Mahmud, Ahmad Zaini (2020) Konsep zuhud dalam pengelolaan ekonomi islam menurut pandangan imam Al- Ghazali dalam kitab ihya ulumuddin. Masters thesis, IAIN Palangka Raya.
Text
Ahmad Zaini Mahmud - 15015004.pdf Download (1MB) |
Abstract
Kajian ini dilatarbelakangi dengan pemahaman banyak orang yang salah dalam menafsiran memahami prilaku zuhud. Mereka mengatakan bahwasanya zuhud itu meninggalkan seluruh aktifitas dunia, dan mengutamakan kehidupan akhirat. Sehingga menyebabkan tuduhan-tuduhan ini kepada agama bahwasanya agama itu membawa manusia statis, tidak mau berusaha dan membenci dunia. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan konsep zuhud secara umum 2) Untuk menganalis konsep zuhud menurut Imam Al-Ghazali dalam pengelolaan ekonomi Islam dalam kitab Ihya Ulumuddin. Metode penelitian ini termasuk ke dalam kajian penelitian kepustakaan (library reseach).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Konsep zuhud secara umum adalah sikap menjauhkan diri dari segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia. Seorang yang zuhud seharusnya hatinya tidak terbelenggu atau hatinya tidak terikat oleh hal-hal yang bersifat duniawi dan tidak menjadikannya sebagai tujuan. Hanya sarana untuk mencapai derajat ketakwaan yang merupakan bekal untuk akhirat. 2) Konsep zuhud menurut Imam Al-Ghazali dalam pengelolaan ekonomi islam didalam kitab ihya ulumuddin adalah kedudukan orang-orang yang menempuh jalan akhirat dan tidak tertarik dengan sifat duniawi akan tetapi lebih tertarik dengan kepentingan akhirat. Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa zuhud bukanlah mengharamkan yang halal atau menyia-nyiakan harta, akan tetapi zuhud adalah engkau lebih mempercayai apa yang ada di tangan Allah dari pada apa yang ada di tanganmu. Esensi zuhud adalah menjauhkan diri dari sifat duniawi dan memalingkan diri darinya. Dasar zuhud adalah ilmu dan cahaya yang memancar dalam kalbu, dan melapangkan dada. Sedangkan buah zuhud adalah merasa cukup atas pemberian Allah SWT. Al-Ghazali sangat menentang fatwa ulama tentang zuhud ekstrim (wara’) yang berorientasi kepada seseorang jika berusaha memenuhi kebutuhanya hanya sekedarnya. Fatwa tersebut tidak cocok difatwakan untuk kalangan umum, karena hal tersebut adalah salah satu bentuk pengerusakan agama. Pertama, orang sholeh dikuasai (didominasi) orang dholim dan kafir. Kedua, orang muslim yang sholeh tidak bisa memenuhi pelaksanaan-pelaksanaan syariat berupa zakat, haji, shodaqoh dan lain-lain.
Abstract
This study is motivated by the understanding of many people who are wrong in interpreting the behavior of zuhud. They say that zuhud left all the world activities, and gave priority to the afterlife. These cause the accusations to religion which religion brings static people, does not want to do an effort and hate the world. The purposes of this study are: 1) To describe the concept of zuhud according to Imam Al-Ghazali 2) To describe the concept of Islamic economics 3) To analyze the influence of zuhud in Islamic economics according to Imam Al-Ghazali in the Ihya Ulumuddin book. This research method this study is library research.
The results of this study indicate that: 1) The concept of zuhud according to Imam Al-Ghazali in the Ihya Ulumuddin book is not forbidding the lawful or wasting wealth, but zuhud in the world is someone who is trusting what in Allah's hands is more valuable than what is in our hands. 2) Islamic Economics according to Imam Al-Ghazali in Ihya Ulumuddin book is a concept called "The function of Islamic social welfare" that is applying the economic conceptual framework of a blend from science, monotheism (faith), sharia and sufism. Making monotheism (tauhid) as an inspiration, sharia as an instrument and sufism as an economic spirit. 3) (a) Ethics that must be carried out by Muslim traders in carrying out buying and selling is honest, trustful, not cheating and others, so that they always get the blessings of Allah SWT in the world and the hereafter. (b) Buying and selling the value of money can be categorized to usury assets, because it allows others to practice the hoarding of money which will result in scarcity of money in society. (c) Riba or usury is said to be a transaction whose forbidden which has been known axiomatically in religion. So, there is no tolerance whatsoever that can legalize the prohibition. (d) The influence of zuhud in Islamic economic thought, Al-Ghazali strongly opposes the ulama fatwa about extreme zuhud which is oriented towards someone if he or she tries to fulfill its needs for tomorrow. That fatwa is not suitable for public, according to Imam Al-Ghazali it is one form of religious vandalism. The impact of the destruction is the pious people are controlled (dominated) by dholim people and infidels, and Muslims who are pious cannot fulfill the implementation of Shari'a in the form of zakat, hajj, shodaqoh, offering kafarah (fines), helping da'wah and others.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Zuhud;Ekonomi; Islam |
Subjects: | 14 ECONOMICS > 1402 Applied Economics > 140219 Welfare Economics |
Divisions: | Pascasarjana > Program Studi Magister Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Unnamed user with email daniaty_marina@yahoo.com |
Date Deposited: | 22 Jun 2021 03:43 |
Last Modified: | 22 Jun 2021 03:43 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/3104 |
Actions (login required)
View Item |