Semiotic analysis on manter jujuran in Dayak Bakumpai tradition wedding at Muara Bumban, of the Murung Raya district

Wulandari, Sulastri (2020) Semiotic analysis on manter jujuran in Dayak Bakumpai tradition wedding at Muara Bumban, of the Murung Raya district. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
Sulastri Wulandari- 1601121124.pdf

Download (2MB)

Abstract

The research aims at find out what codes are in the Manter Jujuran ritual in Dayak Bakumpai. In addition, to find out the meaning / a message contained in all the codes contained in the Manter Jujuran Event of the Dayak Bakumpai people living in the village of Muara Bumban.

This research has used descriptive qualitative field research methods. Descriptive phenomena that have been saved by clarifying and classifying facts or phenomena with factual and accurate. The subjects of this study were selected from native speakers of the Bakumpai Dayak community, especially those living in Muara Bumban Village, Murung Raya Regency as a sample. Informants are selected using criteria according to those who meet the criteria. Data collection procedures of this study used a purposive sampling method. Gather data through interviews, observation and documentation.

The results of this study found that there were 22 codes contained in the Jujuran Manter procession at the Bakumpai Dayak marriage in Muara Bumban Village, Murung Raya Regency. (1) There are types of Tatalin money in the form of delivery brought during the Honest Style: (a) Tingsin, (b) Tray, (c) Bahalai, (d) Raw, (e) Wooden Spoon, (f) Tapung Tawar and (g) Honest Money and (h) Pinduduk, meanwhile, the contents of Pinduduk are: (i) Skinned Rice, (j) Sugar, (k) Sanaman, (l) Banang (m) Candy (n) nine points (o) Gantalan, (p ) cake, (q) clothes, (r) beauty equipment, prayer equipment (t) Paung Enyuh (u) Banana tree The meaning contained in each symbol is generally summed up, containing the hope that the bride and groom will have a happy, sturdy, safe, comfortable, honest, and thriving family that is happy to live a household life. Each symbol in the Honest Manter has a message addressed to the prospective bride so she can live like every object that is presented as a representative message of life. In each of the objects used have used analysis of by Charles Sanders Peirce and Roland Barthes in their respective theories about semiotic meaning.

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui code apa saja yang ada dalam ritual Manter Jujuran pada Dayak Bakumpai. selain itu juga untuk mengetahui makna/pesan yang terkandung pada semua code yang ada dalam Acara Manter Jujuran orang Dayak Bakumpai yang tinggal di desa Muara Bumban.

Penelitian ini telah menggunakan metode penelitian lapangan deskriptif kualitatif. Fenomena deskriptif yang telah dilakukan dengan mengklarifikasi dan mengklasifikasikan fakta atau fenomena dengan faktual dan akurat. Subjek penelitian ini dipilih dari penutur asli dari masyarakat Dayak Bakumpai, terutama yang tinggal di Desa Muara Bumban, Kabupaten Murung Raya sebagai sampel. Informan dipilih menggunakan kriteria sesuai dengan mereka yang memenuhi kriteria. Prosedur pengumpulan data penelitian ini Menggunakan metode purposive sampling. Mengumpulkan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada 22 kode yang terkandung dalam prosesi Manter Jujuran di pernikahan Dayak Bakumpai Desa Muara Bumban, Kabupaten Murung Raya. (1) jenis uang Tatalin dalam bentuk penyerahan yang dibawa selama Manters Jujur: (a) Tingsin, (b) Nampan, (c) Bahalai, (d) Bakul, (e) Sendok Kayu, (f) Tapung Tawar dan (g) Uang Jujur dan (h) Pinduduk, sedangkan isi Pinduduk adalah: (i) Behas, (j) Gula, (k) Sanaman, (l) Banang (m) Gula batu, (n) Sambilan titik (o) Gantal, (p) kue, (q) Peralatan pakaian, (r) Peralatan kecantikan (t) Paung Enyuh (u) Pohon pisang .Makna yang terkandung dalam masing-masing simbol disimpulkan secara umum, berisi harapan bahwa calon pengantin memiliki keluarga yang bahagia, kokoh, aman, nyaman, jujur dan terus tumbuh sampai mereka bahagia menjalani kehidupan rumah tangga mereka. setiap simbol yang ada dalam Jujur Manter memiliki pesan yang ditujukan untuk pengantin agar di masa depan dapat hidup seperti setiap objek yang disajikan sebagai pesan kehidupan yang representatif. Pada masing-masing objek yang digunakan telah menggunakan analisis Charles Sanders Peirce dan Roland Barthes dalam teori masing-masing tentang makna semiotik.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Semiotics; Marriage
Subjects: 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2002 Cultural Studies > 200299 Cultural Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Jurusan Pendidikan Bahasa > Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Depositing User: Unnamed user with email daniaty_marina@yahoo.com
Date Deposited: 09 Mar 2021 08:11
Last Modified: 09 Mar 2021 08:11
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/2796

Actions (login required)

View Item View Item