Restrukturisasi nisbah bagi hasil kebun sawit perspektif ekonomi syariah kecamatan Kotawaringin Lama

Ulum, Bahrul (2020) Restrukturisasi nisbah bagi hasil kebun sawit perspektif ekonomi syariah kecamatan Kotawaringin Lama. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
Skripsi Bahrul Ulum - 1402120366.pdf

Download (1MB)

Abstract

kotawaringin lama kabupaten kotawaringin barat di kalimantan tengah, yang mana restrukturisasi nisbah bagi hasil yang mereka terima mengalami perubahan yang tidak sesuai nisbah bagi hasil perspektif ekonomi syariah. Beranjak dari rumusan masalah: (1) Bagaimana awal terjadinya akad bagi hasil perkebunan kelapa sawit antara pemilik lahan perkebunan dengan pengelola sawit di desa kotawaringin hulu kecamatan kotawaringin lama? (2) Bagaimana terjadinya perubahan nisbah bagi hasil antara pemilik lahan perkebunan kelapa sawit dengan pengelola sawit di desa kotawaringin hulu kecamatan kotawaringin lama? (3) Bagaimana tinjauan perspektif ekonomi syariah terhadap Restrukturisasi Nisbah bagi hasil kebun kelapa sawit antara pemilik lahan perkebunan dengan pengelola sawit di desa kotawaringin hulu kecamatan kotawaringin lama tersebut?
Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif, yang langsung peneliti ke lapangan melalui wawancara dengan yang bersangkutan dari pihak koperasi maupun petani kebun kelapa sawit dengan metode deskriptif. Subjek penelitian berjumlah 15 (enam belas) orang. Teknik pengumpulan datanya dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengabsahan datanya menggunakan triangulasi sumber dengan mengumpulkan data dan informasi sejenis dari berbagai sumber yang berbeda.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketentuan sistem akad bagi hasil adalah pertama, sepertiga dari hasil panen untuk pengelola atau pekerja dan dua pertiga lagi untuk pemilik kebun atau pemilik lahan yang bertindak sebagai pemodal, dengan catatan peralatan dan kerusakan alat ditanggung oleh pemilik kebun. Kedua, separuh dari hasil panen untuk pengelola atau pekerja dan separoh lagi untuk pemilik kebun atau pemilik lahan dengan catatan peralatan dan kerusakan alat ditanggung oleh pengelola. Aplikasi yang terjadi dilapangan tidak sesuai dengan akad pada awal, yaitu biaya alat-alat ditanggung oleh pengelola atau pekerja, hal itu terbukti ketika pembagian nisbah keuntungan, sipemilik kebun atau lahan tidak mau tahu dengan pengeluaran yang telah dikeluarkan pengelola, sehingga setelah dihitung pengelola mendapatkan kerugian, rugi dari segi keuntungan ,rugi dari tenaga dan waktu.

ABSTRACT

Researchers found the gap of Koperasi Mitra Bahaum, Kotawaringin Lama sub-district, West Kotawaringin Regency in Central Kalimantan, where the restructuring of the profit sharing ratio that they received experienced a change that was not in line with the profit sharing ratio of sharia economic perspectives. Moving on from the formulation of the problem: (1) How did the start of the production sharing agreement for palm oil plantations between the owner of the plantation land and the palm oil plantation manager in Kotawaringin Hulu, sub-district of Kotawaringin Lama? (2) How is the change in profit sharing ratio between palm oil plantation owners and palm oil plantation managers in Kotawaringin Hulu village, Kotawaringin Lama sub-district? (3) What is the perspective of Islamic economic perspective on the Restructuring of Nisbah for the sharing of palm oil plantation between the owner of the land and the oil palm manager in the Kotawaringin Hulu, sub-district of Kotawaringin Lama?

This study uses a qualitative form of research, which researchers directly to the field through interviews with concerned parties from cooperatives and the growers of palm oil plantation with descriptive methods. Research subjects numbered 15 (sixteen) people. Data collection techniques with observation, interviews, and documentation. The data validation technique uses triangulation of sources by collecting data and similar information from a variety of different sources.
The results of this study indicate that the provisions of the production sharing contract system are first, one third of the harvest is for managers or workers and another two thirds is for garden owners or landowners who act as financiers, provided that equipment and equipment damage are borne by the garden owner. Second, half of the harvest is for managers or workers and the other half is for palm oil plantation owners or landowners with the equipment and equipment damage being borne by the manager. The application that occurs in the field is not in accordance with the agreement at the beginning, namely the cost of the equipment is borne by the manager or worker, it is proven when the distribution of profit ratios, the owner of the garden or the land does not want to know the expenses incurred by the manager, so that after the manager has calculated the loss , loss in terms of profit, energy and time.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Bagi Hasil; Ekonomi syariah
Subjects: 14 ECONOMICS > 1499 Other Economics > 149999 Economics not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Jurusan Ekonomi Islam > Program Studi Ekonomi Syariah
Depositing User: puttry puttry ekaputri
Date Deposited: 24 Jun 2021 03:08
Last Modified: 24 Jun 2021 03:08
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/3120

Actions (login required)

View Item View Item