Nafisah, Jauharatun (2015) Hukum Pernikahan Janda dalam masa iddah menurut pandangan ulama Palangka Raya. Undergraduate thesis, IAIN Palangka Raya.
|
Text
Abstrak (JN).pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB I Pendahuluan (JN).pdf Download (537kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II Kajian Pustaka (JN).pdf Download (711kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III Metode Penelitian (JN).pdf Download (198kB) | Preview |
|
|
Text
BAB IV Pembahasan JN).pdf Download (742kB) | Preview |
|
|
Text
BAB V Penutup (JN).pdf Download (177kB) | Preview |
Abstract
Masalah penelitian ini adalah hukum pernikahan janda dalam masa ‘iddah menurut pandangan Ulama Palangka Raya.Ditemukan fakta bahwa perempuan menyelesaikan perkara sidang perceraian kemudian menikah lagi tanpa menghabiskan masa ‘iddah dengan wajar. Adapun tujuan utama penelitian ini untuk mengkaji masalah mendasar yaitu: (1) Bagaimana hukum pernikahan janda dalam masa ‘iddah menurut pandangan Ulama Palangka Raya? (2) Apa landasan hukum yang digunakan untuk menjawab permasalahan pernikahan janda dalam masa ‘iddah menurut pandangan Ulama Palangka Raya?
Penelitian ini merupakan penelitian hukum sosiologis atau empiris dengan pendekatan kualitatif deskriptif.Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer.Subjek dalam penelitian ini adalah Ulama Palangka Raya, dan objek dalam penelitian ini adalah pandangan Ulama Palangka Raya terhadap hukum pernikahan dalam masa ‘iddah.Pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi, dan pengabsahannya melalui teknik triangulasi sumber.Analisis data melalui tiga tahapan yaitu reduction, display, dan conclusion drawing/ verifications, yaitu menelaah suatu masalah dalam rangka menemukan suatu hukum yang mengandung suatu kemashlahatan.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) Hukum pernikahan janda dalam masa ‘iddah menurut pandangan Ulama Palangka Raya adalah haram karena bersifat fasid, yang disebabkan rusaknya salah satu syarat sah nikah dan menyebabkan status dukhul menjadi zina. Adapun masalah ini bertentangan dengan tujuan Hukum Islam (maqasid asy-syari’ah) mengenai pernikahan bahwa, pernikahan dilakukan untuk mencegah terjadinya mafsadat, seperti rusaknya keturunan karena zina. (2) Landasan hukum pernikahan janda dalam masa ‘iddah yang paling utama adalah Al-Qur’an, dalam Surat At Thalaq ayat 1, 2, 4, 6, dan 7 dan Al Baqarah ayat ke 228, 229, 230, 231, 232, dan 234, hadis, ijma’ ulama dan qiyas. Dalam ketentuan Hukum Perkawinan di Indonesia ada pula Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam (KHI).Hal ini menegaskan bahwa ‘iddah bersifat prinsip dalam Hukum Islam dan juga Hukum Perkawinan yang berlaku di Indonesia.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012801 Pernikahan (Secara Umum) |
Divisions: | Fakultas Syariah > Jurusan Syariah > Program Studi al-Akhwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | usman usman usman |
Date Deposited: | 02 Aug 2016 00:35 |
Last Modified: | 02 Aug 2016 00:35 |
URI: | http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/id/eprint/24 |
Actions (login required)
View Item |