Upaya istri dalam mendapatkan hak nafkah dalam ikatan perkawinan di Desa Tumbang Manjul Kecamatan Seruyan Hulu

Israriah, Qoriatul (2022) Upaya istri dalam mendapatkan hak nafkah dalam ikatan perkawinan di Desa Tumbang Manjul Kecamatan Seruyan Hulu. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

Text SKRIPSI Qoriatul Israriah & 1702110560.pdf Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kasus suami yang tidak memberikan nafkah kepada istri dalam ikatan perkawinan yang dikaji melalui pendekatan socio-legal dan menggunakan jenis penelitian empiris dengan tipe sosiologi hukum. Sehingga ditariklah rumusan masalah: Bagaimana upaya istri dalam mendapatkan hak nafkah di desa Tumbang Manjul Kecamatan Seruyan Hulu? Dan Apa kendala yang dihadapi dalam pemenuhan hak nafkah istri di desa Tumbang Manjul Kecamatan Seruyan Hulu? Menjawab permasalahan tersebut peneliti menggunakan teori hak dan kewajiban dan teori perlindungan hukum. Hasil penelitian ini yaitu upaya yang dilakukan istri yang dilalaikan hak nafkah oleh suaminya di desa Tumbang Manjul Kecamatan Seruyan Hulu yakni: 1) Memberikan teguran, dan 2) Memberikan ancaman gugatan perceraian. Namun terdapat dalil yang menjelaskan bahwa orang yang mempunyai hak atas orang lain, lalu orang lain itu tidak mampu memenuhinya, maka ia dibolehkan untuk mengambil bagian dari hartanya tersebut yang memang menjadi haknya tanpa izinnya. Jika dikaitkan dengan hadits tersebut, bahwa upaya istri untuk mendapatkan hak nafkah diperbolehkannya istri mengambil harta suami tanpa seizinnya dengan cara yang ma’ruf apabila suami tidak memenuhi kewajibannya memberikan nafkah. Sedangkan pasal 34 ayat (3) Undang-Undang perkawinan No.16 tahun 2019 menyatakan “jika suami atau istri melalaikan kewajibannya dapat mengajukan gugatan kepada pengadilan”. Artinya, apabila suami mengabaikan kewajibannya memberikan nafkah, upaya yang dapat dilakukan istri adalah mengajukan gugatan ke pengadilan. Sedangkan Kendala yang dihadapi suami dalam pemenuhan nafkah istri terdiri dari beberapa alasan yaitu: a. kehilangan pekerjaan, b. istri tidak bijak dalam mengatur keuangan, c. Penghasilan istri melebihi penghasilan suami, d. cacat fisik.

ABSTRACT

This research is motivated by the case of a husband who does not provide a living for his wife in a marriage bond which is studied through a socio-legal approach and uses an empirical type of research with the type of research with the type of sociology of law. So that the formulation of the problem is drawn: how are the wife’s efforts in the village of Tumbang Manjul, Seruyan Hulu sub-district? To answer this problem, the researcher uses the theory of rights and obligations. The results of this study are the efforts made by the wife whose husband’s right to support is neglected in the village of Tumbang Manjul, Seruyan Hulu sub-district, namely: 1) giving a warning, and 2) Threatening a divorce suit. However, there is an argument that explains that money people, an then the other person is not able to fulfill them, then he is allowed to take part of his property which is indeed his right without his permission if it is related to the hadith, that the wife’s efforts to get the right to a living allow the wife to take her husband’s property without his permission in a ma’ruf way if the husband does not fulfill his obligation to provide a living. While article 34 paragraph 4 of 2019 states “if the husband or wife neglects their obligations, they can file a lawsuit with the court.” It means that if the husband igners his obligation provide a living, the obstacles faced by husbands in fulfilling their wives’ livelihoods consist of several reasons, namely. a. lost a job, b. wife is not wise in managing finances, c. wife’s income exceeds husband’s income, d. physical disability.

Actions (login required)

View Item