Penetapan harga penetapan harga pada jual beli barang rongsokan di kota palangka raya dalam perspektif etika bisnis islam

Ningsih, Ermi Widia (2022) Penetapan harga penetapan harga pada jual beli barang rongsokan di kota palangka raya dalam perspektif etika bisnis islam. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

Text SKRIPSI Ermi Widia Ningsih & 1804120912.pdf Download (1MB)

Abstract

Adanya jual beli rongsokan di Kota Palangka Raya memunculkan persaingan antar pengepul, sehingga perlu adanya penetapan harga. Dalam melakukan penetapan harga harus dapat menutupi semua biaya yang dikeluarkan ditambah besarnya presentase laba yang diinginkan. Etika bisnis Islam perlu untuk mengatur segala tindakan atau perilaku dari yang menjalankan usaha jual beli rongsokan, terutama dalam penetapan harga agar tidak terjadi tindakan zalim. Penelitian ini difokuskan pada dua permasalahan yaitu bagaimana penetapan harga pada jual beli rongsokan di Kota Palangka Raya dan bagaimana penetapan harga barang rongsokan di Kota Palangka Raya dalam perspektif etika bisnis Islam.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan meliputi: 6 subjek penelitian yang terdiri dari pengepul 1 dan pengepul 2 dan informan tambahan berjumlah 9 terdiri dari Dinas Lingkungan Hidup, pengumpul rongsokan keliling 2, pemulung 2, serta masyarakat 4 orang. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode pengabsahan data berupa triangulasi metode dan sumber, serta menggunakan teknik analisis data berupa collection, reduction, display, dan verification.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa, (1) Harga terbentuk berdasarkan kesepakatan karena harga beli barang rongsokan tidak jauh berbeda satu sama lainnya, tetapi tidak ada ketentuan baku dalam penetapan standar harga rongsokan. Dalam menetapkan harga rongsokan pengepul memiliki pertimbangan dari permintaan, biaya, laba, harga pesaing, kualitas barang dan berdasarkan lokasi/tempat. (2) Adapun penetapan harga pada jual beli barang rongsokan, dalam prespektif etika bisnis Islam yaitu terjalankannya nilai keadilan dan sesuai mekanisme pasar. Dalam hal ini masih ada beberapa pengepul kurang transaparan karena pengepul tidak menerapkan prinsip kebenaran: kebajikan dan kejujuran ketika menetapkan harga.

ABSTRACT

There is competition between junk collectors because that junk trading needed pricing. The Islamic ethic business needs to organize all actions or behaviour from junk trading, especially pricing, to avoid the cruel act. When pricing, it should cover all the costs plus the profit rate percentage they want. This research focuses on two problems; the first is how the pricing of junk trading in Palangka Raya, and the second is how the pricing of junk trading in Palangka Raya from Islamic ethic business.

This research was field research and used a descriptive qualitative approach. The data sources were six subjects consisting of junk collector 1 and junk collector 2, and additional informants were 9, which consisted of the Department of Environment, roving junk collector 2, scavengers 2, and 4 people from society. Data collection techniques were observation, interview and documentation. Data validation techniques were a source, and method triangulation and data analysis techniques were collection, reduction, display and verification.

When pricing the wreckage, junk collectors considered form request, cost, profit, competitor price, quality and location. The results showed that: (1) Price was formed by agreement because the price was almost the same from one junk collector to another, but there was no basic pricing agreement on the wreckage. (2) Conversely, pricing on wreckage trading from Islamic ethics is based on equality and appropriate with market mechanisms. However, some junk collectors were still not transparent because they did not implement the rightness, benefaction and honesty principles when pricing.

Actions (login required)

View Item