Pandangan tokoh kerukunan bubuhan banjar (kbb) tentang larangan bakumpul bagi pasangan suami isteri sebelum batatai di Kota Palangka Raya

Setiadi, Dedy (2022) Pandangan tokoh kerukunan bubuhan banjar (kbb) tentang larangan bakumpul bagi pasangan suami isteri sebelum batatai di Kota Palangka Raya. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
SKRIPSI Dedy Setiadi & 1702110543.pdf

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya tradisi bubuhan Banjar yang melarang pasangan suami isteri bakumpul (berkumpul di satu rumah) sebelum melaksanakan resepsi pernikhan. Penelitian ini dilakukan pada masyarakat suku Banjar di Kota Palangka Raya yang melaksanakan tradisi tersebut dengan tiga pokok permasalahan: (1) Apa latar belakang larangan bakumpul bagi pasangan suami isteri sebelum batatai (2) Bagaimana pandangan Tokoh Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) terhadap larangan bakumpul sebelum batatai dalam adat banjar di Kota Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian empiris dengan tipe sosiologi hukum dengan pendekatan kualitatif sosio-legal. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data dibuktikan dengan teknik triangulasi sumber, lalu dianalisis dengan teori maslahah mursalah, teori ‘Urf, dan teori persepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) yang melatar belakangi adanya larangan bakumpul sebelum batatai ialah masyarakat Banjar memeliki kepercayaan jika pengantin sudah berkumpul lebih dahulu di satu rumah pribadi dan dengan jarak waktu yang lama maka wibawa sebagai pengantin akan hilang dan aura pengantinnya tidak ada lagi, selain itu sebagai kehati-hatian mereka agar tidak terlihat grasah-grusuh serta menjaga etika di kalangan masyarakat Banjar. (2) Pelaksanaan tradisi adat Banjar tentang larangan bakumpul bagi pasangan suami isteri sebelum batatai dalam pandangan hukum dari Tokoh kerukunan bubuhan Banjar (KBB) pada hakikatnya hukumnya boleh selama tidak berlebihan atau menyalahi syariat agama.

ABSTRACT

This research is based on the Banjar tradition which prohibits married couples from gathering before holding a wedding reception. This research was conducted on the Banjar tribal community in the city of Palangka Raya who carried out this tradition with theree main problems: (1) What is the background to the prohibition of bakumpul for married couples before batatai (2) What is the view of the Figure of the Harmony of Bubuhan Banjar (KBB) towards the prohibition of bakumpul before batatai in Banjar custom in Palangka Raya City. This research uses an empirical type of research with the type of legal sociology with a socio-legal qualitative approach. Data collection was carried out using interview, observation and documentation techniques. The validity of the data is proven by the source triangulation technique, then analyzed with the theory of maslahah mursalah, the theory of 'Urf, and the theory of perception. The results showed that: (1) the background behind the prohibition bakumpul before batatai is that the people of Banjar have a belief that if the bride and groom have gathered in a long distance of time then the authority as abride will be lost and the aura of the bride will no longer exist besides that, as a precaution they don’t look rushed and maintain ethics among the Banjar community.(2) implementation of the Banjar customary tradition of prohibition bakumpul for married couples before batatai in the legal view of the KBB figure (harmony of bubuhan Banjar) in essence the law can be as long as it does not overdo or violate the religious sharia.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Adat Banjar; Pernikahan
Subjects: TAJUK SUBJEK ISLAM > Fiqih > Hukum Perkawinan (Munakahat)
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Syariah > Program Studi Hukum Keluarga Islam
Depositing User: puttry puttry ekaputri
Date Deposited: 20 Dec 2023 01:53
Last Modified: 20 Dec 2023 01:53
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/5172

Actions (login required)

View Item View Item