Efektivitas gel ekstrak tanaman kelakai (stenochlaena palustris) untuk mengobati luka mencit (mus musculus) yang diinduksi aloksan

Puspitasari, Ema (2021) Efektivitas gel ekstrak tanaman kelakai (stenochlaena palustris) untuk mengobati luka mencit (mus musculus) yang diinduksi aloksan. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
SKRIPSI EMA PUSPITASARI.pdf

Download (2MB)

Abstract

Abstract

Kalimantan Tengah merupakan salah satu provinsi yang memiliki habitat lahan gambut yang didominasi oleh tanaman dari berbagai macam genus tanaman paku salah satu contohnya yaitu genus Stenochlaena, yang umumnya masih kurang dieksploitasi manfaatnya. Salah satu dari genus Stenochlaena yang diketahui memiliki banyak manfaat tetapi kurang dieksploitasi manfaatnya adalah Kelakai. Kelakai merupakan tanaman paku yang memiliki ciri pokok yang terlihat cukup jelas yaitu batang, akar dan daun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gel ekstrak tanaman Kelakai terhadap penyembuhan luka pada mencit yang diinduksi aloksan dan untuk mengetahui berapa lama waktu efektif yang diperlukan dalam penyembuhan luka setelah diberi perlakuan gel ekstrak tanaman Kelakai.

Jenis penelitian ini bersifat eksperimen murni (Pure Experiment) pada skala laboratorium, dengan memberikan perlakuan (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian. Adapun metode yang digunakan adalah metode eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil) dalam kondisi yang dikendalikan. Perlakuan yang diberikan yaitu luka dioleskan gel ekstrak Kelakai dengan konsentrasi yang berbeda-beda secara rutin setiap hari dalam waktu 6 hari. Luka terdapat pada bagian abdomen sepanjang 2 cm.

Hasil penelitian yang diperoleh yaitu konsentrasi 40% merupakan konsentrasi yang optimal dalam penyembuhan luka mencit yang diinduksi aloksan. Konsentrasi 35% merupakan konsentrasi yang efektif dalam penyembuhan luka pada mencit yang diinduksi aloksan dalam penelitian ini.

ABSTRACT

Central Kalimantan is one of the provinces that has peatland habitat which is dominated by plants from various genus of ferns, one example of which is the genus Stenochlaena, which are generally still under-exploited. One of the genus Stenochlaena which is known to have many benefits but its benefits are underexploited is Kelakai. Kelakai is a fern that has the main characteristics that can be seen quite clearly, namely stems, roots and leaves. The purpose of this study was to determine the effect of the Kelakai plant extract gel on wound healing in alloxan-induced mice and to determine how long the effective time required for wound healing after being treated with the Kelakai plant extract gel.

This research is true experimental(PureExperiment)on a laboratory scale, by giving treatment(treatment)of the research object and the control study. The method used is an experimental method which aims to determine the effect of the independent variable (treatment) on the dependent variable (results) under controlled conditions. The treatment given was applying Kelakai extract gel with different concentrations routinely every day for 6 days. The wound is on the abdomen 2 cm long.

The result of this research is that 40% concentration is the optimal concentration in alloxan-induced wound healing in mice. Concentration of 35% is an effective concentration in wound healing in alloxan-induced mice in this experiment.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Ekstrak, Mencit, Kelakai
Subjects: 06 BIOLOGICAL SCIENCES > 0607 Plant Biology > 060799 Plant Biology not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Jurusan Pendidikan IPA > Program Studi Pendidikan Biologi
Depositing User: fuah fuah marfuah
Date Deposited: 15 Nov 2021 06:47
Last Modified: 15 Nov 2021 06:47
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/3582

Actions (login required)

View Item View Item