Pembatalan sepihak jual beli buah kelapa Di Desa Parebok Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur

Lesmana, Indra (2021) Pembatalan sepihak jual beli buah kelapa Di Desa Parebok Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

Text Skripsi Indra Lesmana - 1702130122.pdf Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi pembatalan sepihak yang terjadi dalam perjanjian jual beli buah kelapa yang dilakukan oleh petani di Desa Parebok Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, padahal dalam transaksi jual beli di dalamnya terdapat akad/perjanjian yang mengikat antara pihak yang membuatnya dan tidak dapat dibatalkan tanpa persetujuan kedua belah pihak. Oleh karena itu penelitian ini di fokuskan pada bagaimana isi perjanjian jual beli buah kelapa, dan mengapa petani melakukan pembatalan secara sepihak serta bagaimana upaya penyelesaian kerugian pembatalan sepihak perspektif KUHPerdata dan Hukum Ekonomi Syariah. Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris dan pengumpulan data menggunakan teknik, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian adalah 1) isi perjanjian jual beli buah kelapa di Desa Parebok Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur meliputi objek jual beli, jumlah, tempat, waktu, sistem pembayaran, dan harga dengan uang muka. Berdasarkan KUHPerdata dan KHES perjanjian yang dibuat antara petani dan pengepul merupakan perjanjian yang sah dan mengikat antara kedua belah pihak 2) Alasan pembatalan sepihak yang dilakukan petani yaitu pengambilan buah kelapa yang dilakukan oleh pengepul tidak sesuai waktu yang telah diperjanjikan dan harga yang diberikan oleh pengepul A lebih murah daripada pengepul B. Berdasarkan KHUPerdata Pembatalan perjanjian yang dilakukan secara sepihak termasuk ke dalam Perbuatan Melawan Hukum (PMH). 3) Penyelesaian kerugian dilakukan secara kekeluargaan tanpa ada ganti rugi hanya pengembalian uang muka. Dalam Pasal 1267 KUHPerdata dan Pasal 38 KHES pihak pengepul diperbolehkan meminta ganti rugi kepada petani atas pembatalan sepihak tersebut.

ABSTRACT

This research is based on the unilateral cancellation that occurred in the agreement to buy and sell coconut fruit conducted by farmers in Parebok Village of Sampit Bay District of East Kotawaringin Regency, whereas in the transaction of buying and selling in it there is a binding agreement/agreement between the parties who make it and cannot be canceled without the consent of both parties. Therefore, this study focused on how the contents of the agreement to buy and sell coconut fruit, and why farmers cancel unilaterally, and how efforts to resolve unilateral cancellation losses perspective of Civil Code and Sharia Economic Law. The study uses empirical juridical methods and data collection using techniques, observations, interviews, and documentation. The result of the study is 1) the contents of the buying and selling agreement Coconuts in Parebok Village of Teluk Sampit District of East Kotawaringin Regency include the object of buying and selling, amount, place, time, payment system, and price with a down payment. Based on the Civil Code and KHES the agreement made between the farmer and the collector is a valid and binding agreement between the two parties 2) The reason for the unilateral cancellation of the farmer is that the collection of coconuts made by the collector is not in accordance with the promised time and the price given by the collector A is cheaper than the collector B. Based on khu Civil Cancellation of the agreement made unilaterally included in the Unlawful Act (PMH). 3) Settlement of losses is done familially without any compensation only a refund of the down payment. In Article 1267 of the Civil Code and Article 38 of the KHES, the steaming party is allowed to ask for compensation to the farmer for the unilateral cancellation.

Actions (login required)

View Item