Penggunaan dalil ushul fiqh imam malik dan imam syafi’i dalam menentukan saksi pernikahan

Thabrani, Thabrani (2020) Penggunaan dalil ushul fiqh imam malik dan imam syafi’i dalam menentukan saksi pernikahan. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
Skripsi Thabrani - 1502110488.pdf

Download (1MB)

Abstract

Beranjak dari perbedaan pemahaman tentang kedudukan saksi antara Imam Malik dan Imam Syafi’i, maka permasalahan dalam penelitian ini meliputi; mengapa Imam Malik menjadikan saksi nikah sebagai syarat pernikahan dan mengapa juga Imam Syafi’i menjadikan saksi sebagai rukun pernikahan serta perbedaan dari kedua pendapat tersebut dan relevansi keduanya pada masa sekarang di Indonesia. Tujuan penelitian adalah agar mengetahui alasan Imam Malik menjadikan saksi nikah sebagai syarat pernikahan, juga agar mengetahui alasan Imam Syafi’i menjadikan saksi nikah sebagai rukun pernikahan serta agar mengetahui perbedaan dari kedua pendapat tersebut dan agar mengetahui relevansi kedua pendapat tersebut pada masa sekarang di Indonesia.Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yang menggunakan metode deduktif, deskriptif dan komparatif. Teknik analisis data menggunakan teknik komparatif, teknik analisis isi dan pendekatan ushul fiqh.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Imam Malik berpendapat saksi dalam suatu pernikahan adalah merupakan syarat pernikahan atau sebagai penyempurna pernikahan. Dasar Imam Malik dalam menentukan kedudukan saksi sebagai syarat pernikahan disandarkan pada al-Qur’an, Hadits dan Qiya>s. Sedangkan dalam pendapat Imam Syafi’i berpendapat bahwa saksi dalam suatu pernikahan adalah merupakan rukun pernikahan yang wajib dipenuhi. Pendapat ini disandarkan pada al-Qur’an, Hadits dan Mas}lahah. Sebab-sebab terjadinya perbedaan di antara kedua Imam ini adalah, (a) perbedaan dalam jalur Hadist yang digunakan; (b) perbedaan dalam memahami makna Hadits (c) perbedaan dalam menggunakan metode hukum dalam menetapkan kedudukan saksi dalam pernikahan. Selanjutnya, relevansi pendapat Imam Malik dan Imam Syafi’i dalam menentukan kedudukan saksi dalam pernikahan pada masa sekarang di Indonesia sangat relevan dengan alasan penulis bahwa dalam ketentuan hukum di Indonesia mewajibkan adanya kehadiran saksi pada akad nikah namun dalam tradisi masyarakat walimah ‘ursy sudah menjadi sebuah tradisi atau kebiasaan.

ABSTRACT

Starting from differences in understanding of the position of witnesses between Imam Malik and Imam Shafi’i, then the problems in this study are: Why Imam Malik makes marriage witnesses a condition for marriage and Why the Imam Shafi’i also makes marriage witnesses a marriage pillar as well as the differences of the two opinions and the relevance of both at present in Indonesia. The purpose of this research is to find out the reason for the Imam Malik to make a marriage witnesses as a condition of marriage, also in order to find out the reason for the Imam Shafi’i to make a marriage witnesses as a marriage pillar and in order to know the differences between the two opinions and in order to know the relevance of these two opinions in the present in Indonesia.This research is library research, which uses deductive, descriptive and comparative methods. Data analysis techniques using comparative techniques, content analysis techniques and the ushul fiqh approach. The result of this study indicate that Imam Malik believes that witnesses in a marriage are a condition of marriageor as a marriage consummation. The basis of Imam Malik in determining the position of witnesses as a condition of marriage is based on the Qur'an, Hadith and Qiyas. Whereas in the opinion of Imam Shafi'i, the witness in a marriage is a marriage pillar that must be fulfilled. This opinion is based on the Qur'an, Hadith and Maslahah. The reasons for the differences between the two Imams are: (a) differences in the paths of the Hadith used (b) difference in understanding the meaning of the Hadith (c) differences in using legal methods in determining the position of witnesses in marriage. Next, the relevance of Imam Malik and Imam Shafi'i's opinion in determining the position of witnesses in marriages today in Indonesia is very relevant by reason of the author that in legal provisions in Indonesia requires the presence of witnesses in the marriage contract but in the tradition of the community walimah ‘ursy has become a tradition or habit.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Saksi pernikahan
Subjects: 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012899 Islamic Family Law not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Syariah > Jurusan Syariah > Program Studi Hukum Keluarga Islam
Depositing User: puttry puttry ekaputri
Date Deposited: 24 Jun 2021 03:37
Last Modified: 24 Jun 2021 03:37
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/3123

Actions (login required)

View Item View Item