Tradisi bapalas dalam penyelesaian sengketa perkelahian antar warga pada masyarakat Muara Teweh Kabupaten Barito Utara

Padlianor, Padlianor (2021) Tradisi bapalas dalam penyelesaian sengketa perkelahian antar warga pada masyarakat Muara Teweh Kabupaten Barito Utara. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
Padlianor - 1602110508.pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil observasi awal peneliti terhadap suatu kearifan lokal di Kota Muara Teweh Kabupaten Barito Utara terhadap suatu penyelesaian sengketa perkelahian di mana kearifan lokal tersebut lebih dipilih dan nampaknya kearifan lokal itu memiliki sebuah keunikan yaitu selain waktu pelaksanaan yang singkat dan juga penyelesaian sengketa tersebut dapat menjaga rasa aman dalam bersmasyarakat karena tidak ada dendam akibat dari adanya pihak-pihak yang merasa di rugikan secara materil maupun nonmateril. Adapun kearifan lokal tersebut yaitu Tradisi Bapalas. Oleh karena itu penelitian ini difokuskan untuk menguraikan bagaimana pelaksanaan tradisi Bapalas dalam penyelesaian sengketa perkelahian antar warga pada masyarakat Muara Teweh Kabupaten Barito Utara dan kenapa masyarakat musmlim Muara Teweh memilih Bapalas sebagai penyelesaian sengketa. Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Pendekatan menggunakan pendekatan Hukum Islam. Analisis data menggunakan Teori Hukum Positif dan teori Hukum Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Pelaksanaan Tradisi Bapalas dalam penyelesaian sengketa perkelahian antar warga pada masyarakat Muara Teweh Kabupaten Barito Utara dalam proses pelaksanaannya sejalan dengan Hukum Positif dan Hukum Islam pada Hukum Positif hal seperti Tradisi Bapalas bisa dianggap sebagai penyelesaian sengketa non-litigasi dan dari segi Hukum Islam hal ini dapat dikaitkan sebagaimana Is}hla>h dalam Islam. (2) Kenapa masyarakat muslim Muara Teweh Kabupaten Barito Utara memilih Bapalas sebagai penyelesaian sengketa karena tradisi Bapalas memiliki beberapa kelebihan dibandingkan melalui jalur Hukum yang di antaranya selain Bapalas ini sudah menjadi adat kebiasaan, waktu pelaksanaanya relatif singkat dan tidak ada dendam di antara pihak yang bersengketa akibat dari adanya pihak yang dirugikan.

Abstract

This research is motivated by the results of the researcher's initial observations of a local wisdom in Muara Teweh Town, North Barito Regency towards a dispute resolution where the local wisdom is preferred and it seems that local wisdom has a uniquenes, in addition to make short the implementation of time and also the solution of the dispute. It can maintain a sense of security in the community because there is no resentment as a result of the parties who feels harmed materially or non-materially. The local wisdom is the Bapalas Tradition. Therefore this research is focused on describing how the implementation of the Bapalas tradition in resolving fighting disputes between residents in the Muara Teweh community of North Barito Regency and why do the Muara Teweh Muslims community chose Bapalas as a dispute resolution. This type of research is empirical research. The data collection technique are used the method of observation, documentation and interviews. The approach uses the Islamic Law approach. Data analysis used Positive Legal Theory and Islamic Law theory. The results of this study indicate: (1) The implementation of the Bapalas Tradition in resolving fighting disputes between residents in the Muara Teweh community of North Barito Regency in the implementation process is in line with Positive Law and Islamic Law on Positive Law things such as the Bapalas Tradition can be considered as non-litigation dispute resolution and in terms of Islamic law this can be related as is}hla>h in Islam. (2) Why did the Muslims community of Muara Teweh, North Barito Regency choose Bapalas as dispute resolution because the tradition of Bapalas has several advantages compared to legal channels, among which apart from Bapalas it has become customary, the implementation time is relatively short and there is no grudge between the parties in dispute a result of the party being aggrieved.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Bapalas; Hukum Islam; Penyelesaian
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012829 Islamic Family Issues & Local Tradition
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Syariah > Program Studi Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Unnamed user with email daniaty_marina@yahoo.com
Date Deposited: 03 Sep 2021 06:42
Last Modified: 03 Sep 2021 06:42
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/3498

Actions (login required)

View Item View Item