Analisis Wacana Nasionalisme Dalam Novel Penakluk Badai Karya Aguk Irawan Mn

Khadijah, Khadijah (2015) Analisis Wacana Nasionalisme Dalam Novel Penakluk Badai Karya Aguk Irawan Mn. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img]
Preview
Text
FILE 2 BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (46kB) | Preview
[img]
Preview
Text
FILE 1 BAGIAN AWAL SKRIPSI.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
FILE 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA.pdf

Download (88kB) | Preview
[img]
Preview
Text
FILE 4 BAB III METODE PENELITIAN.pdf

Download (34kB) | Preview
[img]
Preview
Text
FILE 5 BAB IV HASIL PENELITIAN.pdf

Download (196kB) | Preview
[img]
Preview
Text
FILE 6 BAB V PENUTUP.pdf

Download (17kB) | Preview

Abstract

Nasionalisme merupakan isu yang sangat krusial di republik ini, di mana nasionalisme tidak lagi berfungsi sebagai alat pemersatu, karena kurangnya rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia dan ada beberapa pihak maupun kelompok yang mengatasnamakan nasionalisme untuk kepentingannya, serta lunturnya semangat dari pancasila yang pada gilirannya membawa bangsa pada perpecahan dan berbagai isu negatif lainnya. Seorang sastrawan muslim Aguk Irawan MN menuangkan gagasannya tentang fenomena nasionalisme lewat sebuah novel berjudul Penakluk Badia. Novel ini mengambil latar kebangkitan dan cikal bakal negara bangsa bernama Indonesia pada masa prakemerdekaan, dan menceritakan bagaimana membibitnya pergerakan nasional mula-mula yang diawali oleh para kiai (ulama). Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk membongkar lebih dalam lagi isi dari novel tersebut, sehingga yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana wacana nasionalisme diwacanakan dalam novel Penakluk Badai karya Aguk Irawan MN?. Penulis berharap secara teoritis penelitian ini dapat menjadi referensi tambahan sekaligus bahan pembanding bagi penelitian-penelitian sejenis lainnya tentang media massa dan poduksi wacana media. Kemudian secara praktis dapat memberikan wacana baru tentang pentingnya peran kritik, saran, dan pesan dalam sebuah karya sastra novel bagi dunia sastra di Indonesia dan juga sebagai bahan untuk membangun kesadaran tentang pentingnya nasionalisme dalam bernegara.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis wacana model Halliday, model ini mencakup tiga unit penelitian yaitu medan wacana, pelibat wacana dan mode wacana. Adapun hasil penelitian penulis terhadap tiga unit analisis model Halliday ini yaitu medan wacana berkaitan dengan pendidikan bagi kaum pribumi dan perlawan terhadap kolonialisme. Pelibat wacana, Aguk melibatkan tokoh-tokoh yang berperan penting dalam proses kemerdekaan Republik Indonesia seperti Kiai Hasyim Asy’ari, Soekarno, Moh. Hatta, Soedirman dan Abdul Wahid Hasyim. Sedangkan mode wacana, secara umum bersifat instruktif, naratif dan persuasif.

English
Nationalism is a crucial issue in this republic, where nationalism does not have function as unity tool, because of less carrying to Indonesia itself and there are a few people or groups who underline the nationalism for their own importance, and also because of the pancasila fading spirit which then breinging this nation into separation and all of others issues. A moslem literate Aguk Irawan MN, spent his idea about nationalism phenomenon through novel entitled Penakluk Badai the novel took a setting at rising and base of the nation of Indonesia on pre-independence period and telling about how were the national movement started by the Islamic leader. Based on those things, the writer interested in exposing deeply the content of the novel, so the problem of thr study is about how was the nationalism discourse which discoursed in Penakluk Badai novel by Aguk Irawan MN? The writer hoped this study theoretically can give additional references and also as comparison to other similar studies about mass media and discourse production. Then practically can give new discourse about the importance of critics, suggestion and message roles in a novel literature in Indonesia and also as material to build the awareness of nationalism importance in stated.
The method of this study was discourse analisys method based on Halliday model, where this model involved three units of study such as discourse site, discourseinvolvement, and discourse mode. So hten the result of the writer’s study to three analysis unit of Halliday model were the discourse site related to the natives’ education an the fight to colonialism. Discourse involvement, Aguk involved some characters who has importance role to the independence process of Indonesia Republic such as Hasyim As’ari, Soekarno, Moh. Hatta, Soedirman, and Abdul Wahid Hasyim. While the discourse mode, generally can be mentioned instructive, narrative, and persuasive

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2004 Linguistics > 200403 Discourse and Pragmatics > 20040399 Discourse and Pragmatics not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah > Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam > Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: usman usman usman
Date Deposited: 08 Mar 2017 04:41
Last Modified: 08 Mar 2017 04:41
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/422

Actions (login required)

View Item View Item