Pelaksanaan salat jumat kaum muslim minoritas di Kalimantan Tengah

Alamsyah, Muhammad Noor (2022) Pelaksanaan salat jumat kaum muslim minoritas di Kalimantan Tengah. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
SKRIPSI M. Noor Alamsyah 1802110626.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi oleh pelaksanaan salat Jumat masyarakat muslim minoritas di Kalimantan Tengah terhadap tiga desa yaitu desa Mabuan, Tanjung Sangalang, dan Pager yang jamaahnya selalu kurang dari ketentuan syarat sahnya salat Jumat yaitu 40 orang jamaah. Fokus masalah dalam penelitian ini: Bagaimana pelaksanaan salat jumat di desa Mabuan, Tanjung Sangalang, dan Pager dan bagaimana alasan hukum pelaksanaan salat Jumat yang kurang dari 40 jamaah di desa Mabuan, Tanjung Sangalang, dan Pager. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum Empiris Yuridis type Sosiologis, dengan pendekatan socio legal dan pendekatan kualitatif deskriftif, teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian terhadap masyarakat desa selalu konsisten dalam melaksanakan salat Jumat, waktu pelaksanaannya tetap pada aturan pemerintah tanpa adanya pengunduran waktu, jumlah jamaah salat Jumat selalu kurang dari 40 orang jamaah karena memang rata-rata muslim dari tiga desa tersebut kebanyakan mualaf. faktor dan alasan yang melatar belakangi sehingga jamaahnya selalu kurang yaitu pekerjaan, masyarakat banyak merantau di perusahaan, nelayan, dan supir travel, kurangnya kesadaran yaitu mereka lebih mementingkan urusan dunia ketimbang urusan akhirat. Minortias, ketiga desa tersebut di atas bahwasanya desa Mabuan adalah desa minoritas muslimnya sedikit, Desa Tanjung Sangalang seimbang dengan agama non muslim dan untuk desa Pager muslimnya mayoritas. Darurat, yaitu karena memang kondisi dan keadaan jamaahnya kurang dan masyakarakat masih tetap melaksanakan. Wajib ain, hal inilah yang menjadi sandaran dan alasan masyarakat masih tetap melaksanakan salat Jumat dalam kondisi jamaah yang kurang dari 40 orang jamaah, dan di dalam Islam juga telah tersedia keringanan keringanan yaitu mendatangkan maslahat menolak kerusakan agara terpeliharanya agama dan mempermudah umat Islam dalam hal beribadah dan taat kepada allah SWT.

ABSTRACT

This research was motivated by the implementation of Friday prayers for minority Muslim communities in Central Kalimantan in three villages, namely Mabuan, Tanjung Sangalang, and Pager villages whose congregations were always less than the legal requirements for Friday prayers, namely 40 worshipers. The focus of the problem in this study: How is the implementation of Friday prayers in the villages of Mabuan, Tanjung Sangalang, and Pager and what are the legal reasons for the implementation of Friday prayers which are less than 40 worshipers in the villages of Mabuan, Tanjung Sangalang, and Pager. The method used in this study uses a sociological type of juridical empirical legal research, with a socio legal approach and a descriptive qualitative approach, data collection techniques for observation, interviews, and documentation.The results of research on village communities are always consistent in carrying out Friday prayers, the implementation time is still according to government regulations without any delays, the number of worshipers for Friday prayers is always less than 40 worshipers because the average Muslim from the three villages is mostly converts. the factors and reasons behind so that the congregation is always lacking are jobs, many people migrate to companies, fishermen, and travel drivers, lack of awareness that they are more concerned with worldly affairs than hereafter affairs. Minortias, the three villages mentioned above are that Mabuan village is a small Muslim minority village, Tanjung Sangalang Village is balanced with non-Muslim religions and for Pager village the majority is Muslim. emergency, that is because the conditions and conditions of the congregation are lacking and the community is still carrying out. Mandatory ain, this is the basis for and the reason people still carry out Friday prayers in conditions of a congregation of less than 40 worshipers, and in Islam there are also waivers that are available, namely bringing benefits, rejecting damage so that religion is maintained and making it easier for Muslims to worship. and obey Allah SWT.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Muslim Minoritas; Fiqh Aqalliyyat
Subjects: TAJUK SUBJEK ISLAM > Fiqih > Ibadah
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Syariah > Program Studi Hukum Keluarga Islam
Depositing User: puttry puttry ekaputri
Date Deposited: 19 Dec 2023 02:38
Last Modified: 19 Dec 2023 02:38
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/5158

Actions (login required)

View Item View Item