Pemberdayaan usaha mikro dan kecil (umk) pengrajin kosmetik pupur basah kota palangka raya oleh dinas koperasi, usaha kecil dan menengah Provinsi Kalimantan Tengah

Inayah, Nur Rahmi (2021) Pemberdayaan usaha mikro dan kecil (umk) pengrajin kosmetik pupur basah kota palangka raya oleh dinas koperasi, usaha kecil dan menengah Provinsi Kalimantan Tengah. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
Skripsi Nur Rahmi Inayah - 1704120609.pdf

Download (3MB)

Abstract

Pemberdayaan berkaitan dengan upaya meningkatkan kemampuan individu dengan menggali segala potensi yang dimiliki melalui pelatihan sebagai proses keseluruhan memberikan kemudahan agar individu dapat mengatasi hambatan yang dialami dalam mengelola Usaha Mikro Kecil (UMK) untuk menuju kemandirian.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan menggunakan metode kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari 2 orang yaitu Kepala Bidang dan Staf Pemberdayaan Usaha Kecil Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Tengah. Informan terdiri dari 2 orang pengrajin pupur basah binaan. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengabsahan data penelitian menggunakan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.

Hasil penelitian ini (1) Pemberdayaan pengrajin pupur basah Pertama, adanya pelatihan untuk pengrajin pupur basah. Namun, belum ada pengembangan pupur basah terbaru yang fokus kepada bidang pengrajin. Kedua, tersedianya prasarana sebagai tempat memasarkan pupur basah yakni galeri PLUT. Ketiga, bantuan dana sebagai modal usaha dengan membantu mengarahkan pengrajin ke pihak Bank. Terdapat dua strategi pemberdayaan yang dijalankan, Pengembangan sumber daya manusia dan Pengembangan usaha produktif. (2) Kendala yang terdapat berupa sulitnya pemberian sarana terhadap pengrajin pupur basah yang bentuknya masih perorangan. Kendala lain adalah situasi dan kondisi yang dialami yaitu wabah pandemi menyebabkan pelatihan tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya dan proses pemberdayaan belum dapat berjalan maksimal. (3) Dampak postif, pengrajin dapat mengatasi masalah dan hambatan dalam mengelola usaha pupur basah, pengrajin dapat mengembangkan potensinya lebih baik, perbaikan usaha, perbaikan pendapatan. Dampak negatif, setelah menjadi binaan dampak yang dirasakan tidak terlalu menguntungkan bagi pengrajin Honey untuk penjualan pupur basah yang cukup lambat saat menitipkan di galeri PLUT.

ABSTRACT

Empowerment is related to efforts increases individual ability by discovering all its potential through training as whole process makes it convenience. Until, individu can be resolved resistance and problem in managing Micro and Small Business (UMK) to become independence.

This research is a field study using qualitative methods. The subject in this research consists of two people head of division and staf Small Business Empowerment Cooperatives, Small and Medium Enterprises, Central Kalimantan Province office. Informan consist of two people namely, wet powder craftsman in Palangka Raya City. Data collection techniques consist of observation, interview, and documentation. Validation data of research using source triangulation technique. Data analysis technique consist of data collection, data reduction, data display and conclusion.

The result of this research (1) Empowerment wet powder carftsman First, there is training for wet powder craftsman. However, there has been no development of the latest wet powder that focuses on the craftsman ability. Two, availability of infrastructure as a place to market wet powder product craftsman namely, PLUT Galerry. Three, funding assistance as business capital, namely helping craftsman by directing to the bank. Then, There are two empowerment strategies that are implemented. First, human resource development. Two, productive business development. (2) The obstacles that exist are the difficulity of providing facilities for wet powder craftsman whose forms are still individual. Another obstacles is situation and conditions experienced, namely the pandemic causing the training to not be carried out properly and the empowerment process has not been able to optimally. (3) The positive imfact of empowerment for business development wet powder craftsman namely, craftsman can be resolved resistance and problem, craftsman can develop their better potential, better business and better income. The negative impact, after being fostered the impact that is felt is not profitable for Honey craftsman for the sale of wet powder which is quite slow when it is deposited the goods in PLUT gallery.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Pemberdayaan; Pengrajin Pupur Basah; Usaha Mikro dan Kecil (UMK)
Subjects: 14 ECONOMICS > 1402 Applied Economics > 140204 Economics of Education
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Jurusan Ekonomi Islam > Program Studi Ekonomi Syariah
Depositing User: puttry puttry ekaputri
Date Deposited: 01 Sep 2022 03:38
Last Modified: 01 Sep 2022 03:38
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/4129

Actions (login required)

View Item View Item