripada perbuatan-Nya. Terlihat penafisrannya tersebut termasuk ke dalam kategori penafsiran yang bercorak isyari dan diantaranya ia pun menggunakan munasabah, yakni mengaitkan penafsirannya dengan ayat al-Qur’an dan Hadis. Penafsirannya ini pun tak terlepas dari pengaruh guru pertamanya yakni al-‘Uryabi yang dijumpainya pada masa awal menapaki jalan spiritual. Ia mengamalkan sebuah nasihat dari gurunya sampai kepada maksud, “Tuhan akan berbicara kepadamu tanpa hijab”, hingga ia mengalami pencerahan, terlihat dalam sumpahnya “Demi Allah! tidak ada satu huruf pun yang aku tulis melainkan dari dikte Ilahi”. Pun ditemukan dalam penafsirannya ini tak terlepas dari paham utamanya yakni wahdat al-wujud yang tercium isyaratnya ketika ia menjelaskan alasan sucinya Alif dari harokat ialah simbol sebagaimana Dzat Allah, ada dan tiada sesuatupun bersama-Nya.

ABSTRACT

According to Ibn 'Arabi, the sentences and letters in the Qur'an are the gateway to entering the deeper implied meaning desired by The Author. He said that this could be obtained if a servant is true in piety and worship, so that God will directly send down the light of understanding of His will, not the result of reason, let alone lust. Likewise, when dealing with mysterious letters that open letters in the Qur'an, such as Alif La>m Mi>m, the majority of scholars prefer to say "God knows better." Meanwhile, he provided a detailed explanation to Alif La>m Mi>m in a book known as his "masterpiece," the al-Futu>ha>t al-Makkiyyah. According to him again, "no one knows this science of letters except the Kasyaf experts from our way" (Anbiya' and Auliya'). His statement is very interesting and deserves to be studied further. So, in this study, the formulation of the problem is how Ibn 'Arabi interpreted Alif La>m Mi>m in the book al-Futu>ha>t al-Makkiyah.

This type of research is qualitative library research. The method used is descriptive analysis with a historical-philosophical approach. The author analyzes and attempts to provide a systematic, factual, and accurate description of the data presented from various sources.

The result of this research is that in his book al-Futu>ha>t al-Makkiyyah regarding Alif La>m Mi>m, Ibn 'Arabi interprets Alif as a sign of monotheism, the straight path (purification and monotheism), and a symbol of God's essence. As for La>m, he interprets it as a link between Alif and Mi>m, symbolizing Allah's Al-Qudrah (power), and as a symbol of Allah's attributes. As for the letter Mi>m, he interprets it as Allah's mulk (power/kingdom), a symbol of a creature that occupies the "lowest place", and as a symbol of Allah's af'al (deeds). nor the evidence of His actions. It can be seen that his interpretation belongs to the category of interpretation with an isyari pattern, and among them he also uses munasabah, namely associating his interpretation with verses of the Qur'an and Hadith. This interpretation was inseparable from the influence of his first teacher, namely al-'Uryabi, whom he met in the early days of walking the spiritual path. She practiced an advice from her teacher to the point, "God will speak to you without the hijab", until she experienced enlightenment, as seen in her oath, "By Allah! There is not a single letter that I write but from Divine dictation". It is also discovered that in his interpretation, this cannot be separated from his main understanding, namely wahdat al-wujd, which can be sensed when he explains why the holy Alif of harokat is a symbol similar to Allah's Essence; there is and there is nothing with Him.

Actions (login required)

View Item