Analisis hak kewarisan janin dalam perspektif fikih klasik dan fikih kontemporer

Khairi, Maulana Miftahul (2021) Analisis hak kewarisan janin dalam perspektif fikih klasik dan fikih kontemporer. Masters thesis, IAIN Palangka Raya.

Text Maulana Miftahul Khairi - 17014057.pdf Download (2MB)

Abstract

Hukum waris adalah peraturan seputar posisi kekayaan seseorang manakala pewaris sudah meninggal dunia. Dapat diartikan sebagai cara beralihnya harta kepada ahli waris. Pembagian harta warisan yang menjadi hak setiap ahli waris sering menjadi problema, sebab ada hak ahli waris yang harus diperhitungkan yaitu hak waris janin dalam kandungan sang ibu. Kemajuan teknologi di bidang kedokteran ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan informasi dan membantu dalam pengambil keputusan mengenai hak waris janin. Walaupun adanya kemajuan teknologi yang dapat membantu dalam memutuskan hak waris janin, permasalahan yang muncul adalah apakah alat teknologi tersebut dapat digunakan sebagai pengambil keputusan yang bertentangan dengan fikih klasik. Masalah bagaimana kewarisan janin menurut fikih klasik dan kontemporer, perbedaan kewarisan janin serta solusi hukum kewarisan janin berdasarkan fikih tersebut. Untuk itu penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui kewarisan janin menurut fikih klasik dan fikih kontemporer. 2) Untuk mengetahui perbedaan kewarisan janin menurut fikih klasik dan fikih kontemporer. 3) Untuk mengetahui solusi hukum kewarisan janin tersebut terhadap hak warisnya.

Metode penelitian dengan pendekatan kepustakaan (library research) dengan model content analysis (kajian isi) dan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan data primer, data sekunder.

Hasil penelitian menunjukkan: 1) Menurut fikih klasik (hak waris janin tidak dapat dibagi sebelum janin tersebut lahir, akan tetapi dapat diperhitungkan, dipisahkan pada kondisi tertentu pada bagian yang lebih besar dari yang lain) dan fikih kontemporer (hak waris janin dapat diperhitungkan hak warisnya dan disisakan dengan bagian lebih besar bila terjadi keraguan dari hasil analisis pemeriksaannya, serta hak waris janin dikelola oleh keluarga yang amanah. 2) Perbedaan dari kedua fikih tersebut adalah pada masa sahabat (klasik) belum tersedianya teknologi kedokteran yang canggih untuk melihat kondisi janin dalam kandungan dan pada masa saat ini tersedianya teknologi alat-alat kedokteran yang canggih yang mampu melihat kondisi janin dalam kandungan. 3) Dalam keadaan darurat maupun tidak, hak waris janin dapat ditetapkan jumlah besaran haknya sesuai jenis kelamin yang didukung syarat-syarat (Al-Qur’an dan Hadis), serta bukti hasil USG dari medis (kedokteran). Adapun hukum pembagian harta waris menurut agama Islam bukan sekadar perkara mubah atau sunnah, melainkan hukumnya adalah wajib. Pada dasarnya, pembagian harta waris tidak boleh ditunda-tunda. Sebab menunda pembagian waris sama saja dengan menahan hak-hak para ahli waris. Fikih kontemporer dapat menjadi solusi (referensi) untuk menetapkan hak waris janin.

Abstract

يكون توزيع الإرث على الورثة مشكلة في بعض الأحيان، مثل عند وجود الجنين في بطن أمه. و في زمننا الحاضر، قد تطور التيكنولوجيا خصوصا في علوم الطبي، فنستفيد منه في حل المشاكل عند توزيع الإرث في حال وجود الجنين.

هذه التطورات، هل تخالف أراء العلماء المتقدمين في حل المسائل توزيع التركة عند وجود الجنين أو تساعده. و الأهداف في هذا البحث ما يلي : 1) معرفة حقوق ورثة الجنين عند العلماء المتقدمين و المعاصرين. 2) معرفة أسباب الاختلاف عندهم. 3) معرفة حل المسائل التي تتعلق بورثة الجنين.
الطريقة المستخدمة هي النوعية الوصفية و جمع المعلومات من مصادر الأساسي و الفرعي.

أظهرت النتائج أن 1) هناك حق للجنين من مورثه و يبقي له الحد الأقصى. 2) الخلاف في أراء العلماء هو في وجود التيكنولوجيا عند الحاضر و لم نجده في الماضي. 3) عند الحاجة أم لا، يقدر حقوق الجنين في الإرث بمتابعة الأدلة الشرعية و إثبات النتائج الطبية.

Actions (login required)

View Item