Nilai - nilai pendidikan islam dalam budaya sedekah laut di Desa Sabuai Pangkalan Bun

Arlindayanti, Arlindayanti (2020) Nilai - nilai pendidikan islam dalam budaya sedekah laut di Desa Sabuai Pangkalan Bun. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
Arlindayanti -1601112085.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung pada prosesi pelaksanaan budaya sedekah laut di desa Sabuai Pangkalan Bun. Rumusan masalah penelitian ada tiga yaitu, bagaimana sejarah budaya sedekah laut di desa Sabuai Pangkalan Bun. bagaimana prosesi pelaksanaan budaya sedekah laut di desa Sabuai Pangkalan Bun. apa saja nilai-nilai pendidikan Islam dalam budaya sedekah laut di desa Sabuai Pangkalan Bun.

Tujuan penelitian ini ada tiga yaitu, untuk mendeskripsikan sejarah budaya sedekah laut di desa Sabuai Pangkalan Bun. untuk mendeskripsikan prosesi pelaksanaan budaya sedekah laut di desa Sabuai Pangkalan Bun. untuk menggali nilai-nilai pendidikan Islam dalam budaya sedekah laut di desa Sabuai Pangkalan Bun.

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research), dengan jenis kualitatif deskriptif, Yang menjadi subjek penelitian yaitu, tokoh Agama dan tokoh masyarakat. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Hasil Penelitian yaitu, di desa Sabuai budaya sedekah laut telah dilaksanakan oleh nenek moyang sejak sebelum kemerdekaan pada tahun 1921. Tokoh yang melaksanakan budaya sedekah laut yaitu, Baco, Abdul Majid, dan M.Syahrani hingga sekarang tetap dilaksanakan oleh masyarakat secara turun temurun tiap satu tahun sekali hingga sekarang dengan tujuan agar masyarakat bersyukur atas rezeki dan segala nikmat yang Allah SWT limpahkan. Prosesi budaya sedekah laut ini dilakukan ketika hendak memulai bertanam padi/bercocok tanam, biasanya pada bulan Juni, pada musim kemarau. Dengan tahapan-tahapan seperti, a) Iuran semua masyarakat, b) ibu-ibu bergotong royong membuat kue 40 macam warna, nasi ketan, nasi pulut, c) bapak-bapak bergotong royong membuat perahu, d) kue sebanyak 40 macam warna, nasi ketan, nasi pulut, dan pisang dimasukan ke dalam perahu kecil berukuran sekitar 2 M, yang terbuat dari kayu, dan pelepah kelapa, e) berdoa bersama, f) setelah berdoa bersama kue sebanyak 40 macam warna, nasi ketan, nasi pulut, dan pisang diambil kembali dan di bagikan kemasyarakat, g) terakhir barulah perahunya dilayarkan ke laut. 3) Nilai-nilai pendidikan Islam dalam budaya sedekah laut di Desa Sabuai Pangkalan Bun, a) Nilai Mensyukuri/bersyukur, b) Nilai Silaturahim, c) Nilai Gotong Royong, d) Nilai Kebersamaan, e) Nilai Keperdulian, f) Nilai Sedekah, g) Nilai ibadah (Berdoa Bersama).

Abstract

This research examines the values of Islamic education contained in the procession of the implementation of marine charity culture in Sabuai Pangkalan Bun Village. The formulation of the research problem was three, namely, how the cultural history of marine charity in Sabuai Pangkalan Bun Village. how the procession of marine charity culture is implemented in Sabuai Pangkalan Bun Village. islamic education values in the culture of marine charity in Sabuai Pangkalan Bun Village.

The purpose of this research was three, namely, to describe the cultural history of marine charity in Sabuai Pangkalan Bun Village. to describes the procession of the implementation of marine charity culture in Sabuai Pangkalan Bun Village. to explore the values of Islamic education in the culture of marine charity in Sabuai Pangkalan Bun Village.

The research was field research, with a descriptive qualitative types, which was the subject of 4 research, namely, Religious figures and public figures. The data collection techniques in this study were interviews,observations,and documentation.

The results of the study was, in Sabuai Village the culture of marine charity has been carried out by ancestors since before independence in 1921. The people who carry out the culture of marine alms were Almrh Baco, Almrh Abdul Majid, and M.Syahrani until now. And it was still carried out by the community through generations every year until now with the aimed that the community was grateful for the sustenance and all the favors that Allah SWT bestowed. This cultural procession of marine charity was carried out when about to start rice farmin, usually in June, in the dried season. With stages such as, a) Dues of all communities, b) mothers together make 40 kinds of colors, rice(in bahasa Nasi pulut), c) the fathers joined together to make a boat, d) cakes as many as 40 kinds of colors, rice(in Bahasa Nasi Pulut), and bananas put in a small boat measuring about 2 M, made of wood, and coconut e) pray together, f) after praying with the cake as many as 40 kinds of colors, rice(in Bahasa Nasi Pulut) and banana snatched back and shared with the community, g) finally the boat was sailed to the sea. 3) Islamic educational values in marine charity culture in Sabuai Pangkalan Bun Village, a) Gratitude/grateful value, b) Silaturahim Value, c) Gotong Royong Value, d) Mutual Value, e) Value of Care, f) Charity Value, g) Value of worship (Praying Together).

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Sedekah Laut; Nilai- nilai Pendidikan Islam
Subjects: 13 EDUCATION > 1302 Curriculum and Pedagogy > 130211 Religion Curriculum and Pedagogy
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Jurusan Tarbiyah > Program Studi Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Unnamed user with email daniaty_marina@yahoo.com
Date Deposited: 08 Apr 2021 08:06
Last Modified: 08 Apr 2021 08:06
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/2832

Actions (login required)

View Item View Item