Pandangan ulama terhadap bamandi-mandi pangantin pra walimatul al-‘ursy di Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara

Mutmainah, Mutmainah (2021) Pandangan ulama terhadap bamandi-mandi pangantin pra walimatul al-‘ursy di Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
Skripsi Mutmainah - 1702110565.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi terkait permasalahan adat bamandi-mandi pangantin yang dilaksanakan di pelataran rumah atau diambin padu dengan pakaian yang tidak menutup aurat secara sempurna. Fokus penelitian ini adalah alasan calon pengantin melaksanakan bamandi-mandi pangantin, syarat dan bahan-bahan yang disediakan untuk prosesi bamandi-mandi pangantin, serta pandangan ulama terhadap bamandi-mandi pangantin yang dilaksakanakan di Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara. Data penelitian dihimpun dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis berdasarkan teori taksonomi, teori receptive a contrario, teori’urf dan teori maslahah mursalah. Subjek penelitian ini adalah ulama di Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara, masyarakat yang melaksanakan bamandi-mandi pangantin dan Tokoh adat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa alasan dari calon pengantin melaksanakan bamandi-mandi pangantin pra Walimatul al-‘Ursy> adalah sebagai penghormatan terhadap adat istiadat zaman dahulu serta membangun silaturrahmi antar anggota keluarga dan masyarakat. Syarat yang disiapkan sebelum melaksanakan prosesi bamandi-mandi pangantin yaitu air yasin, air datu (sungai), air do’a, dan air kelapa muda. Piduduk terdiri dari beras, gula merah dan kelapa yang telah dikupas. Bahan yang harus disediakan ialah ketan, telur rebus, pisang talas, wajik, dodol putih, dodol merah, kopi manis, kopi pahit. Jika calon pengantin adalah keturunan bidan maka ditambah dengan empat puluh macam kue. Ulama sepakat bahwa hukum melaksanakannya adalah mubah. Ada sebagian ulama yang menyatakan bahwa bamandi-mandi pangantin adalah bid’ah. Namun, bid’ah hasanah atau dalalah dari prosesi ini tergantung pada bagaimana prosesi bamandi-mandi pangantin dilaksakan.

ABSTRACT

The background of this research is related to traditional issues bamandi-mandi pangantin carried out in the courtyard of the house or ambin padu with with clothes that are not perfectly covered. The focus of this research is the reason for the bride and groom to carry out to bamandi-mandi pangantin. terms and materials provided for the procession bamandi-mandi pangantin and ulama's view on bamandi-mandi pangantin before walimatul al-'ursy in Haur Gading district, Hulu Sungai Utara regency. The research data were collected using the methods of observation, interviews, and documentation which is then based on the analysis of taxonomic theory, receptive a contrario theory,’urf theory and maslahah mursalah theory. The subject of this research is ulama’s in Haur Gading district, Hulu Sungai Utara regency, community that implements bamandi-mandi pangantin, and traditional figure. The results of this study indicate that the reasons for the bride and groom carry out bamandi-mandi pangantin before Walimatul al-‘Ursy> is as a respect for ancient customs and build friendship between family members and the community. Conditions that are prepared before carrying out the procession of bamandi-mandi pangantin is water of yasin, water of datu (river), water of do’a, and coconut water. consists of piduduk is rice, brown sugar and coconut that has been peeled. The ingredients that must be provided are sticky rice, boiled eggs, taro bananas, diamonds, white dodol, red dodol, sweet coffee, bitter coffee. If the bride and groom are descendants of midwives, then forty kinds of cakes are added. Ulama’s agree that the law to implement it is mubah. some ulama’s who state bamandi-mandi pangantin is bid’ah. But, bid’ah hasanah or dalalah besed of This procession depends on how the Bamandi-Mandi Pangantin procession is carried out.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Adat;
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012829 Islamic Family Issues & Local Tradition
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Syariah > Program Studi Hukum Keluarga Islam
Depositing User: puttry puttry ekaputri
Date Deposited: 23 Jun 2022 07:34
Last Modified: 23 Jun 2022 07:34
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/3993

Actions (login required)

View Item View Item