Pelaksanaan hukuman pendidikan di pondok pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’Limiddin Palangka Raya

Marliani, Marliani (2019) Pelaksanaan hukuman pendidikan di pondok pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’Limiddin Palangka Raya. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.

[img] Text
Marliani -1401111885.pdf

Download (2MB)

Abstract

Hukuman merupakan jalan yang paling akhir apabila teguran, peringatan dan nasihat belum bisa mencegah anak melakukan pelanggaran. Penelitian ini bertolak dari adanya kesesuaian mengenai pelaksanaan hukuman pendidikan dalam menyikapi santri dan santriwati yang melakukan kesalahan dengan pendapat beberapa tokoh pendidikan Islam dengan cara memberikan teguran terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pelaksanaan hukuman pendidikan di Pondok Pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin Palangka Rayadan (2) bentuk-bentuk hukuman di Pondok Pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin Palangka Raya.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah 5 orang pengurus yang mondok. Untuk memperkuat data yang peneliti dapat maka peneliti meminta informan dari 1 orang ustadz, 2 orang santri dan 2 orang santriwati. Data penelitian ini dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk menguji keabsahan data menggunakan triangulasi kemudian dianalisis melalui beberapa tahapan yaitu pengumpulan data, pengurangan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dari data yang diperoleh/verifikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pelaksanaan hukuman pendidikan di Pondok Pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin Palangka Raya dilakukan pengurus dengan memberikan teguran terlebih dahulu, setelah diberikan teguran apabila santri maupun santriwati melakukan pelanggaran lagi maka pengurus akan memberikan hukuman. Pelaksanaan hukuman dipondok pesantren tersebut hampir sama sebagaimana pendapat Al-Ghazali dalam teorinya mengenai proses yang harus dilalui dalam memberikan hukuman kepada anak didik. Pelaksana dalam pelaksanaan hukuman adalah pengurus. Tempat pelaksanaan hukuman adalah mesjid dan waktu pelaksanaan hukuman dilakukan pada pukul 21.00-21.30 WIB. Proses pelaksanaan hukuman dilakukan dengan mengumpulkan santri dan santriwati dimesjid dengan cara terpisah, kemudian pada saat mahkamah pengurus memanggil santri maupun santriwati yang melakukan pelanggaran untuk diberi mahkamah. Apabila mahkamah telah selesai maka pengurus menutup mahkamah dengan mengucapkan hamdallah untuk mengakhiri mahkamah (2) bentuk-bentuk hukuman di Pondok Pesantren Hidayatul Insan Fii Ta’limiddin Palangka Raya ada fisik/badan seperti dipukul di paha (bagi santri), dipukul di tangan (bagi santriwati), squat jump, lari dan bentuk hukuman kegiatan yang tidak menyenangkan seperti berdiri membaca Al-Qur’an sebanyak 1 juz.

ABSTRACT

Punishment is the ultimate way if reprimand, warning and advice cannot prevent a child from committing an offense. This research departs from the suitability of the implementation of educational penalties in addressing students and female students who make mistakes with the opinions of some Islamic education leaders by giving a warning first. This study aims to describe: (1) the implementation of the education punishment at the Islamic Boarding School Hidayatul Insan Fii Ta'limiddin Palangka Raya (2) form of punishment at the Islamic Boarding School Hidayatul Insan Fii Ta'limiddin Palangka Raya.

The type of research used in this study was qualitative. The subjects in this study were 5 administrators who stayed. To strengthen the data that the researcher can, the researcher asks informants from 1 cleric, 2 male students and 2 female students. The data of this study were collected through observation, interview and observation techniques. To test the validity of the data using triangulation then analyzed through several stages, namely data collection, data reduction, data display, and Conclosion drawing / verification.

The results of the study showed that: (1) The implementation of the education punishment at the Islamic Boarding School Hidayatul Insan Fii Ta'limiddin Palangka Raya was carried out by the management by giving a reprimand first, after being given a reprimand if the male students and female students violated the rules again the administrators would give a sentence. The execution of the punishment in the boarding school is almost the same as Al-Ghazali's opinion in his theory regarding the process that must be passed in giving punishment to students. The executor in the execution of the sentence is the administrator. The place where the sentence is carried out is the mosque and the time when the sentence is carried out is from 21.00-21.30 p.m. The process of implementing the sentence is carried out by gathering male and female in the mosque in a separate way, then when the executive board calls the women students and men students who commit violations to be given a court. When the court is finished, the board closes the court by saying hamdallah to end the court (2) The forms of punishment in the Islamic Boarding School Hidayatul Insan Fii Ta'limiddin Palangka Raya there are physical/body such as being hit on the thigh (for male), being hit in the hand (for female), squat jump, run and orms of punishment for unpleasant activities such as standing reading the Qur'an as much as 1 juz.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Hukuman Pendidikan ; Pondok Pesantren
Subjects: 13 EDUCATION > 1303 Specialist Studies In Education > 130305 Educational Counselling
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Jurusan Tarbiyah > Program Studi Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Unnamed user with email daniaty_marina@yahoo.com
Date Deposited: 08 Jun 2020 03:45
Last Modified: 08 Jun 2020 03:45
URI: http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/2409

Actions (login required)

View Item View Item