Percampuran laki-laki dan perempuan dalam tradisi mandi shafar di Sungai Mentaya Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur perspektif hukum islam

Savitri, Sonia (2020) Percampuran laki-laki dan perempuan dalam tradisi mandi shafar di Sungai Mentaya Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur perspektif hukum islam. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
Skripsi Sonia Savitri - 1602110516.pdf

Download (1MB)

Abstract

Adanya percampuran laki-laki dan perempuan dalam tradisi mandi Shafar di sungai Mentaya kota Sampit menjadi alasan adanya Penelitian ini. Rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana proses tradisi mandi safar di sungai mentaya?, Mengapa terjadi percampuran mandi safar laki-laki dan perempuan di sungai mentaya?, dan Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap percampuran mandi safar laki-laki dan perempuan di sungai mentaya?. Subjek penelitian empiris ini berjumlah 7 orang. Data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi yang dianalisis dengan menggunakan teori the living law, ‘urf, maslahah al-mursalah, dan Sadd az\-Z\ari>’ah.. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa proses mandi Shafar diawali dengan salat zhuhur berjamaah, membaca doa tolak bala, mencampur air dari 7 sumber sungai, menggunakan daun sawang, dan bercebur ke sungai permasalahannya dalam mandi shafar ini adanya percampuran antara laki-laki dan perempuan. Menurut the living law mandi shafar ini adalah suatu kebiasaan yang sudah lama dijalankan oleh masyarakat sehingga menjadi suatu hukum. Namun karena adanya percampuran tersebut menurut ‘urf tradisi mandi Shafar termasuk kategori ‘urf fasid. Dalam Pandangan hukum Islam percampuran antara laki-laki dan perempuan adalah suatu tradisi yang dilarang untuk dilakukan, berkaitan dengan kaidah ushul fiqh yaitu sadd az\-Z\ari’ah dan maslahah mursalah yakni dalam pelaksanaannya masyarakat kota Sampit melakukan tradisi ini dengan bercampur antara laki-laki dan perempuan tanpa ada sekat sebagai batasan. Seandainya dalam tradisi ini tidak ada percampuran maka ia kekayaan tradisi yang patut didukung.

ABSTRACT

The mixing of men and women in the tradition of bathing Shafar in the Mentaya river in the city of Sampit is the reason for this writing. The formulation of the problem of this research is How is the process of the Safar bathing tradition in Mentaya River? Why does the mixing of male and female safar baths occur in the Mentaya River? And What is the view of Islamic law on the mixing of male and female safar baths in the Mentaya River? The subjects of this empirical research were 7 people. The data collected through interviews, observation and documentation were analyzed using the theory of the living law, 'urf, maslahah al-mursalah, and Sadd az\-Z\ari>'ah. The results of this paper show that the process of bathing Shafar begins with prayer zhuhur in congregation, read prayers reject bala, mix water from 7 river sources, use sawang leaves, and splash into the river. The problem in this shafar bath is a mixture of men and women. According to the living law, bathing shafar is a habit that has long been practiced by the community so that it has become a law. However, because of this mixture according to the 'urf tradition of Shafar bathing, it is included in the ‘urf fasid category. In the view of Islamic law, mixing between men and women is a tradition that is prohibited from being carried out, related to the rules of ushul fiqh, namely sadd az\-Z\ari>'ah and maslahah mursalah, namely in its implementation the people of Sampit city carry out this tradition by mixing between men. Men and women without barriers as boundaries. If in this tradition there is no mixing, it is a wealth of tradition that should be supported.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Tradisi mandi shafar
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012899 Islamic Family Law not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Syariah > Program Studi Hukum Keluarga Islam
Depositing User: puttry puttry ekaputri
Date Deposited: 15 Jul 2021 01:26
Last Modified: 15 Jul 2021 01:26
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/3214

Actions (login required)

View Item View Item