Nuraeni, Nia (2020) Mahar hafalan ayat Al-Qur’an menurut pandangan ulama kota Palangka Raya. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.
Text
Skripsi Nia Nuraeni - 1602110507.pdf Download (1MB) |
Abstract
Mahar merupakan pemberian dari calon suami kepada calon istri yang hukumnya wajib. Mahar perkawinan dengan menggunakan hafalan ayat al-Qur’an dalam hadis yang diriwayatkan dari Sahal bin Sa’di As-Sa’idi merupakan pilihan terakhir setelah tidak ada sesuatu yang dapat digunakan sebagai mahar walaupun itu hanya sebuah cincin dari besi. Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimana pendapat ulama kota Palangka Raya tentang hukum memberi mahar berupa hafalan ayat al-Qur’an dalam ijab qabul. 2. Bagaimana istinbat hukum yang digunakan ulama Kota Palangka Raya berkenaan dengan hukum memberi mahar berupa hafalan ayat al-Qur’an dalam ijab qabul. Jenis Penelitian dalam skripsi ini adalah Penelitian lapangan (Field research). Subjek Penelitiannya adalah tiga orang ulama atas nama Zainal Arifin, Amanto Surya Langka, dan Rois Mahfud, objeknya mahar hafalan ayat al-Qur’an menurut pandangan ulama Kota Palangka Raya dan informannya dua orang petugas KUA dan dua orang pengurus MUI Provinsi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini: (1). Pandangan ulama kota Palangka Raya berkenaan dengan hukum memberi mahar berupa hafalan ayat al-Qur’an dalam ijab qabul yaitu menyatakan boleh. (2). istinbat hukum yang digunakan ulama kota Palangka Raya berkenaan dengan hukum memberi mahar berupa hafalan ayat al-Qur’an dalam ijab qabul yaitu: 1). Subjek Rois Mahfud, Istinbat hukumnya menggunakan ayat al-Qur’an yaitu Q.S An-Nisa:4 dan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. 2). Subjek Amanto Surya Langka, Istinbat.
ABSTRACT
Mahar was a gift from a future husband to a compulsory wife. Mahar’s marriage by using memorized verses of the qur’an in the hadith from sahal bin sa’id as-sa’idi the last option after nothing can be used as a dowry even if it’s just an iron ring. Based on the above background, then the problem in this study is. 1). How the opinion of ulama on the law gave mahar a memorized qur’an in the ijab qabul. 2). How the istinbat of the law used by city ulama as respects the law gave mahar a memorized qur’an in the ijab qabul. This type of research in the thesis is field research. The subject of his research was three ulama on the name of Zainal Arifin, Amanto Surya Langka, and Rois Mahfud, his object of memorised qur’an verses in the view of the clergy of ulama city and the two officers of KUA and two MUI provincial officials. In this study writers have used methods of collecting data using interview, observation, and documentation. The results of this study: (1). The view of the imperial council of ulama as to the law gave mahar a memorized koranic verse in the ijab qabul that says may. (2). The istinbat of the laws used by the Palangka Raya city ulama as relating to the law gave mahar a memorized qur’an in the ijab qabul which is: 1). Subject Rois Mahfud, his legal istinbat uses a qoranic verse, which is Q.S An-Nisa:4 and Hadith covered by Bukhari and Muslim. 2). Subject Amanto Surya Langka, his law is represented by the hadith of Abu Daud.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Mahar |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012899 Islamic Family Law not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Syariah > Program Studi Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | puttry puttry ekaputri |
Date Deposited: | 14 Jun 2021 02:38 |
Last Modified: | 14 Jun 2021 02:39 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/3075 |
Actions (login required)
View Item |