Pola pemberdayaan ekonomi masyarakat nelayan desa teluk bogam melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir dalam perspektif ekonomi islam

Arman, Tedy (2020) Pola pemberdayaan ekonomi masyarakat nelayan desa teluk bogam melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir dalam perspektif ekonomi islam. Masters thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
Tesis Tedy Arman - 19015078.pdf

Download (1MB)

Abstract

Masyarakat pesisir desa Teluk Bogam seharusnya merupakan masyarakat yang sejahtera karena potensi sumber daya alamnya yang besar, tapi pada kenyataanya hingga saat ini sebagian besar masyarakat pesisir masih merupakan bagian dari masyarakat yang tertinggal. Pedahal bantuan dari segi swadaya dan swadana telah di berikan pemerintah Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Pangkalan Bun Melalui Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) dengan membentuk kelompok nelayan, tetapi eroninya semua dedikasi yang dikerahkan pemerintah tidak mampu juga dalam meningkatkan taraf kehidupan masyarakan nelayan desa Teluk Bogam. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pola Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Nelayan Desa Teluk Bogam melalui program pemberdayaan (PEMP) dalam perspektif ekonomi Islam. 2) Faktor apa saja yang melatari kesuksesan dan kegagalan dalam pemberdayaan melalui program (PEMP).

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis kualitatif deskriptif. Tempat penelitian di Pesisir Pantai Desa Teluk Bogam Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat, subjek pada penelitian ini adalah Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pangkalan Bun untuk sedangkan informen penelitian ini yaitu masyarakat Pesisir desa Teluk Bogam (nelayan KUB). Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, teknik pengabsahan data dilakukan dengan tri anggulasi yaitu teknik triangulasi sumber data dan metode, kemudian teknik analisis data dilakukan dengan tiga tahap yaitu data Collection, reduksi data, penyajian data, dan verivikasi data.

Temuan penelitan ini adalah: 1) Pola Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Nelayan Desa Teluk Bogam melalui program pemberdayaan (PEMP) berdasarkan tujuan dan manfaat yang diperoleh bagi penerima program bantuan PEMP sudah sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi islam, akan tetapi pada proses penyaluran bantuanya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi islam karena banyak sekali mengandung mudharat diantaranya tidak terdapat keadilan dan transparansi antara pihak pemerintah dan masyarakat luas serta dapat mengurangi atau menghilangkan Maṣlaḥah yang inginn dicapai dari program tersebut. 2) Hal yang melatari kesuksesan atau faktor pendukung adalah kelembagaan yang sudah berbentuk, dan dana sudah disiapkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, pemerintah pusat juga ikut memonitoring evaluasi dengan adanya pendampingan. Sedangkan factor penghambat jalannya program PEMP adalah, Bantuan tidak merata atau terkesan tebang pilih, Tidak ada upaya yang signifikan dari masyarakat dalam memanfaat kan bantuan yang telah di terima, gaya hidup kelompok masih sangat konsumtif sehingga menyebabkan terjadinya kemiskinan kultural, managemant keuangan masyarakat yang masih buruk serta tidak dilakukan pendampingan dari pemerintah yang harusnya rutin dilakukan sehingga terjadi kesenjangan antara pemerintah dan masyarakat hal ini merupakan akar permasalhan yang menyebabkan terjadinya kemiskinan secara structural.

ABSTRACT

The coastal community of Teluk Bogam village should be a prosperous community because of its large natural resource potential, but in fact, until now, most of the coastal communities are still part of the underdeveloped community. Even though assistance in terms of self-help and self-funding has provided the government of the Pangkalan Bun City Fisheries and Marine Service through the Coastal Community Economic Empowerment Program (PEMP) by forming fishermen groups, the erosion of all the dedication mobilized by the government has not been able to improve the standard of life of the fishermen in Teluk Bogam village. . Based on this, this study aims to 1) see the pattern of economic empowerment of the fishing community in Teluk Bogam Village through empowerment programs (PEMP) from an Islamic economic perspective. 2) What factors underlie the success and failure of empowerment through the program (PEMP).

This research uses a qualitative approach, with a descriptive qualitative type. The research site was in the coastal area of Teluk Bogam Village, Kumai District, Kotawaringin Barat Regency, the subject of this study was the Department of Marine Affairs and Fisheries at Pangkalan Bun City, while the informants of this study were the coastal communities of Teluk Bogam Village (KUB fishermen). While the data analysis technique used observation, interview and documentation techniques, the data validation technique was done by triangulation, namely the triangulation technique of data sources and methods, then the data analysis technique was carried out in three stages, namely data collection, data reduction, data presentation, and data verification.

The findings of this research are: 1) The pattern of economic empowerment for the fishing community in Teluk Bogam Village through an empowerment program (PEMP) based on the objectives and benefits obtained for recipients of the PEMP assistance program is in accordance with the principles of Islamic economics, but in the process of distributing the assistance it is not in accordance with Islamic economic principles because there are so many disadvantages, including there is no justice and transparency between the government and the wider community and can reduce or eliminate the Maṣlaḥah to be achieved from the program. 2) The underlying factors for success or supporting factors are institutions that are already in shape, and funds have been prepared by the central and local governments, the central government also participates in monitoring evaluation with assistance. While the factors inhibiting the running of the PEMP program are, aid is not evenly distributed or seems selective, there is no significant effort from the community in utilizing the assistance that has been received, the group's lifestyle is still very consumptive, causing cultural poverty, poor community financial management. and there is no assistance from the government which should be done routinely so that there is a gap between the government and the community. This is the root of the problem that causes structural poverty.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Ekonomi Masyarakat
Subjects: 14 ECONOMICS > 1499 Other Economics > 149999 Economics not elsewhere classified
Divisions: Pascasarjana > Program Studi Magister Ekonomi Syariah
Depositing User: puttry puttry ekaputri
Date Deposited: 09 Jun 2021 03:39
Last Modified: 09 Jun 2021 03:39
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/3035

Actions (login required)

View Item View Item