Penerapan bagi hasil dalam akad pembiayaan mud}harabah baitul ma>l wa tamwil (Bmt) Al-Fajar Sejahtera di Kecamatan Parenggean

Sa’adah, Miftahul (2021) Penerapan bagi hasil dalam akad pembiayaan mud}harabah baitul ma>l wa tamwil (Bmt) Al-Fajar Sejahtera di Kecamatan Parenggean. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

Text Skripsi Miftahul Sa'adah - 1702130137.pdf Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi dari akad pembiayaan mud}harabah di Baitul Ma>L Wa Tamwil (BMT) Al-Fajar Sejahtera dengan bagi hasil kurang sesuai proporsi yang seharusnya didapat nasabah, sebagaimana di atur dalam Fatwa DSN No.7/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mud}harabah. Adapun fokus dalam penelitian ini terkait mekanisme dan penerapan bagi hasil pembiayaan mud}harabah di Baitul Ma>l wa Tamwil (BMT) Al-Fajar Sejahtera di Kecamatan Parenggean. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ushul Fiqh dan Sosio-Legal. Hasil Penelitian ini adalah pada praktik akad pembiayaan mud}harabah di BMT kurang memenuhi rukun dan syarat akad mud}harabah terkait kesepakatan maupun secara hukum positif yang diatur dalam pasal 1320 KUHPerdata. Pada bagi hasil pembiayaan mud}harabah nisbah yang diperoleh nasabah 47,2% sedangkan pihak BMT memperoleh 52,8%, dimana hal ini kurang sesuai dengn proporsi yang seharunya di dapatkan (60:40). Berdasarkan teori kepasatian hukum yang terkait pada hak nasabah pada pendistribusian pembiayaan terdapat kurangnya transparansi informasi terkait akad pembiayaan mud}harabah, hal ini terlihat dari salinan akad tidak diserahkan kepada nasabah sebagaimana hal ini termasuk hak nasabah. Pada pelaksanaan akad pembiayaan mud}harabah di BMT Al-Fajar Sejahtera pada praktiknya kurang sesuai dengan Fatwa DSN No.7/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Mud}harabah, hal ini terlihat dari rukun dan syarat mud}harabah kurang terpenuhi, kurangnya transparansi informasi terkait pembiayaan mudharabah kepada nasabah, sebagai dalam teori sad dzari’ah menyatakan bahwa menolak semua keburukan lebih utama dari pada maslahah.

ABSTRACT

The background of this research is from the financing contract mudharabah at Baitul Ma>L Wa Tamwil (BMT) Al-Fajar Sejahtera with the profit sharing that is not in accordance with the proportion that should be obtained by the customer, as regulated in DSN Fatwa No.7/DSN-MUI/IV /2000 concerning Financing Mud}harabah. The focus of this research is related to the mechanism and application of profit sharing forfinancing mud}harabah in Baitul Ma>L Wa Tamwil (BMT) Al-Fajar Sejahtera in Parenggean District. The approach used in this research is Ushul Fiqh and Socio-Legal. The results of this study are that the practice offinancing contracts mud}harabah at BMT does not meet the pillars and conditions of the contract mud}harabah related to the agreement and is legally regulated in Article 1320 of the Civil Code. In the profit sharing offinancing, the mud}harabah ratio obtained by the customer is 47.2% while the BMT gets 52.8%, which is not in accordance with the proportion that should be obtained (60:40). Based on the theory of legal certainty related to the rights of customers in the distribution of financing, there is a lack of transparency of information related to thefinancing contract mudharabah, this can be seen from the copy of the contract not being submitted to the customer as this includes the rights of the customer. Inimplementation of thefinancing contract mud}harabah practice, theat BMT Al-Fajar Sejahtera is not in accordance with the DSN Fatwa No. 7/DSN-MUI/IV/2000 concerningFinancing Mudharabah, this can be seen from the pillars and conditions of mud}harabah not being fulfilled, lack of transparency of information related to mudharabah financing to customers, as in theory sad dzari'ah states that rejecting all evil is more important than maslahah.

Actions (login required)

View Item