Naimah, Siti (2020) Praktikover kredit pada pembiayaan griya hijrah di Bank Syariah Mandiri Palangka Raya. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.
Text
Skripsi Siti Naimah - 1604110112.pdf Download (1MB) |
Abstract
Bank berusaha menekan seminimal mungkin besarnya kredit bermasalah agar tidak melebihi ketentuan yang ditetapkan oleh bank Indonesia sebagai pengawas perbankan di Indonesia.Salah satu cara yang dilakukan debitur untuk menghindari wansprestasidalam pembayaran angsuran kredit pemilikan rumah yang masih dalam proses kredit di bank adalah dengan melakukan over kredit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempermudah menyelesaikan kredit macet yang dialami pihak debitur lama agar terhindar dari penyitaan dan terjadinya kerugian, selain itu mengetahui proses over kredit yang dilakukan bank syariah mandiri kota palngka raya. Beranjak dari rumusan masalah: yaitu (1) bagaimana praktik over kredit yang dilakukan bank syariah mandiri? (2) Bagaimana perjanjian over kredit yang dilakukan bank syariah mandiri? (3) Bagaimana mekanisme over kredit yang dilakukan bank syariah mandiri?
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, adapun subjekdari penelitian ini adalah melibatkan pihak debitur, Notaris dan marketing. Teknik pengumpulan datanya dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengabsahan datanya menggunakan triangulasi sumber dengan mengumpulkan data dan informasi sejenis dari berbagai sumber yang berbeda.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa praktik over kredit yang dilakukan bank adalahberdasarkan dengan fatwa No 04/DSN-MUI/IV/2002 tentang Murabahah dimana beralihnya hutang dan tanggungjawab kepada debitur baru, berdasarkan pasal 1413 KUHPersuatu pengalihan dapat dilakukan dengan cara pertama delegasi (permindahan) dimana cara ini pihak debitur lama masih terikat untuk menjamin utang yang dialihkan kepada debitur baru sedangkan untuk cara yang kedua, pembaharuan utang (navasi subyektif pasif) dimana cara ini terdapat pembebasan hutang bagi debitur lama dan akan dilanjutkan oleh debitur baru. Perjanjian kredit yang dilakukan pihak bank ataupun pihak notaris bahwa dalam perjanjian hanya mengikat pihak yang membuat perjanjian tidak melibatkan dari pihak luar yang tidak terlibat dari perjanjian tersebut.Selanjutnya proses over kredit bisa melalui pihak bank maupun pihak notaris, dan proses ini dilakukan atas dasar kerelaan antara kedua belah pihak baik itu debitur lama maupun debitur baru yang akan menandatangani surat perjanjian kredit baru atas namanya, akta jual beli serta pengikat jaminan seperti surat kuasa membebanan hak tanggungan (SKMHT).
ABSTRACT
Non-performing loans are often involved in bank lending ctivities, because banks are unlikely to avoid non-performing loans. The bank tries to keep the amount of non-performing loans to a minimum so as not to exceed the provisions stipulated by the indonesian bank as the supervisor ofthe indonesian banking system. One of the ways that debtors take to avoid defaults in repayment of mortgage installments that are still in the credit process at the bank is to over kredit. the pourpose of this research is to simplify and resolve bad debts experienced by old debtors in order to avoid confiscation, over credit process carried out by independent islamic banks. Move from the formulation of the problem. one how is the practice of over credit by an independent islamic bank? two, how is the over credit agreement made by an independent islamic bank? three, are how the over credit mechanism is done by an independent islamic bank?.
This research is a field research using descriptive qualitative research methods, while the research subjects are debtors and retail banking relationship manager data cellection techniques by observation, interview and documentation. He data validation technique uses triangulation of sources by collecting data and similar information from a variety of different sources.
The results of this study indicate that the practice of over crediting by banks is based on fatwa No. 04/DSN-MUI/IV/2002 concerning Murabahah where the transfer of debt and responsibility to new debtors, based on article 1413 of the criminal code done by delegation (transferring) where in this way the old debtor still bound to guarantee the debt transferred to the new debtor while for the second method of debt renewal (passive subjective navasi) where in this way there is debt relief for the old debtor and will be continued by the new debtor. A credit agreementmade by the bank or notary that in the agreement only binds the party making the agreement does not involve outside parties who are not involved in the agreement., the over credit process can be done through the bank or notary public and this process is carried out on the basis of the willingness between the two parties, both the old debtor and the new credit agreement on his behalf, the sale and purchase certificate as well as a collateral binding such as a power of attorney to establish a mortgage (SKMHT).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Mekanisme over kredit |
Subjects: | 15 COMMERCE, MANAGEMENT, TOURISM AND SERVICES > 1508 Other1503 Commerce, Management, Tourism and Services > 159999 Commerce, Management, Tourism and Services not elsewhere classified |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Jurusan Ekonomi Islam > Program Studi Perbankan Syariah |
Depositing User: | puttry puttry ekaputri |
Date Deposited: | 20 May 2021 02:36 |
Last Modified: | 20 May 2021 02:36 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/2949 |
Actions (login required)
View Item |