Novia, Novia (2021) Profesionalisme nazhir dalam pengelolaan wakaf di Kecamatan Jekan Raya. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.
Text
Skripsi Novia - 1704130039.pdf Download (2MB) |
Abstract
Profesional diartikan sebagai pandangan untuk selalu berfikir, berpendirian, bersikap dan bekerja sungguh-sungguh, kerja keras, bekerja sepenuh waktu, disiplin, jujur, loyalitas tinggi dan penuh dedikasi demi keberhasilan pekerjaannya. Faktanya di Kecamatan Jekan Raya ini belum dikatakan profesional karena masih ada yang tidak menjalankan tugasnya setelah menjadi nazhir salah satuya yaitu tidak melaporkan pelaksanaan harta benda wakaf ke Badan Wakaf Indonesia (BWI), tidak mendapatkan pembinaan atau pelatihan terlebih dahulu terkait pengelolaan dan pengembangan wakaf, dan itu termasuk salah satu tugas BWI tentang tugas dan wewenangnya yang tidak terlaksana sampai sekarang. Rumusan masalah adalah (1) Bagaimana prosedur rekrutmen nazhir dalam pengelolaan wakaf di Kecamatan Jekan Raya (2) Bagaimana profosionalisme nazhir dalam pengelolaan wakaf di Kecamatan Jekan Raya.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan metode kualitatif. Pendekatanya menggunakan pendekatan deskritif kualtitatif. Adapun subjek penelitian ini yaitu sekretaris Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan 7 nazhir di Kecamatan Jekan Raya. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Kemudian dianalisis melalui tahapan reduksi data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini bahwa ke 7 nazhir yang sudah di wawancarai dilapangan pada Kecamatan Jekan Raya belum ada yang memenuhi syarat formal nazhir yang profesional. Tetapi ada 4 nazhir yang hampir mendekati syarat itu dan 3 nazhir yang belum memenuhi syarat tersebut. Walaupun mereka belum dikatakan profesional tetapi amanah yang dipercayakan kepada nazhir ini tetap dikelola dan dikembangkan sesuai peruntukanya sehingga wakaf tidak menjadi terbengkalai. Kebanyakan dari beberapa nazhir ini belum melaksanakan tugas mereka sesuai dengan Undang-Undang Wakaf salah satunya yaitu tidak melaporkan harta benda wakaf itu kepada pihak BWI. Maka dari itu Perlunya sertifikasi nazhir akan membantu dalam memenuhi prasyarat regulasi nazhir profesional. Sedangkan dari sisi kelembagaan, sertifikasi nazhir akan membantu industri meyakinkan kepada muwakif, bahwa produk atau jasanya telah dibuat oleh nazhir yang kompeten.
ABSTRACT
Professional as a view to always think, stand up, work and earnestly, work hard, work full time, honest, high loyalty and high dedication for the success of the work. In Jekan Raya Sub-district it has not been said to be professional because there are still things that do not happen after doing nazhir, one of which is not reporting the implementation of waqf assets to the Indonesian Waqf Board (BWI), not receiving training or training advance regarding the management and development of waqf, and that is one of the mistakes. One task of BWI regarding its duties and authorities which has not been carried out until now. The formulation of the problem is (1) How is the recruitment procedure for nazhir in waqf management Jekan Raya District (2) How is Nazhir's professionalism in waqf management in Jekan Raya District.
This research is a field study that uses qualitative methods. His approach uses a quantitative descriptive approach. The subjects of this study are the secretary of the Indonesian Waqf Agency (BWI) and 7 nazhir in Jekan Raya Subdistrict. Data collection techniques using interviews, observations, and documentation. Data transfer techniques using source triangulation. It is then analyzed through the stages of data reduction, and the withdrawal of conclusions.
The results of this study are that the 7 nazhir who have been interviewed the field in Jekan Raya District have not yet met the formal professional nazhir requirements. But there are 4 nazhir who are close to that requirement and 3 nazhir who have not fulfilled the requirement. Although they have not been said to be professional, the trust entrusted to Nazhir is still managed and developed according to its designation so that the waqf does not become neglected. Most of these nazhir have not carried out their duties in accordance with the Waqf Law, one of which is not reporting the waqf property to the BWI. Therefore, the need for nazhir certification will assist in meeting the prerequisites for professional nazhir regulations. Meanwhile, from an institutional perspective, the Nazhir certification will help the industry convince the muwakif that the product or service has been made by a competent Nazhir.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Manajemen Wakaf; Profesionalisme |
Subjects: | 15 COMMERCE, MANAGEMENT, TOURISM AND SERVICES > 1508 Other1503 Commerce, Management, Tourism and Services > 159999 Commerce, Management, Tourism and Services not elsewhere classified 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180127 Mu'amalah (Islamic Commercial & Contract Law) > 18012715 al-Waqf |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Jurusan Ekonomi Islam > Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf |
Depositing User: | puttry puttry ekaputri |
Date Deposited: | 19 Jul 2022 03:27 |
Last Modified: | 19 Jul 2022 03:27 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/4046 |
Actions (login required)
View Item |